Taruhan

3.2K 503 68
                                    

"Jim..,"

Seorang wanita terlihat berlari dari kejauhan menghampiri Jimin yang sedang duduk dimeja kantin bersama Seulgi, Yerim, dan Jungkook. Dress mini bewarna merah menyala ketat melekat ditubuh rampingnya berhasil menarik perhatian Seulgi. Dia memperhatikan Sharon dari ujung kepala hingga kaki sampai sebuah bisikan yang berasal dari Yerim menyerukan persis seperti yang ada dalam pikirannya.

"Heboh sekali pakaiannya, mau menuntut ilmu apa lomba model," bisik Yerim sangat pelan memastikan hanya Seulgi yang mendengarnya.

Seulgi mengangkat bahu tidak peduli. Dia kembali sibuk memakan makan siangnya , mengabaikan Jimin dan Sharon disampingnya.

"Ada apa Sharon?" Jimin bertanya mengalihkan pandangannya memandang Sharon yang kini mengambil tepat disisi lain, samping Jimin yang kosong. Melakukan gerakan sensual menggoda Jimin yang terlihat tidak peduli.

"Aku merindukanmu," bisik Sharon sengaja mendekatkan bibirnya ditelinga Jimin membuat Seulgi yang berada tepat disamping Jimin bergidik geli karena mendengar suara Sharon dengan sangat jelas.

Menggelikan, batin Seulgi.

"Terus?"

"Kau sudah jarang sekali bermain di apartement ku, Honey,"

"Aku sibuk," jawab Jimin singkat tak mempedulikan kehadiran Sharon disana. Ya, memang selalu seperti itu keadaannya. Jimin terkenal sebagai typekal pria yang tidak mau terikat akan suatu hubungan. Jimin tidak akan berpikir dua kali untuk meninggalkan wanita yang menunjukkan gelagat menginginkan hubungan lebih.

"Biasanya tidak,"

"Sekarang sibuk, Sharon!"

Bosan mendengarkan pembicaraan Jimin dan Sharon yang tidak menemukan titik terang. Yerim mendongak, menatap Seulgi yang sangat jelas terlihat bosan ditempatnya.

"Unnie, nanti malam temani aku yaa di club?"

Seulgi mendongak, "ada apa memangnya?"

"Ada yang menyewa club untuk merayakan ulang tahun nanti malam dan akulah yang diminta untuk mendekorasi tempat itu," jelas Yerim.

"Dan lagi nanti malam giliran Jimin, kemungkinan kami akan sedikit sibuk diruang bawah tanah dan tidak ada yang memantau club, tolong yaa, Noona," sambung Jungkook penuh harap.

Brakk

Suara keras yang berasal meja yang baru saja ditendang oleh seseorang yang emosi berhasil menarik perhatian Jungkook, Yerim juga Seulgi yang memfokuskan mata mereka mamandang Sharon yang memerah menahan amarah karena terus saja diabaikan oleh Jimin.

"Aku akan kembali lagi, aku tidak akan menyerah begitu saja.." desis Sharon sebelum berlalu meninggalkan Jimin yang mengedikkan bahu tak peduli.

"Tidak masalah," balas Seulgi mengalihkan pandangan ke arah Jungkook. Menyetujui tanpa berpikir panjang.

"Bear, apa kau tidak berniat menemaniku nanti malam saat bertarung diruang bawah tanah," Jimin bertanya. Sejak tadi dia memang mendengarkan pembicaraan ketiganya namun karena kehadiran Sharon membuatnya tak fokus.

Seulgi menoleh menatap Jimin yang tengah menatapnya penuh harap lalu menyunggingkan senyum tipis, "Maaf, aku tidak berminat, Jim." jawabnya tak menghilangkan senyum dibibir tipisnya membuat Jimin lesuh.

"Bear, kau mengecewakanku lagi,"

"Hm.., aku memang begitu,"



#NewYorkCity

Gadis cantik itu berdiri dengan angun memandang jalan kota New York dimalam hari melalui jendela apartemen mewahnya. Dress hitam sepaha melekat pas ditubuhnya seolah kain itu memang di desain khusus untuknya. Surai coklat terang yang tergerai Indah menutupi punggungnya menambah kadar kecantikan gadis berdarah campuran tersebut.

Beautiful Disaster (Seulmin)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon