Nama : Risa Nirmala
Kelas : XI IPA 2
Sekolah : SMA Windu JayaIma menulis dengan hati hati sampul polos berwarna cokelat di bukunya. Besok adalah hari pertama dia menginjakkan kaki disekolah yang sudah dia tinggalkan selama 2 minggu. Sudah sekitar 12 buku yang dia namai, 10 bolpoin dan 2 tipe-x juga sudah dia namai. Kenyataan bahwa sekolah memang banyak pencuri bolpoin juga tidak bisa dia pungkiri, dengan modus meminjam dan akhirnya sampai lebaran monyetpun tidak di kembalikan juga.
“huffftttt” dia menghela nafas panjang, sudah 1 jam dia berkutik dengan alat tulisnya. Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, dia melewatkan makan siang sejak sejam lalu. Tanpa pikir panjang dia turun dari lantai 2 kamarnya lalu menuju dapur.
“namanya Kenantha, panggilannya Ken. Udah 2 tahun dia homeschooling sejak kejadian waktu itu. Semoga aja dia betah sekolah disini yah”
“iya mbak, inshaa allah sekolah disini mah muridnya baik baik. Apalagi disekolahnya Ima, sengaja saya kemarin masukkin dia di sekolah putri semua biar ga pacaran mulu haha” suara ini dia kenal, ini mamanya. Samar samar terdengar gelak tawa 2 wanita di ruang tengah. dia segera menuruni anak tangga, tidak biasanya ada tamu yang berkunjung sampai dibawa ke ruang tengah.
Disana seorang wanita setengah baya yang masih terlihat muda (awet muda) sedang bercengkerama dengan mamanya. Keduanya tampak akrab, tapi Ima sama sekali belum pernah melihat wanita itu. Dia bukan teman arisan mamanya, Ima kenal semua teman arisa atau teman kompleks atau teman apapun yang dikenalkan mamanya tapi dia belum pernah.
“Mama”
“eh Ima, sini kenalan dulu sama tante Fira.” Kata mamanya sambil melambaikan tangan mengisyaratkan untuk mendekat.
Ima sedikit ragu ragu untuk melangkah, pasalnya dia sedang tidak mengenakan pakaian yang pantas , dia hanya menggunakan celana pendek dan kaos tanpa lengan yang beberapa minggu lalu dia beli. Rambutnya yang dicepol asal juga terlihat berantakan. Dan juga muka kucel yang belum mandi sejak bangun tidur, maklum karena kebanyakan anak sekolahan memang seperti itu.
“cantiknyaa.. namanya siapa sayang?” tanya teman mamanya itu dengan mengusap rambutnya. Matanya meneduhkan siapa saja yang berteduh dibawahnya, sudah dipastikan dia orang yang penyayang.
“Ima tante, salam kenal”
“cantik, udah makan?” tanya tante Fira
“ini mau kedapur ambil makanan tan hehe, Ima permisi dulu ya tan,” pamitnya, dia segera meninggalkan ruang tengah setelah tante Fira menganggukkan kepalanya.
Samar samar dia mendengar cerita mamanya tentang dirinya “Ima itu dari tadi dikamar mulu, ga tau ngapain sampai lupa makan. Untung aja kayaknya bukan sibuk chattingan sama pacarnya..” sampai situlah dia mendengar ucapan mamanya, karena ia buru buru masuk kamar.
Didepannya kini sudah ada nasi dengan lauk ayam kecap dan tumis kangkung. Minumnya air putih dan tadi dia juga mengambil jus mangga untuk menemaninya melanjutkan pekerjaannya yang tinggal sedikit. Sebenernya sih, mau dilanjut tadi tapi cacing cacing diperutnya sudah mulai dangdutan jadi di break dulu sebentar.
Setelah menyelesaikan makan dan pekerjaannya, Ima langsung bergegas ke kamar mandi. Walaupun semalas – malasnya mandi, tapi dia ingat kata neneknya saat tahu kalau dia belum mandi walaupun masih jam 9 pagi, setiap dia liburan di sana. “prawan kok durung siram”
Papanya memang berasal dari keluarga jawa yang masih kental, jadi ya begitulah. Setiap dia ke rumah neneknya yang kebetulan di Wonosobo, harus, kudu pakai bahasa Jawa. Semua orang yang disana juga pakai bahasa Jawa. Dia juga punya teman akrab disana, namanya Umi (anak dari tantenya). Umurnya terpaut dua tahun jadi bisa beradaptasi dan nyambung kalau ngomong.
Sedangkan Mamanya asli orang Aceh. Jadi wajahnya bisa dibilang diatas rata rata karena campuran darah Jawa dan Aceh. Dan juga Mamanya memiliki darah Arab dari nenek moyangnya. Gak heran kalau dia jadi salah satu sorotan di sekolahnya, bukan karena wajahnya aja tapi juga karena kepintarannya. Setiap tahun dia masuk dalam ranking 5 besar satu angkatan.
Mengenai cita citanya... RAHASIA. Walaupun beberapa orang sudah menanyakan apa cita citanya, jawabannya sama. Bahkan kepala sekolah dan guru guru juga tidak diberitahu. Hanya satu orang, dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Risa Nirmala
ChickLitAku mencintaimu. Aku, Risa Nirmala. Risa Nirmala hanyalah seorang psikiater biasa. Tapi hidupnya berubah setelah mendapat pasien bernama Dean.