Bagian Satu

78K 2.8K 70
                                    

Author POV

Flashback On

Di sebuah rumah terdapat dua anak laki-laki dan perempuan yang sedang bermain di dampingi oleh mamanya masing-masing.

"Mamaaaaa" teriak Nayla.

"Kenapa sayang? Kok nangis" jawab Mayva ibu Nayla sambi mengelus elus puncak rambutnya.

"Kak Satlia nakal dalitadi jahilin Nay mulu" jawab Nayla dengan bahasa cedalnya sambil menangis tersedu-sedu.

"Kamu apain Nay sih sayang?" Tanya Deta ibu Satria pada Satria.

"Satria nggak ngapa-ngapain Nay kok ma, Nay nya aja yang cengeng" jawab Satria tak mau kalah.

"Huaaa tante Kak Satlia jahat sama Nay" adu Nayla pada Deta.

"Ngadu aja terus" gerutu Satria.

"Udah-udah, sayang minta maaf gih sama Nay kan kamu lebih dewasa dari Nay" minta Deta pada Satria.

"Satria nggak mau" tolak Satria.

"Kalau Kak Satlia nggak mau minta maaf Nay bakal malah" ancam Nayla pada Satria.

"Ya udah marah aja!" jawab Satria lalu pergi.

"Kak Satlia tunggu Nay" teriak Nayla mengikuti Satria di belakang nya.

"Kak Satlia Nay mau ngomong" teriak nay lagi.

"Apa?" jawab Satria malas.

"Nay besok mau pelgi, Nay kesini ngajak mama kalena mau main dan senang-senang sama Kak Satlia, tapi Kak Satlia malah jahat sama Nay" ucap Nay menghadap bawah.

"Pergi kemana?" Tanya Satria tiba-tiba perasaan nya berubah.

"Kata mama besok Nay pindah ke Bandung ke lumah kakek dan nenek" jawab Nayla.

"Jangan pergi Nay" minta Satria penuh harap.

"Kenapa? Nay kalau disini kan di jahatin sama Kak Satlia mulu, Kak Satlia kan nggak mau di ikutin Nay kemana pun Kak Satlia pelgi"

"Maaf Nay, jangan pergi ntar nggak ada yang aku jahilin lagi"

"Ihhh Kak Satlia" kesal Nayla.

"Janji kamu bakal balik lagi kesini" pinta Satria.

"Nay janji" jawab Nayla.

Flashback off

"Sat, woyy" teriak seorang laki-laki yang duduk di kantin, Deka.

"Hmmm" jawab Satria singkat.

"Lo nglamunin apa sih? Sampe lo nggak dengerin omongan kita tadi??" Tanya Okta.

"Kepo" jawab Satria lalu pergi dari kantin.

"Kebiasaan banget tuhh anak ninggalin kita" gerutu Vano.

"Udah ahh yok kita bolos" ajak Okta.

"Enak aja lo, ini waktu pelajaran nya Bu Dea kalau kita nggak ikut pelajaran bisa berabe" jawab Vano.

"Lo aja bolos, kita mah ogah" tolak Deka.

"Ahh kalian nggak bisa di ajak kompromi" jawab Okta sambil pura-pura cemberut.

"Bodo" ucap Vano dan Deka bersamaan lalu meninggalkan Okta di kantin sendirian.

"Ehh tunggu!! perasaan hidup gue di tinggalin mulu sama mereka sebel gue" gerutu Okta.

Saat Vano, Deka dan Okta sampai di kelas, mereka mencari cari Satria namun hasilnya nihil. Akhirnya mereka bertanya pada salah satu teman sekelasnya.

"Sin, Satria dimana?" Tanya Okta.

"Nggak tau, bukannya tadi ke kantin sama kalian" jawab Sintia.

"Iye tadi ke kantin sama kita terus dia main pergi aja" jawab Okta.

"Kan dia emang gitu orangnya, sabar-sabar aja lah punya teman kaya dia, untung ganteng, dia kan calon pacar gue" jawab Sintia dengan PD nya.

"Emang dia mau sama lo, idih berharap banget lo" ucap Deka sinis.

"Ya maulah, sekarang kalian mending pergi jauh jauh deh darisini, gue lagi nggak mood bertengkar sama lo, sana jauh-jauh dari gue" usir Sintia pada Deka.

"Siapa juga yang mau deket-deket sama lo, jijik gue" jawab Deka tak mau kalah.

"Udah ahh kalian kalau bertengkar nggak ada habisnya" lerai Vano.

"Bodo amat" jawab Sintia dan Deka bersamaan.

"Cie, jodoh baru tau rasa kalian", ejek Okta.

"Serah lu" jawab Sintia lalu memasang earphone di telinganya.

"Guys ada yang tau Satria nggak?" Teriak dan tanya Okta pada teman temannya yang berada di dalam kelas.

"Tuhh, dibelakang kalian" jawab temannya sekelasnya.

Akhirnya Vano, Deka, dan Okta membalikkan badannya ke belakang. Mereka terkejut melihat Satria yang sudah berada di belakang nya dengan tatapan wajah datar nya.

"Lo ngagetin aja " ucap Deka.

"Habis darimana lo bro?" tanya Vano.

"Awas lo ngomong kepo lagi gue sumpelin mulut lo pakek buku ini" ancam Okta.

"Rooftoop" jawab Satria singkat.

"Ngapain?" Tanya Okta penasaran.

"Bacot kalian" jawab Satria lalu pergi dari hadapan Vano, Deka dan Okta menuju tempat duduknya.

"Sabar-sabar orang sabar di sayang Tuhan", ucap Okta lebay sambil mengelus-elus dadanya.

Kring-kring

Bel masuk pun berbunyi, bertanda bahwa waktu istirahat sudah berakhir dan waktu belajar pun dimulai.

4 jam pelajaran pun telah berlalu. Bel pulang sekolah pun berbunyi. Semua murid segera berhamburan keluar dari kelas.

"Duluan aja" ucap Satria ke teman-teman nya.

"Lo mau kemana?" Tanya Vano.

"Urusan" jawab Satria singkat.

"Oke, kita duluan kalau gitu" ucap Okta dan hanya di balas anggukan kepala oleh Satria.

Setelah teman-teman nya pergi, Satria pun pergi menuju ke Ruang OSIS karena akan ada rapat mingguan. Saat mau menuju Ruang OSIS, Satria berpapasan dengan Bagas, kakak Nayla.

"Bang" panggil Satria.

"Elu Sat, kenapa?" Tanya Bagas.

"Dia apa kabar?" Tanya Satria kepada Bagas dengan ragu.

"Maksud elo Denayla?" Tanya Bagas balik dan hanya di balas anggukan kaku oleh Satria.

"Dia baik-baik aja, lo lost kontak ya sama dia?" tanya Bagas.

"Hmmm" jawab Satria singkat.

"Ada yang mau lo tanyain lagi nggak?kalau nggak gue pergi" balas Bagas.

"Nggak, thanks bang" jawab Satria.

"Oke sama-sama, btw lo mau rapat OSIS?" Tanya Bagas.

"Iya"

"Good luck buat lo, gue duluan" ucap Bagas sambil menepuk pundak Satria.

"Hati-hati" jawab Satria di balas oleh senyuman Bagas.

SAYLA✔️ (OPEN PO)Where stories live. Discover now