🎬

3.7K 434 4
                                    

Dengan gampangnya ia membuang makanan dan syal yang kubuat ke tempat sampah. Ia melihat kearahku dengan pandangan sinisnya, lalu berujar, "Pergi sana. Kau menganggu konsentrasiku. Memangnya kau bisa mengembalikan sepuluh menit berhargaku?"

"Setidaknya, aku ingin melihatmu mencobaㅡ" Seokjin bahkan menepis syal yang baru saja kupungut dari tempat sampah hingga membuat syal tersebut terjatuh ke lantai. "Kau kira rajutanmu itu bagus? Cih, anak SMP saja bisa membuat itu. Sudahlah, pergi saja sana!"

Aku menghela nafas, kemudian segera memungut kembali syal tersebut. "Aku akan mencuci syal ini. Nanti jika sudah bersih, aku akan memberikannya lagi padamuㅡ"

"Kubilang tidak perlu! Kau tuli?" Bentak Seokjin, membuatku tersentak dan hampir saja menangis. Tapi lagi-lagi dengan bodohnya aku tersenyum, "sampai bertemu di lain waktu." Dan setelah itu aku segera keluar dari ruangan Seokjin.

Air mata Seokjin terjatuh. Lalu, buru-buru ia segera menghapusnya begitu saja. "Kenapa dia selalu tersenyum? Kenapa membentaknya begitu menyakitkan?"

Eternal PressureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang