Part 4|Berdebat

10.3K 522 38
                                    

"Jisoo."

Suho menepuk pelan pipi adiknya yang masih tidur."Jisoo cepatlah bangun.Hari ini hari pertama kita memasuki ITX One"ujarnya lembut.

Jisoo menggeliat sebelum akhirnya dia terbangun.Dia mengerjap ngerjap matanya sebentar kemudian meraih ponsel yang berada di atas nakas dan melihat jam yang tertera dilayar ponselnya,dirinya dibuat kaget ketika mengetahui bahwa sekarang masih pukul 5 pagi.

Gadis itu menatap tajam kearah kakaknya yang sedang duduk di kursi kecil samping tempat tidurnya.

Untuk apa kakaknya itu membangunkannya pagi pagi?masih ada waktu 60 menit lagi sebelum pergi ke sekolah.

Dia ingin sekali marah kepada kakaknya itu,tapi dia tahan supaya amarahnya tidak meledak.
Yang sekarang ia lakukan hanyalah menutup kedua matanya lalu membukanya kembali,baginya cara ini sangat efektif untuk menghilangkan rasa kesal.

Jisoo melangkah turun dari ranjang tempat tidurnya,lalu berdiri tepat didepan Suho yang masih duduk dan sesekali tanganya meraih benda milik adiknya yang berada diselipan bantal.

Suho memperhatikan benda yang berada digenggamnya."Pistol ini asli atau palsu?"tanyanya yang masih memperhatikan benda itu dengan seksama.

Jika pistol itu asli mengapa Jisoo mengoleksinya ?
Dan jika dibilang palsu ini terlalu asli !

Jisoo memutar kedua bola matanya malas."Jelas itu palsu! Memang terlihat mirip dengan yang asli tapi itu palsu.Lagian oppa kenapa membangunkanku pagi sekali.Ini belum waktunya sekolah mungkin gerbang sekolah juga masih tertutup,ini masih terlalu pagi"ocehnya.

Suho meletakan kembali pistolnya,yah mungkin yang dikatakan Jisoo benar bahwa itu hanyalah sebuah mainan yang terlihat mirip dengan yang asli.

Suho bangkit dan menepuk kepala gadis itu pelan."Justru lebih baik kita berangkat lebih awal agar kalian tidak harus berpapasan dengan murid lain,yang nantinya hanya akan membuat kalian terbakar dan gerbang sekolahan sudah terbuka om sendiri yang mengatakannya padaku"tuturnya.

Jisoo yang mengerti maksud dari perkataan Suho langsung menyunggingkan senyumnya.Menurutnya semua kakaknya itu sangat perhatian kepada adik adiknya,mereka tidak mau jika adiknya dipermalukan dihari pertama masuk sekolah karena mereka berpenampilan sebagai Nerd,tapi ini juga salah keempat kakak laki-lakinya,karena memberi tantangan yang tidak tidak dan seharusnya ini menguntungkan juga bagi mereka mengingat dimana sekolahan milik keluarganya itu banyak sekali murid yang sok menjadi penguasa,seolah olah mereka itu ratu dan raja yang memiliki sekolahan tersebut.Mereka harus memusnahkannya sebelum menjadi besar.

Gadis itu mengerenyitkan dahinya heran tatkala Suho berkata jika gerbang sekolahan telah dibuka.kenapa gerbang sekolah dijam segini sudah terbuka? Jelas jelas omnya sudah bilang kepadanya jika sekolah itu akan dibuka pada pukul 6 dan ditutup pukul 7 tidak lebih dan tidak kurang dari itu.

Informasi apa yang dirinya lewatkan?

"Ini masih jam 5 belum jam 6 pagi,kenapa gerbang sekolah sudah terbuka?"Jisoo menatap Suho dengan raut wajah penasaran.

Suho yang melihat raut wajah jisoo yang penasaran mau tak mau harus menjelaskanya jika tidak gadis itu tidak akan henti hentinya untuk bertanya."Sebab ada murid dari ITX One yang terlibat berkelahi atau bisa disebut tawuran lagi dengan murid ITX Two.Om memanggil mereka pagi pagi sekali ke sekolah,itu salah satu untuk hukuman mereka dan ditambah lagi anak anak itu bakal diskorsing paling ringan tiga hari.yahh itu tergantung perbuatan mereka sih"ucapnya kemudian mengambil air minum yang telah disediakan di nakas dan meminumnya.

Jisoo menghela nafasnya tak habis pikir dari dulu hingga sekarang kenapa kedua sekolahan milik keluarganya itu selalu saja tidak akur lebih tepatnya hanya muridnya saja,belum lagi dengan murid ITX Three."Kabarnya ITX Three belum ada yang membuat masalah untuk saat ini.Apakah benar?"tanyanya.

Deadly Love Onde histórias criam vida. Descubra agora