Epilog Bagian 1

1.4K 74 8
                                    

•••

Tiga minggu kemudian..

Kondisi Kim Bum dan So Eun sudah sama-sama membaik,,
Kim Bum bahkan sudah bisa rawat jalan, sedangkan So Eun masih harus dirawat di rumah sakit karena masih dalam
tahap pemulihan.

Tak sedetikpun Kim Bum beranjak dari sisi So Eun
kecuali jika dirinya harus
ke kamar kecil,, rumah sakit sudah seperti rumah keduanya.

Setiap malam Kim Bum
selalu tidur disamping So Eun,
untung saja ranjang khusus
untuk pasien itu cukup luas
jadi masih bisa menampung tubuh mereka berdua.

Malam ini So Eun kembali melancarkan aksinya membujuk
Kim Bum agar ia bisa keluar
dari rumah sakit ini, tapi Bukan
Kim Bum namanya jika ia tidak bisa menyakinkan So Eun dengan tolakkan halusnya yang sehalus kapas..

Kali ini Kim Bum tak ingin mengambil resiko karena ada nyawa lain yang harus ia jaga selain nyawa istrinya.

"Kim Bum.."Panggil So Eun dengan nada manja.

"Hmmm.."Kim Bum hanya
berdehem menjawab panggilan manja istrinya,, Kim Bum tahu betul maksud tersembunyi dari panggilan istrinya.

"Kim Bum,, sayang,,."Panggil
So Eun lagi sambil memainkan kancing baju Kim Bum.

Kini Kim Bum tengah
berbaring disamping istrinya dengan posisi terlentang,
sedang So Eun berbaring setengah menindihi Kim Bum dengan posisi telungkup disebelah kiri Kim Bum.

Mati-matian Kim Bum menahan gairahnya yang mudah sekali bangkit jika terkena sentuhan seujung kuku dari So Eun sudah berhasil membuatnya mabuk kepayang,,

segitu berpengaruhnya So Eun pada Kim Bum hingga Kim Bum tak akan pernah rela melepaskan
So Eun sampai MAUT sendirilah yang memisahkan mereka!!!

"Hmm katakan saja apa
maumu jangan menggodaku disini,, demi Tuhan ini rumah sakit So Eun, kau juga belum pulih benar, aku tak ingin melukaimu dan anak kita."Melas Kim Bum persis seperti orang kalah perang, karena tak tahan lagi dengan sentuhan So Eun didadanya walaupun masih dilapisi baju, Kim Bum langsung menangkap tangan kiri So Eun dan membawanya kebibirnya lalu mengecup lembut punggung tangan So Eun.

So Eun memejamkan matanya meresapi sentuhan lembut dipunggung tangan kirinya,,.
rasa geli mulai menggelitik
urat sarafnya dan mulai menjalar kebagian-bagian lain.

"Kenapa tanganmu ini terasa sange manis sayang,, apa kau habis memainkan gula tadi."
Rayuan maut Kim Bum pun
mulai keluar, dengan lembut
Kim Bum menghisap jari
jemari So Eun satu persatu, mengulumnya seperti bayi.

Tubuh So Eun mengelinjang dibuatnya, Kim Bum tahu sejak kehamilan So Eun ini, tubuh
So Eun sekarang sangatlah sensitive terhadap sentuhan-sentuhan kecilnya,, karena tak tahan dengan rangsangan yang diberikan Kim Bum walau hanya di jemarinya, So Eun langsung menarik tangannnya, dengan cepat pula So Eun mengangkat sedikit tubuhnya keatas agar sejajar dengan Kim Bum.

Mata So Eun dan Kim Bum pun saling mengunci, inilah yang
Kim Bum sukai dari tatapan istrinya,, tatapan yang selalu berhasil meluluh lantahkan pertahanannya,, tatapan menggoda dan penuh gairah,,
mungkin bawaan hamil, hormon
So Eun yang meningkat selalu berhasil membangkitkan
hormon Kim Bum.

Kim Bum membalas tatapan
So Eun tak kalah bergairahnya,
tanpa diduga So Eun langsung menyerang bibir Kim Bum dengan hisapan dibagian bawahnya.

Satu hal lain lagi yang
Kim Bum sukai dari So Eun
yaitu So Eun lah yang selalu memulai permainan dengan mendominasinya namun sayangnya belum sempat permainan itu memasukki
babak selanjutnya Kim Bum memilih menyerah dan itu
membuat So Eun kecewa.

Love And Hostility [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang