9

24.6K 355 3
                                    

___VOTE___VOTE___VOTE___VOTE___








Setelah puas bermain xbox,Harry pun memutuskan untuk ke kamar. Begitu juga dengan Razita. Setelah sampai dikamar Harry dan Razita merebahkan diri mereka masing-masing diatas kasur ukuran king size milik Harry.

"Aku benar-benar bosan"
"Ya aku juga daddy"
Tak lama Harry mendapati handphone nya yang berdering tanda panggilan masuk.

Razita pun melihat Harry dengan raut muka yang bertanya.
"Ini mama"
Lalu Razita ber'o' ria.

Harry pun mengangkat telepon dari mamanya.
"Hallo ma?"
"....."
"Benarkah? Baguslah lebih cepat lebih baik"
"....."
"Baiklah akan ku jemput"
"....."
"Sampai jumpa"
Lalu Harry menutup telepon.

"Ada apa daddy?"
"Mama hari ini sampai dan aku akan menjemputnya dibandara"
"Owh...baiklah,aku ikut ya"
"Tentu"
Lalu Harry dan Razita segera bersiap untuk menjemput mama Harry di bandara.

Selang 30 menit mama Harry mengirimkan pesan kepada Harry kalau dia sudah dibandara. Tanpa tunggu lama Harry dan Razita pun segera ke bandara.

Setelah menempuh jarak cukup jauh untuk ke bandara. Akhirnya Harry dan Razita sampai di bandara. Dan tidak usah mencari lagi,karena mama Harry kenal betul mobil anaknya.

"Hai ma"
"Hai sayang"
Lalu mencium kedua pipi Harry.

"Hallo mama"
"Hallo juga sayang"
Sama hal nya dengan Harry,Razita juga dicium kedua pipinya oleh Marcella-mama Harry. Mereka pun segera pulang ke rumah Harry.

Sesampainya di rumah Harry Razita dan Marcella berbincang. Sedangkan Harry hanya jadi penonton saja. Dia tidak diajak bicara.

"Yang anak mama itu Razita atau aku sih?" ujar Harry dan membuat Marcella tertawa.
"Kamu ini gimana sih,mama kan kangen sama calon mantu mama"
"Ya tapi kan aku-"
"Udah deh gak usah manja,kamu sudah dewasa Harry"
"Ya aku tau,huff ya sudah lah"
Harry pun memutuskan untuk ke kamar dari pada hanya melihat Razita dan mama nya berbincang.

Ketika Harry ingin naik tangga mamanya membicarakan nya.
"Emang Harry itu manja sekali,jadi kamu mesti ngertiin dia.ya sayang" ucap Marcella.
"Iya ma,ngerti kok" jawab Razita.
"Apaan sih ngomongin aku tapi kedengeran sama orang nya" ujar Harry yang mendengar ucapan mama nya itu.
"Kamu emang diajak bicara?" ujar Marcella.
"Mamaaaa"teriak Harry seperti anak kecil yang tidak di ikuti apa maunya.
"Berisik kamu teriak-teriak,mending masuk kamar aja sana" ujar Marcella.

Harry yang kesal pun naik ke atas dan ke kamar,sedangkan Razita hanya bisa tertawa melihat Harry berdebat dengan mama nya.

Lalu Razita pun lanjut berbincang dengan Marcella. Mulai dari pernikahan Harry dan Razita sampai seterusnya.

"Ya udah mama mau ke kamar dulu,mau mandi"
"Iya ma,ngomong-ngomong mama mau makan apa?"
"Apa aja yang kamu bikinin"
"Oke deh"
Lalu Marcella pun ke kamarnya sedangkan Razita ke dapur untuk membuatkan Marcella makanan.

Razita memutuskan untuk membuat Pot Roast. Ketika Razita sedang memasak tiba-tiba ada yang mencium lehernya dari belakang. Siapa lagi kalau bukan Harry.

"Baby bisa kau buatkan aku Tuna Sandwich?"
"Owh...baiklah akan ku buatkan,daddy duduk saja"
"Terima kasih sayang"
Lalu Harry mencium pipi kiri Razita sekilas. Lalu Harry duduk di kursi meja makan.

Setelah semua masakan sudah selesai,begitu juga dengan Pot Roast dan Tuna Sandwich. Razita pun menghidangkan nya di meja makan. Tak lama Marcella pun datang.

"Hmm...harum juga masakan kamu,pasti enak nih" ujar Marcella.
"Mama bisa aja,ya sudah silahkan makan" jawab Razita.
Lalu Harry pun memakan Pop Roast yang Razita buat. Harry memakan nya hingga menambah 2 piring.

"Eh...ini kan buat mama,kecuali ini Tuna Sandwich mama kan gak minta,udah kamu maka itu aja" ujar Marcella.
"Gapapa sih ma,lagian Razita masaknya juga lumayan banyak"jawab Harry.
"Eh...gak bisa gitu dong"ujar Marcella.
"Kok mama jadi nyebelin sih?" tanya Harry yang malah seperti mengejek.
"Dasar kamu ya" jawab Marcella.
"Udah-udah jangan berantem disini,nanti kalau kurang aku buatkan lagi" sela Razita.
Lalu Harry tersenyum kemenangan. Sedangkan Razita hanya terkekeh.

Setelah semua selesai makan,Harry pun membawa Tuna Sandwich yang ia minta tadi ke ruang tv untuk menemaninya bermain xbox.

Sedangkan Razita dan Marcella merapihkan bekas makan tadi. Setelah selesai Razita dan Marcella menghampiri Harry yang sedang bermain xbox milik nya.

"Kamu udah besar masih aja main beginian" sidir Marcella.
"No coment" jawab Harry seakan tidak peduli dengan Marcella.
Dan lagi-lagi Razita hanya tertawa.

Hari sudah sore. Razita dan Marcella pun bingung mau melakukan apa,sedangkan Harry masih asik bermain dengan xbox nya.

"Ma bagaimana kalau kita berkebun,seperti merapihkan halaman depan dan belakang dan lain nya"
"Sore-sore begini?"
"Ya,dari pada bingung mau ngapain"
"Hmm boleh juga,kalau begitu ayo"
Razita dan Marcella pun ke halaman belakang terlebih dahulu.

Mereka menyapu daun-daun kering,merapihkan tanaman-tanaman. Memperbaiki kalau ada tanaman yang mati,seperti diganti dengan tanaman yang lain.

Setelah selesai di halaman belakang,giliran halaman depan. Sama halnya yang dilakukan di halaman belakang.

"Berkebun sore-sore nyona dan nona?" sapa pak satpam.
"Iya pak" jawab Marcella dan di ikuti senyuman dari Razita.
Lalu Razita dan Marcella melanjutkan berkebun.

Harry pun sudah bosan bermain dengan xbox miliknya. Ketika sudah selesai Harry tidak menemukan Razita dan mamanya.

Setelah mengambil minum didapur Harry mencari Razita dan mamanya di kamar-kamar,lalu dihalaman belakang tapi tidak ada juga.

"Kemana ya mereka? Masa aku gak tau mereka pergi,apa karena aku terlalu asik main game jadi begini" batin Harry.

Harry pun mencoba mencarinya dihalaman depan dan ternyata ketemu. Harry melihat Razita dan Marcella-mama nya sedang asik berkebun.

"Kirain kemana,taunya ada disini" ujar Harry yang membuat Razita dan Marcella menengok ke sumber suara.

"Kita emang disini dari tadi"jawab Razita dengan lembut. Sedangkan Marcella tidak berniat untuk menjawabnya.

Setelah selesai berkebun Razita dan Marcella segera membersihkan diri masing-masing,sedangkan Harry hanya menonton tv di ruang tv.

Razita selesai duluan. Razita pun turun ke bawah menghampiri Harry yang sedang menonton tv.
"Hai daddy"
"Hai baby"
Lalu Razita duduk di samping Harry. Harry pun merangkul Razita.

"Apa kau lelah?"
"Tidak"
"Benarkah?"
"Iya daddy"
"Baguslah"
"Iya"
"Aku senang kau sangat akrab dengan mama"
Razita hanya tersenyum.
"Aku memang pandai dalam memilih pasangan"
"Iya deh hehe"
"Aku tak sabar ingin menikahi mu,aku ingin kita selalu bersama"
Kali ini raut muka Harry mulai serius.
"Ya aku juga"
"Aku mencintaimu"
"Aku juga mencintaimu daddy"
Lalu Harry mulai memiringkan kepala dan segera melumat bibir Razita.

Tak lama Marcella datang.
"Kalian kalau mau menebarkan kemesraan jangan disini,lebih baik dikamar" ujar Marcella.

Sontak itu membuat Razita kaget dan langsung melepaskan tautan bibirnya dengan Harry.
"M-maaf ma" ucap Razita.
"Apaan sih ma ganggu aja,mending mama masuk kamar deh,mama kan gak diajak bicara" ujar Harry yang coba meledek mama nya.
"Kamu ya" ucap Marcella yang langsung menarik telinga Harry.
"Aw..aw..aw...ma..maa..sakit..lepasin....aww.." ringis Harry.
"Ma udah ma,kasian Harry telinga nya sampai merah" bela Razita.
"Biarin biar tau rasa,manja banget kamu ya dibelain" ujar Marcella dan setelah itu melepaskan telinga Harry.

Harry pun langsung memegang kuping nya.
"Sakit tau"
"Mana yang sakit sini aku tiupin"
"Makasih sayang"
"Sama-sama"
Lalu Razita meniup dan mengelus telinga Harry. Harry pun bersenyum kemenangan di depan mama nya.

"Manja" satu kata yang keluar untuk kesekian kalinya dari mulut Marcella untuk Harry. Lalu Marcella pergi ke kamar nya.

Jangan lupa vote & komen!!
Makasih!!

Gak tau nih jadi gaje banget cerita nya😅. Btw kesian ya Harry wkwk.

Baby Girl[18++]Where stories live. Discover now