Chapter 2 - Memiliki Ruang

4.3K 638 69
                                    

"Su Ruizhe!" Tiba-tiba sebuah suara melengking memanggil nama Su Ruizhe.

Su Ruizhe perlahan-lahan berbalik dan melihat seorang wanita paruh baya yang gemuk berdiri di pintu masuk jalan, dengan senyum ramah di wajahnya yang bulat, seolah-olah sedang memandangi seorang anak yang sangat dia cintai.

Su Ruizhe menggerakkan bibirnya, dan kemudian memeras tiga kata *, "Bibi Tertua * ..."

* Tiga kata dalam bahasa Cina *

* istri kakak laki-laki ayah *

"Xiaozhe, kemana saja kau hari ini? Aku sudah ke sini beberapa kali. Kau selalu membuatku keluar! Oh, lihat berat badanmu. Kau belum makan enak akhir-akhir ini, kan? Sungguh dosa! "Chen Huizhen, sosok yang tertekan dan tidak layak, tidak tahu seberapa dekat dia pikir mereka. Saat Kakek meninggal, keluarga tidak muncul.

Memikirkan Kakeknya, Su Ruizhe tidak bisa menahan matanya yang memerah lagi, jelas sudah bersumpah untuk tidak meneteskan air mata yang lemah, tapi Kakek dan Zhang Yun adalah bekas luka yang tak tersentuh di hatinya, dia benar-benar tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri ...

Saat Chen Huizhen melihat penampilan Su Ruizhe, dia pikir dia sangat tersentuh oleh perhatiannya. Dia berkata dengan lembut lagi, "Kau tidak bisa makan enak di rumah sendirian. Ikut aku dan makan di rumah bersama bibimu! "

Setelah mendengar apa yang dikatakan, kesedihan di mata Su Ruizhe yang disebabkan oleh memikirkan kakeknya dengan cepat menarik diri, digantikan oleh ketidakpedulian total.

Dalam kehidupan masa lalunya *, bibi yang tampaknya ramah mengundang dia untuk pulang untuk makan malam lalu membiarkannya tinggal di rumah demi perawatan yang lebih baik. Kondisi keluarga pamannya bagus. Baik paman maupun bibi adalah karyawan perusahaan milik negara. Rumah tiga kamar tidur dan satu kamar mandi baru saja ditugaskan tahun ini. Kamarnya luas dan jendelanya bersih. Ini benar-benar berbeda dari kabin Kakek yang sederhana.

* Dikatakan pada suatu waktu tapi kupikir ini lebih baik *

Untuk pertama kalinya, ia tinggal di rumah terbuka seperti itu, mengenakan pakaian bersih dan baru, dan tidur di tempat tidur empuk dan nyaman. Semuanya indah, seperti mimpi indah.

Lalu, bibi tertua mengatakan kalau anak dari sepupu tertua ingin pergi ke sekolah dasar negeri yang lebih baik. Dia menyukai sekolah dasar Sekolah Menengah No. 1 terlampir di kota, tapi pendaftaran rumah anak tidak ada di sana. Dia sangat khawatir jadi dia ingin bertanya kepadanya apa dia bisa meninggalkan pendaftaran rumah anak itu di rumah kakeknya.

Su Ruizhe ingat kalau rumah kakek sudah usang, tapi lokasinya ok.

Setelah Kakek meninggal, rumah kecil bobrok ini menjadi satu-satunya miliknya, dan kepala rumah tangganya menjadi dirinya.

Pada waktu itu, dia masih anak berusia tujuh belas tahun. Dia benar-benar berpikir kalau dia sudah mendapatkan kembali kasih sayangnya. Hari-hari saat ia tinggal di rumah bibinya adalah hari-hari terbaik dalam hidupnya. Dia secara alami setuju tanpa ragu-ragu.

Lalu ... bibi tertua menjadi jauh lebih baik padanya.

Sepupu tertuanya yang bekerja di kantor pemerintah segera mentransfer akun keponakan kecilnya ke rumah kakeknya melalui hubungan mereka, dan bahkan menutup akun itu dengan sepupu * dan kakak ipar perempuannya. Akhirnya, bibi tertua mengatakan kalau ia terlalu muda untuk menjadi kepala rumah tangga yang tepat, jadi bahkan kepala rumah tangga itu pun diganti.

* Adik laki-laki dari sepupu tertua *

(Maaf ya gaes, sejujurnya Akai juga pusing dengan segala macam hal tentang sepupu2 ini...)

[BL] My Cherry Will Explode in the ApocalypseWhere stories live. Discover now