Chapter 10

3.6K 380 6
                                    

Happy reading

.

.

.

Pagi datang entah untuk yang keberapa kalianya, membuat pria yang semalam terpuruk itu bangun dengan kondisi berantakan

Ia adalah Gun

Gun melihat bercak darah kering di sekujur tangan dan pahanya, ia tersenyum miris. Lalu mengelus bekas luka yang baru ia goreskan tadi malam,ingatannya mulai kembali perlahan.Semua rasa sakit itu terasa menguap sekarang.

Gun menutup matanya, ia membisikkan kata kata penenang untuk dirinya sendiri sebelum akhirnya memutuskan untuk mandi

.

.

.

"Gun cepatlah!!" teriak Tay yang hampir terkena kanker tulang karena kelamaan berdiri menunggu Gun

Gun berlari menuju garasi dan mengambil sepedanya. segera membawa sepeda itu menuju orang yang sudah muring muring tak sabaran di halaman rumahnya dengan nafas tersenggal karena buru buru

"hosh..hosh.. Ayo berangkat phi" ucap Gun setelah berada di dekat Tay dan....Off

Gun melirik ke arah Off sebentar, mendapati Off yang juga menatapnya dengan ekspresi sedikit gelisah atau malu atau mungkin canggung atau-ahh entah bagaimana menjelaskannya. Yang jelas Off sedikit aneh

"kenapa kesiangan? Apa kemarin kalian kencan hingga larut malam huh?" tanya Tay dengan lancangnya. Membuat pria kecil yang ditanyai hanya mampu tersenyum sambil menunduk

Hening

"hei, aku minta maaf soal kemarin" itu suara Off

"tak apa" jawab Gun masih sambil menunduk

"apa yang kalian bicarakan? Minta maaf soal apa?" Tay menangkap perubahan ekspresi pada wajah Off dan Gun

"bukan apa apa" jawab Gun

"tidak, kemarin aku melupakan janjiku untuk pergi ke taman dengannya" jawab Off membantah pernyataan yang Gun berikan

"heiii,,, benarkah itu?!!" Tay menatap tajam pada Gun untuk meminta kebenaran

"umm" hanya itu jawaban yang diberikan Gun

"bisa bisanya kau melupakan janjimu sendiri Off! Tidak taukah kau kalau nong Gun sudah menunggumu?!pasti kemarin ia menunggumu dibawah derasnya hujan!" Tay geram bukan main ketika mendapati fakta bahwa Off melupakan sesuatu yang menurutnya sangat penting

Sekarang ia tau apa alasan yang membuat pria kecil itu tak membalas pesannya kemarin

"kau kan tau sendiri Tay, biasanya aku memang menghabiskan hari liburku untuk menginap di apartemen Mook. Jadi wajar kalau aku lupa" Off mencoba membela dirinya

"kalau begitu tidak usah mencoba memberi janji! dasar pria plin plan! Tidak taukah kau kalau ada orang yang kau sakiti dibalik janjimu itu?!"

"ya,,aku tau aku salah. makanya sekarang aku meminta maaf"

"memang begitulah harusnya. Dasar bodoh"

"ini tak ada urusannya denganmu Tay"

"kata siapa?"

"......"

"semuanya itu urusan ku jika berhubungan dengan Gun asal kau tau"

Gun mulai merasakan suasana disekitarnya menegang

"sudah sudah, sampai kapan kalian mau bertengkar hah? Sebentar lagi kelas ku akan dimulai"

Dengan begitu Gun meninggalkan dua orang yang masih sibuk berdebat tentang perbuatan buruk Off

Sebenarnya ia masih merasa 'sakit' ketika melihat Off. Tetapi setidaknya, saat ini masih ada Tay yang akan menjadi tempatnya bersandar

Oh atau perlukah ia berterimakasih pada dewa karna Tay sudah mewakili perasaannya saat berteriak pada Off untuk membelanya?

"kau pria bajingan peng" ucap Tay setelah melihat Gun meninggalkan mereka berdua

"atas dasar apa kau mengataiku?" tanya Off dengan wajah mengesalkannya

"kau mau tau jam berapa Gun spam chat hanya untuk menanyakan pakaian mana yang cocok dipakainya? Agar ia terlihat sempurna?" Tay menantang

"...." Off hanya mampu mengerutkan keningnya

"jam delapan lewat tiga belas peng" kata Tay sambil menunjukkan isi chatnya dengan Gun pada Off

"shit!" Off mengumpat saat melihat rincian waktu dibawah pesan yang dikirim Gun

"lalu jam berapa ingatan mu kembali huh?" tanya Tay sambil memasukkan handphone nya kedalam saku

"hampir malam hari" jawab Off dengan nada menyesal

"hhh, kau pantas mendapat gelar raja bajingan peng" Tay tertawa hambar sebelum akhirnya mengayuh sepedanya

.

.

.

050519


PAINDonde viven las historias. Descúbrelo ahora