Bagian Tiga Belas

34.6K 1.4K 14
                                    

Keesokan hari nya, Satria benar-benar menepati perkataan nya. Pagi-pagi ia sudah sampai di rumah Denayla.

"Assalamualaikum" ucap Satria masuk kedalam rumah Denayla.

"Wa'alaikumsalam" ucap mama Denayla.

"Loh nak Satria" ucap mama Denayla lagi.

"Iya tante" balas Satria sambil tersenyum.

"Mau jemput Denayla ya? tapi kok pagi banget"

"Iya tan, takut macet aja tan"

"Denayla nya aja belum bangun kok, bentar ya biar tante bangunin"

"Nggak usah tan, biarin aja pasti dia lelah tan"

"Loh... Nanti kamu nunggunya lama lho"

"Nggak papa tan, Satria tunggu sini aja"

"Ya sudah tante tinggal bikin sarapan dulu ya, nanti kamu ikut sarapan sama kita" ajak mama Denayla.

"Iya tan"

"Kamu duduk dulu, tante mau ke dapur dulu" suruh mama Denayla.

"Iya tan" balas Satria.

Setalah mama Denayla pergi ke dapur,Satria pun duduk di sofa. Tiba-tiba ada orang yang menghampirinya.

"Lho Satria" ucap papa Denayla.

"Pagi om" ucap Satria.

"Pagi, kamu kok udah ada disini sih" tanya papa Denayla.

"Iya om, mau jemput Denayla takutnya macet"

"Segitu semangat nya kamu mau jemput anak om Nay"

"Hehe iya om" ucap Satria sambil cengengesan.

"Om ke atas dulu ya mau siap-siap" ucap papa Denayla lalu pergi ke atas.

"Iya om"

Setelah papa Denayla pergi, kakaknya Bagas pun datang.

"Bro lo ngapain disini?" ucap Bagas terkejut.

"Jemput pacar" ucap Satria asal ceplos.

"Siapa pembantu gue ya?" ledek Bagas.

"Bukan lah"

"Terus siapa?"

"Denayla dong"

"Bohong nya kelihatan banget" ucap Bagas tidak percaya

"Terserah kalau nggak percaya"

"Masa sih?" ucap Bagas masih tak percaya.

"Di dapur" jawab Satria santai.

"Bukan itu maksud gue njirr"

"Bodo"

"Masa sikap lo gini kepada calon kakak ipar lo yang baik dan ganteng ini" ucap Bagas membanggakan dirinya.

"Idih pede amat"

"Pagi-pagi udah ngajak ribut lo" ucap Bagas.

"Lo duluan" jawab Satria tak terima

"Hmm sekarang udah nggak dingin lagi nih yee" ledek Bagas.

"Hmmm" balas Satria.

"Sabarkan hati hamba ya Allah" ucap Bagas dalam hati dengan kesal.

"Kalau kesal ama gue ungkapin aja kali bang"

"Kok lo tau Sat?" tanya Bagas tak percaya.

"Kelihatan"

"Apanya"

"Lo"

"Tau ah" balas Bagas dengan kesal

"Hmmm"

"Gue bangunin Denayla dulu!"

"Hmmm"

Bagas pun kesal dengan jawaban yang diberikan oleh Satria.
Bagas segara naik ke atas untuk membangunkan Denayla.

"Dek" ucap Bagas sambil mengetuk pintu kamar Denayla.

"Masuk kak!" suruh Denayla.

"Ini kenapa kok berantakan semua" tanya Bagas terkejut.

"Perut aku sakit kak" ucap Denayla teriak.

"Lo lagi datang itu ya?" tanya Bagas.

"Udah tau kenapa tanya" balas Denayla teriak lagi.

"Mama papa!" teriak Denayla dengan kencang.

Sedangkan mama Denayla yang sedang masak pun kaget karena teriakan Denayla begitu juga papa Denayla dan Satria.
Mereka segera pergi menuju kamar Denayla.

"Astaga ini kenapa berantakan gini Nay" ucap papa.

"Perut Nay sakit!" ucap Denayla sambil menangis.

"Kamu kenapa?" tanya Satria lalu duduk di samping Denayla.

"Aku kan udah bilang perut aku sakit!! Kenapa masih tanya lagi haa!" bentak Denayla

"Sabar-sabar kayaknya dia lagi gejala PMS" ucap Satria dalam hati.

"Mama ambilin obat dulu!" ucap mama Denayla lalu pergi mengambil obat.

Denayla yang masih merasa perutnya kesakitan memegangi perutnya.





SAYLA✔️ (OPEN PO)Where stories live. Discover now