EPISODE 4

910 63 4
                                    

DIA DATANG LAGI!

12:00

"Drtt... Drttttt!" suara telepon zaki berbunyi.

Panggilan suara tersebut berasal dari ibunya.

"ibu?" tanyanya dalam hati.

Ia segera mengangkat telepon tersebut.

"Hallo? assalamualaikum ibu, ada apa bu?" ucap zaki lewat telepon sambil menanyakan apa yang terjadi sampai ibunya menelpon dirinya tengah malam.

"Ma-ma-maya nak, maya hilang!" Jawab Zainab, ibu zaki dengan nafas yang berat dan perkataan yang terdengar bergemetar.

"Maksud ibu? bagaimana maya bisa hilang?" Tanya zaki semakin keheranan.

"Pokoknya kamu harus pulang sekarang juga. sekarang ini darurat nak, kamu harus melihat semua ini nanti ibu akan ceritakan semuanya di rumah." Jelasnya.

Saat mendengar penjelasan ibunya Zaki segera membenahi tasnya dan segera pergi ke rumah ibunya. namun saat ia ingin pamit dengan malik, ia tidak melihat malik ada di dalam rumah.

"Malik? Malik?" Teriak Zaki sambil mencari ke berbagai ruangan yang ada di dalam rumah tersebut.

"kemana malik? ah sudahlah"

Tanpa pikir panjang ia segera keluar dari rumah tersebut dan bergegas menaiki motornya. ia berpikir mungkin malik pergi ke rumah saudara-saudaranya untuk menjenguk dadang adik rahmat (suami sisil) yang baru saja pulang dari rumah sakit.

Karena perjalanan yang cukup jauh, mengharuskan zaki melewati jalan pintas agar bisa cepat sampai ke rumah ibunya. ia memilih melewati dusun agon dimana jalanan di sana cukup terjal dan juga licin. belum lagi jalanan yang sepi dan di kelilingi oleh semak belukar.

Plang bertuliskan Dusun Agon telah di lihatnya kini zaki memasuki kawasan tersebut. Jam menunjukan pukul 00:45 waktu yang sangat sepi di temani oleh angin yang dingin dan berhembus sangat kencang. walaupun sudah menggunakan jaket yang cukup tebal namun Zakin masih dapat merasakan aura-aura negatif di sekelilingnya. kala itu gerimis sudah mulai turun, yang semakin membuat suasana perjalanan zaki menjadi lebih mengerikan.

"Apakah aku sebaiknya berteduh dulu? hujan semakin lebat" Zaki bertanya-tanya dalam hatinya.

Petir dan gemuruh terus mengagetkan zaki. bajunya yang hampir lepek karena air hujan mengharuskannya berhenti di tengah perjalanan. kemudian ia melihat sebuah rumah tua dari kejauhan dan menghampiri rumah tersebut.

Zaki hanya sekedar meneduh, ia tidak ingin mengganggu pemilik rumah apalagi harus membangunkannya. Zaki berdiri di luar rumah tersebut kemudian duduk di sebuah bangku kayu yang sudah cukup reot.

"Berapa lama lagi hujan ini akan berhenti" Ucap zaki dalam hati.

***


Sementara itu Zainab ibu zaki masih menunggu kehadirannya. kini ia hanya mengurung diri di kamarnya. zainab seperti mengalami shock yang begitu hebat. mulutnya tak berhenti untuk melafadzkan doa-doa dan meminta perlindungan kepada Allah.

tiba-tiba pintu kamar zainab ada yang menggedor-gedor.

"BRAKK, BRAKK, BRAKK"

Suaranya cukup keras sampai membuat zainab semakin ketakutan.

"Zaki, apa itu kau nak/?" tanya zainab sambil membangunkan tubuhnya dari tempat tidur.

Pertanyaan-pertanyaan itu terus di ucapkan oleh zainab namun tidak ada yang menjawab, sementara pukulan dari balik pintu kamarnya semakin keras. jantung zainab kembali berdegup dengan kencang.

GERBANG IBLIS [SELESAI √]Where stories live. Discover now