Tanpa sadar,
Kamu indah melebihi apapun
Tanpa terkecuali,
Kamu hebat melebihi siapapun.
Hingga suaramu menjadi musik favoritku, dan senyum mu menjadi canduku.
"Aku sayang kamu"
"Aku lebih sayang kamu"
Arisha dan Ezra yang hubungannya rumit dan sulit...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kita saling mencintai. Tapi organisasi menghalangi.
- Arisha -
[Happy Reading!}
"ARISHA! EZRA BERANTEM!" ucap Adrina dengan suara lantang.
Gadis itu masuk ke dalam kelas dengan nafas terengah-engah.
"Hah?"
"Itu di lapangan tengah" ujar Adrina dengan nafas tidak stabil.
Arisha beranjak dari duduknya lalu berlari cepat ke arah lapangan tengah. Menahan rasa sakit pada kakinya.
"Aris! Hati hati!" Kevin mengejar Arisha.
----
Arisha menutup mulutnya ketika melihat Ezra sudah tak karuan. Bajunya kotor dan beberapa bercak darah. Dihadapannya terdapat laki laki yang penampilannya tak kalah berantakan dari Ezra. Laki laki itu, orang yang melecehkan Arisha tadi malam.
"EZRA!" Arisha memekik ketika Ezra memukul brutal lelaki dihadapannya itu.
BUGH BRAKK!
Kevin segera memisahkan mereka berdua menatap para penonton yang hanya diam saja. Lelaki itu menarik tubuh lemas lawan Ezra.
"LU SEMUA GILA?! KENAPA GAK ADA YANG BERANI MISAHIN?" bentak Kevin sambil menatap sekeliling.
Ivan dan Haidar berlari kencang menuju kerumunan. Mereka berusaha menahan tubuh Ezra yang memberontak hendak menghabisi lelaki yang menjadi lawannya.
"Lepas anjing!" desis Ezra sambil menatap Haidar dengan tajam.
"Lo kelewatan, Ezra." ujar Ivan membuat lelaki itu kembali memberontak.
Arisha berlari kearah Ezra melihat keadaan lelaki itu. Ezra menyadari kehadiran Arisha, tatapan kebencian itu berubah menjadi tatapan lembut. Nafasnya terengah engah, ia tersenyum simpul melihat gadis dihadapannya itu.
Haidar dan Ivan melepaskan Ezra dengan ragu, mereka masih mengawasi lelaki itu.
"Arisha.." panggilnya dengan lembut. Air mata Arisha lolos begitu aja melihat penampilan berantakan Ezra.
"Kamu ngapain sih?" lirih Arisha.
Ezra menangkup wajah Arisha, ia tahu gadisnya sedang ketakutan. Baru kali ini ia bertengkar di depan Arisha.
