Chapter 18

79 13 1
                                    


Happy reading guys
.
Jangan lupa voment yoo

~{●□●}~

Arisha menatap langit langit kamarnya sambil memikirkan kabar buruk yang baru saja di beritahu oleh Nadine. Secepat itu kah? Secepat itu kah masa rehabilitasi seorang psikopat? Aish, Arisha benar benar stress kali ini, bayang bayang bagaimana yang dilakukan gadis itu dan kekasihnya di sekolah di saat keadaan dirinya tidak stabil benar benar membuatnya sedikit ketakutan. Berhubungan dengan Ezra membuatnya menjadi gadis lemah yang kerjaannya hanya menangis dan menurut pada perkataan lelaki itu bagaikan anjing peliharaan, tidak! bahkan anjing peliharaan pun masih bisa membantah perintah sang majikannya.

Hey! Mengapa jadi membahas anjing? Ah tidak tidak, pikirannya benar benar kalut kali ini.

Dulu Arisha di kenal sebagai bocah berandalan yang memiliki prinsip

"Nangis cuma buat cewek goblok" -Arisha 2k16

Tapi, semua berbeda ketika Ezra datang dan membuang sifat Arisha yang menjadi ciri khas nya itu

"Hah! Gila lama lama gue mikirin tuh anak" Gumam Arisha lalu segera membuka handphonenya, ia membuka kontak Nadine dan segera menelponnya

Tutttt
Tuttt

"Halo"

"Halo beb"

"Dih ajig"

"Itu gabriela beneran balik?"

"Ya lu pikir gue boong?"

"Kagak gitu. Cuma mastiin doang, gue males urusan sama dia lagi, bahu gue aja masih suka kerasa linu"

"Ya gimana lagi cuk, gue gak bisa ngapa ngapain"

Arisha menghela nafas

"Udah lah cuk, kagak usah dipikirin, besok lu lomba. Tidur sono udah jam 11"

"Mana bisa gue kagak mikirin anjir. Lu tolol apa gimana sih?"

"Santai dong. Ya untuk saat ini jangan mikirin hal gituan lah, ntar gue bantu urus"

"Yaudah lah, pasrah gue. Thanks cuy"

"Ya"

Pipp

Arisha melempar handphonenya pada sofa lalu segera memejamkan matanya. Kali ini dia lelah, dia butuh istirahat.

----

"Hay Arisha" Gabriela menghampiri Arisha yang tengah duduk sambil memainkan handphonenya di bangku kelas

Arisha menatap nyalang gadis yang menyapanya lalu berdiri menghadap gadis itu

"Wah, udah berani ya" Gabriela tersenyum licik membuat Arisha ingin segera menghantam rahang gadis itu

"Arisha, lu yang udah bikin gue kayak gini. Lu yang bikin gue menderita" Nada bicara Gabriela masih terdengar tenang namun menusuk pada telinga Arisha

Can't Be Together (Proses Revisi)Where stories live. Discover now