Cemburu

2.9K 435 36
                                    


Happy Reading guys...




Ini bukan jalan menuju tempat yang dibilang oleh Seunghoon sebelumnya. Seulgi tau itu, tempat yang mereka lewati tidak asing dimata Seulgi karena beberapa kali melewati jalan yang sama menuju satu tempat yaitu klub malam milik Jimin dan Jungkook.

"Kita mau kemana,?" Seulgi menoleh, bertanya pada Seunghoon yang serius dengan kemudinya. Pria itu tersenyum kecil lalu membuka suara,

"Jika aku mengatakan yang sebenarnya kau pasti akan menolak ajakanku, Seul."

Tepat setelah mengatakan hal tersebut, mobil Seunghoon berhenti tepat ditempat yang muncul dalam kepala Seulgi selama perjalanan. Seulgi bersandar, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat tanpa sebab yang pasti, ia merasa takut.

"Kau bilang kita tadi akan pergi menemui klienmu dari jepang,?" protes Seulgi, "kau bohong padaku?"

Seunghoon mengangguk, "Iya, kita memang akan menemui klien dan mengenai bohong kurasa tidak, Seul karena orang yang akan kita temui ada didalam sana," tunjuknya kearah pintu masuk yang dimana dua penjaga bertubuh kekar berdiri.

"Ayo masuk, Seul!!"

Seulgi terpejam sekilas sebelum pada akhirnya melenggang keluar dari mobil mengikuti langkah Seunghoon masuk ke dalam klub. Dua orang penjaga didepan pintu menunduk menyambut Seulgi yang sering sekali datang ke sana bersama boss besar mereka.

"Apa Jimin didalam?"

pertanyaan bodoh Kang Seulgi. Sudah jelas Jimin berada didalam sana bahkan hampir setiap malam Jimin mengunjungi klubnya.

"Boss Jimin sudah dari tadi datang. Mungkin sekarang sedang bertarung dibawah,"

"Bertarung,?" ulang Seulgi.

"iya, hari ini jadwal boss Jimin,"

Seulgi bernafas lega, tidak dapat dipungkiri ia merasa lega saat ini, setidaknya Jimin tidak akan melihatnya sampai Seunghoon selesai dengan urusan bisnisnya atau Seulgi bisa menghindari pria itu. Seulgi mendengus, entah apa yang ia khawatirkan. Jimin marah, kecewa jika tau dirinya keluar rumah setelah menolak ajakan pria itu. Ah itulah yang jadi masalahnya sekarang.

"Seulgi, kenapa diam saja, ayo!!" panggil Seunghoon menyadarkan Seulgi yang hanya terdiam membisu didepan pintu masuk. Seulgi mengangguk berjalan menyusul Seunghoon yang langsung saja menari tangannya lembut dan menuntut Seulgi melewati beberapa orang yang berlalu lalang didalam sana.

Seulgi memandang tangannya yang terbungkus tangan dingin Seunghoon dalam diam. Apakah ini sesuatu yang benar untuk dilakukan seorang atasan pada bawahannya?

----

Suara keyboard menjadi satu-satunya pembunuh kesunyian diruangan yang hanya diisi oleh tiga orang saja. Satu orang lelaki muda yang sibuk duduk mengetikkan sesuatu dikomputernya, dan seorang pria lain berdiri disisi kanan juga satu orang lagi wanita cantik dengan balutan dress putih mahal melekat pas ditubuhnya. Ketiganya nampak begitu serius memperhatikan layar didepan mata mereka.

"Dapat!!" Pekik lelaki muda itu tersenyum bangga.

"Goodjob, Beomgyu..," puji pria disamping lelaki muda bernama Beomgyu.

Wanita disamping keduanya ikut bernafas lega. Akhirnya ia dapat menemukan keberadaan salah satu dari mereka, "Cepat katakan dimana Wendy berada, Beomgyu! Kita harus bergerak cepat sebelum semuanya terlambat,"

"Tenanglah, Irene! Kita telah menemukan Wendy,"

"Tapi kita sama sekali belum menemukan Seulgi, Jay!! Bagaimana bisa aku tenang disaat seperti ini," Irene mengacak rambutnya.

Beautiful Disaster (Seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang