0 - Prolog

1.2K 171 122
                                    

Ini bukan sebuah puisi cinta, atau bahkan pantun yang menggunakan gombalan dengan kalimat merona, ini hanyalah cerita yang disampaikan melalui fikiran ku. Tidak, ini lebih buruk dari itu. Tak ada yang spesial dari ini, aku tak begitu mengerti.

Angin hanyalah penyejuk semata, jika aku terlentang, tak membuat otak ku bisa berfikir seenaknya, cuma memikirkan hal yang tak selalu jelas, pancaran matahari pun tak berlaku bagiku, ketenangan hadir disaat pagi hari yang sejuk menenangkan renungan jiwa, atau disaat seluruh orang tidur dan bermimpi dengan nyenyak nya di kegelapan malam tiba.

Jantung pernah tak berdetak hingga merasa tak berjiwa lagi di dunia. Jika bunuh diri tak berdosa, maka akan ku lakukan detik ini juga. Tetapi ternyata itu kesalahan terbesar yang pernah ku miliki, aku sudah mempunyai jalan terbaik, jalan yang mestinya ku lalui dengan serius, bangkit, berdiam saja tak membuat nya ber evolusi, berfikir kritis dan logis.

Fakta lama yang tercantum, aku telah berada di hatimu semenjak beberapa tahun yang silam. Pernah tersesat di hati lain, tentu. Tetapi itu bukan berarti aku berhenti di arah yang bukan milik ku
Memilikimu? Aku tak pernah berfikir sejauh itu, sejujurnya memandang senyuman manis mu saja sudah cukup, benar-benar membuatku nyaman.

Perang membutuhkan persiapan agar bisa menang, banyak juga yang tak perlu persiapan. Bagaimana bisa? Tidak mungkin jawaban nya. Mereka sudah siap, bukan karena mereka tak terlihat, tetapi mereka lebih sadar bahwa yang hebat maka akan tetap hebat.

Kasus yang sama pernah terjadi? Pengalaman adalah guru terbaik. Mengulangi kesalahan tersebut adalah sebuah kecerebohan. Mengulangi nya berulang-ulang? Itu disebut kebodohan.

Resiko yang meretakkan semuanya, awalnya biasa saja setelah hal itu terjadi, tetapi setelah berlama-lama rasanya itu bukan sebuah resiko, lebih tepat disebut sebagai konflik disebuah cerita, dan konflik memiliki solusi yang membuat masalah itu terpecahkan, jika solusi tidak bertemu, maka sah-sah saja cerita tersebut adalah sad ending.

Satu dari berjuta manusia selalu menghina, mencaci, memaki atau semacamnya, benar kan saja hal itu, dan kamu tahu bahwa itu kelemahan kamu, pasti, semua orang di muka bumi ini punya kelemahan, temukan kelebihan itu, coba lah segala nya. Dan temukan jati dirimu dan berkarya lah dengan caramu.

Perkenalkan namaku Sam, Syauqi Al Mahdy. Aku hanya menuangkan sedikit waktu yang tak bernilai di malam ini. Jika kalian bertanya ini cerita dari fikiran atau imajinasi? Cerita ini lebih ke sebuah fakta terhadap perjalanan hidup ku sendiri, mungkin ada beberapa revisi di karenakan berbagai kejadian yang tak terlalu teringat dan tak mungkin diberitahu dengan hal yang sesungguhnya. Selamat membaca.

SACHA [SELESAI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang