Part 9

38.9K 6.7K 1.2K
                                    

SENYUM di wajah Jaemin tak pernah luntur. Ia sudah menjelajahi pusat perbelanjaan dengan Lucas, lelaki tinggi itu sungguh sangat humoris! Demi Tuhan, awalnya Jaemin kira, Lucas itu lelaki membosankan karena terus berfokus pada tugas. Tapi ternyata tidak, Lucas lelaki yang sangat menyenangkan, jauh lebih menyenangkan dari pada Jeno.

Raut wajah Lucas ketika bercita begitu konyol, Jaemin tidak bisa menahan tawanya! Padahal ia pribadi yang cukup sulit jika baru bekernalan dengan orang baru, namun ternyata Lucas merubah semua presepsi nya.

"Jadi, bagaimana pekerjaanmu di Korea? Apakah menyenangkan karena bisa bekerja di perusahaan besar?" tanya Lucas penasaran.

Keduanya berada di balkon food court, menatap lalu lintas serta kerlap-kerlip lampu yang terlihat begitu Indah. Jaemin menghela nafas, ia memang senang bisa bekerja di perusahaan besar, apalagi saat masih menjadi kepala di divisi arsipㅡbukan sekertaris seperti sekarang.

"Yah, lumayan. Tidak terlalu menyenangkan." ini semua karena Jeno! Lelaki mesum itu selalu mengganggunya, Jaemin jadi tidak memiliki ketenangan di dalam hidup sejak Jeno datang.

Lucas tertawa kecil. "Aku ingin sekali bekerja di Korea. Sebenarnya aku bisa berbahasa korea, tapi tidak terlalu lancar. Saudaraku tinggal disana.." ia benar-benar ingin merasakan bagaimana menjadi warga negara Korea! Lucas sudah memimpikan hal itu sejak empat tahun yang lalu, tapi ia belum di beri kesempatan.

"Wah. Kalau boleh tahu, siapa nama saudaramu?"

"Huang Renjun.."

"Oh.. HAH?!" dalam sedetik, raut wajah Jaemin sudah berubah menjadi sangat terkejut! Ia mengerjapkan mata beberapa kali dan menepuk pipi untuk memastikan bahwa kini ia tidak bermimpi.

"Ada apa Jaemin?"

"Huang Renjun itu temanku di divisi arsip! Ia juga bekerja di perusahaan milik Jeno!" seru Jaemin antusias. Ia tidak menyangka! Maksudnya, apakah dunia sesempit ini?

Bagaimana temannya di kantor bisa memiliki saudara seperti Lucas? Lagi pula Renjun tidak pernah menceritakan apapun tentang saudaranya. Yang Jaemin tahu, temannya itu memang berasal dari China.

Mulut Lucas terbuka dan matanya melebar. "Kau serius?! Aku belum bertemu dengannya lagi selama tiga tahun, kami hanya berhubungan lewat media sosial. Itu juga tidak terlalu sering, oh sial, sepertinya aku ketinggalan banyak informasi!"

Jaemin mengangguk, ia tertawa geli. Bagaimana Lucas tidak mengetahui pekerjaan Renjun? Ah dasar, Jaemin harus menanyakan ini pada Renjun saat pulang nanti.

Getaran ponsel pada ponsel Jaemin berhasil menganggu obrolan ringan itu. Jaemin merogoh kantung dan melihat siapa yang menelepon; kemudian ia memutarkan bola mata bosan ketika melihat nama yang tertera di layar.

"Ya?"

"Dimana?! Jam berapa ini? Apa kau tersesat?" suara Jeno terdengar gusar di seberang sana.

Jaemin meringis saat melihat jam. Sudah hampir pukul sepuluh malam! Pusat perbelanjaan juga akan tutup sebentar lagi, ia benar-benar menghabiskan waktu bersama Lucas.

"Di pusat perbelanjaan, aku tidak tersesat. Ada Mr. Yukhei disini.."

"Apa?"

"Ya, ada Mr. Yukhei, kami tidak sengaja bertemu. Sudahlah, aku pulang sebentar lagi."

"Ya." setelah itu sambungan terputus, Jeno yang mematikan terlebih dahulu.

Satu alis Jaemin terangkat, ia merasa aneh. Kenapa juga Jeno terdengar kesal? Apa-apaan dengan 'Ya', cih!

How Bad Do You Want Me?《Nomin》✔Where stories live. Discover now