04

58 4 0
                                    

Author's pov

Soolna hari ini pergi ke setiap sudut kota Seoul bersama Seoho. Menjelajahi tiap-tiap tempat penuh kenangannya, Seoho, dan juga.... Jinhwan.

"Kau tidak mau pulang? Sudah hampir jam 10 malam" Seoho melirik Soolna yang masih menikmati tteokboki panas.

"Ya! Aku sedang makan! Menganggu saja, lagian tidak ada yang mencariku" Soolna sudah malas menanggapi Seoho yang dari tadi selalu menanyakan kapan ia akan pulang. "Kau lelah? Jadi mau aku pulang begitu?" Soolna menanyai Seoho dengan mulut penuh tteokboki.

"Istri yang egois" Seoho mengejek Soolna. "Harusnya seorang istri maksimal pulang jam 8, kalau istriku sih aku maunya begitu". Soolna tertawa lepas menanggapi ucapan Seoho.

"Suamiku sekarang mungkin sedang berselingkuh, jadi... aku juga berselingkuh dengannmu!" Seoho tersedak mendengar ucapan Soolna dan menggelengkan kepalanya.
.
.
.
Disisi lain Jinhwan sedang berselingkuh, entahlah, apakah ini dianggap berselingkuh atau tidak. Ia memeluk Haeun, mantan pacarnya yang sekarang sedang terlelap di dalam mobilnya.

"Jam 10. Soolna... dia..." Jinhwan mengehembuskan nafasnya kasar, memikirkan apakah Soolna sudah sampai rumah atau belum. Bagaimanapun ia sudah berjanji pada orang tua Soolna untuk menjaga gadis itu, menjaga istrinya.

"Haeun... aku rasa kau harus pulang" Jinhwan membangunkan Haeun yang masih nyaman menyender di bahunya.

Haeun yang sebenarnya sudah terbangun dari tadi langsung segera duduk dengan kasar. "Kim Jinhwan! Kau—- bodoh!" Haeun segera keluar mobil dengan membanting pintu keras, meninggalkan Jinhwan dengan perasaan yang kacau.
.
.
.

Jam menunjukan pukul 12 malam saat Soolna tiba dirumah.

"Suamiku! Aku pulang!" Soolna berteriak kencang, ia terdengar mabuk padahal ia sama sekali tak meminum alkohol, mungkin kehidupan rumah tangga bisa memabukan bagi Soolna.

"Kau mabuk?" Jinhwan tiba-tiba muncul dihadapan Soolna. "Omo!!!!" Soolna berteriak kencang, tidak menyangka bahwa Jinhwan ada dirumah.

"Kau dirumah? Ku kira kau sudah minggat" Soolna berdecih pelan. "Kau merubah pikiranmu terlalu banyak, kau tau? Aku kadang bingung kau ini idol atau anak tk karena selalu merubah apa yang telah kau ucapkan".

Jinhwan mendekati Soolna yang sekarang duduk di sofa. "Aku? Aku gila! Aku sepertinya sudah gila Kim Soolna!" Jinhwan berteriak pada Soolna.

Soolna yang makin kaget dengan perilaku Jinhwan tidak bisa berkata apa-apa. Jinhwan yang selalu bersikap tenang dalam setiap situasi, sekarang malah terlihat seperti orang mabuk setelah minum 5 botol soju.

"Jika aku bisa kembali, aku mau kita menikah, aku mau kita menikah atas dasar cinta" Jinhwan berkata pelan pada Soolna, lalu membiarkan dirinya memeluk istrinya itu erat.

Soolnapun membiarkan dirinya jatuh dalam pelukan Jinhwan. Saat ini ia butuh seseorang untuk memeluknya. Pernikahan ini membuat mereka berdua gila.
.
.
.
Soolna's pov

Hari ini kakiku terasa lebih baik dari kemaren. Aku dan Jinhwan akan pergi ke Jeju, mengunjungi orang tua Jinhwan. Ini kunjungan kedua setelah kami menikah. Rasanya? Entahlah, aku sedikit gugup.

"Jinhwan! Kau lama sekali!" Aku memanggip Jinhwan yang masih menyiapkan barangnya. "Kan sudah ku suruh beres-beres bajumu dari kemarin" aku mendengus kesal.

"Selesai! Ayo"
.
.
.
Perjalanan ke bandara adalah hal tersulit yang akan aku dan Jinhwan lewati, bagaimana tidak, Jinhwan tidak boleh ketauan sedang ada di bandara atau.... fans akan berkumpul dan mengerumuninya dan bisa saja pernikahan kita ketauan.

Aku dan jinhwan memasuki bandara dengan gugup, kami berjalan berbarengan namun berjauhan. Jinhwan masuk terlebih dahulu untuk check-in, aku menyusul 10 menit kemudian. Kami menunggu pesawat dengan tenang tanpa ada seorangpun yang mengenali Jinhwan.

"Berhasil" ujarku.
.
.
.
Author's pov

Jinhwan mendapatkan bangku dibagian depan, sementara Soolna duduk dibagian tengah dekat sayap pesawat.

"Soolna?" Tiba-tiba seorang wanita berbaju biru yang duduk tepat disebelah Soolna memanggil nama Soolna dengan pelan, raut wajahnya terlihat sangat kaget.

"Emmm siapa?" Soolna bingung. "Maaf, kau mengenalku?".

"Ah kau mirip temanku, namanya Soolna, sepertinya aku salah orang" wanita berbaju biru itu terlihat canggung.

Soolna hanya mengganggapinya dengan anggukan, padahal ia tau betul siapa yang sedang duduk disebelahnya. Wanita itu adalah orang yang pernah ia liat sedang bersama Jinhwan, wanita itu adalah selingkuhan Jinhwan pikir Soolna.
.
.
.
Pesawat mereka sampai di jeju jam 2 malam. Soolna dan Jinhwan sengaja keluar dari pesawat saat semua penumpang lain sudah keluar untuk memperkecil resiko Jinhwan dapat diketahui orang lain.

"Soolna, ayo" Jinhwan menggenggam tangan Soolna, mengajaknya keluar dari pesawat. Tidak sadar bahwa Haeun masih duduk disebelah Soolna.

Mata Jinhwan membesar melihat Haeun yang sama sekali tidak berkutik. Ia segera melepaskan tangan Soolna. "Kenapa?" Soolna pura-pura bodoh, padahal ia tau betul apa yang sedang terjadi.

"Ayo" Soolna menarik lengan Jinhwan.

"Jinhwan!" Tiba-tiba Haeun bangkit dan memeluk Jinhwan, membuat Soolna melepaskan tangannya. "Aku merindukanmu, padahal baru kemarin ketemu" Haeun sengaja membuat Soolna cemburu.

Jinhwan yang tiba-tiba dipeluk hanya mampu menatap Soolna denga tatapan bersalah. "Aku pergi dulu" Jinhwan melepaskan pelukan mantan pacarnya itu dengan sopan, tidak mau menyakitinya.

Sementara Soolna sekarang hanya berdiri mematung dengan senyum getir. Gila! Pikirnya, perselingkuhan baru saja terjadi didepan matanya....

Entah apa yang Soolna pikirkan sekarang. Ia segera mendekati Jinhwan dan memeluk suaminya erat, membiarkan Haeun yang terlihat begitu marah.

"Ayo kita menemui eomma dan appa" ujar Soolna pada Jinhwan.
.
.
.



Hi! Apakah ada yang membaca cerita ini? <3

WifeWhere stories live. Discover now