ATTENTION

3.9K 236 46
                                    

Ia disana. Dengan Jean ketat yang mengkilap dan T-shirt v-neck berwarna putih tipis yang memperlihatkan leher jenjang dan dada bagian atasnya, sedikit memperlihatkan tattoo yang terpahat indah disana. Singto tidak tahu kapan tattoo itu ada. Seingatnya sebulan yang lalu, ketika mereka masih bersama, belum ada apa-apa. Atau memang sudah ada sejak dulu. Entahlah ia tidak terlalu mengingatnya, karena ini pertama kali ia melihat Krist, mantan kekasihnya, dengan pakaian yang lumayan terbuka.

Krist dulu selalu memakai pakaian tertutup dan rapi. Terlahir sebagai anak tunggal dari keluarga terpandang, membuat Krist sangat menjaga sikap dalam segala hal. Bahkan Singto merupakan kekasih pertamanya. Semua temannya tidak menyangka kalau ia bisa jatuh ke dalam pelukan seorang bajingan yang menjadi pujaan di kampusnya, Kasetsart University.

Singto terus memperhatikan sang mantan, tanpa ingin terlewat satu detikpun. Setiap pergerakkan yang dibuat Krist tanpa sadar membuat Singto menahan nafas. Senyumannya membuat Singto berdebar. Sialnya semua keindahan itu sudah bukan lagi miliknya, bahkan senyum menawan dengan lesung pipit indah itu tidak ditujukan untuknya. Sejauh yang ia tahu, Krist tidak pernah semenawaan ini saat menjadi kekasihnya selama tak lebih dari lima bulan.

"Menyesal hmm?" Tay mengangkat satu sudut bibirnya melihat tatapan Singto yang terpaku pada Krist.

"Apa?" Mendengar nada mengejek dari sang sahabat Singto memalingkan wajahnya pada Tay.

"Tentu saja karena telah memutuskannya" Tay menggoyangkan gelas yang berisi vodka ditangannya dan menatap es batu yang saling bertabrakan, malas melihat Singto.

"Sedikit" Sedikit menenggak habis cairan di gelasnya dan mengalihkan pandangannya pada Krist kembali "dia semakin menawan"

"Bukankah dari dulu dia memang menawan?"

Itu benar, dari dulu Krist memang menawan. Hal itu jugalah yang membuat Singto menjadikannya sebagai seorang kekasih. Paras yang sangat cantik dengan mata besar dan bibir bibir tipis berwarna merah tidak bisa Singto abaikan, jangan lupakanlesung pipitnya. Tetapi itu semua tidak cukup bagi Singto, ia membutuhkan seseorang yang bisa memuaskan dahaga sexnya, dan Krist tidak pernah bisa memberikannya.

Tay menoleh karena tidak mendapat respon dari Singto. Terlihat Singto mengetatkan rahang dan mengepalkan tangannya, membuat Tay mengangkat sebelah alisnya lalu mengikuti arah pandangan Singto.

"Wow! Aku tidak tahu Krist mempunyai sisi liar" yang Tay tahu Krist sangatlah kuno bahkan untuk sekedar berciuman saja dia enggan.

Tapi sekarang, disebuah sofa Krist terlihat duduk diatas pangkuan seorang pria dan berciuman panas. Krist juga bergerak liar menggesek-gesekkan tubuhnya pada si pria, berusaha menaikkan libido mereka berdua. Tangan si pria pun sudah menghilang dalam kaos tipis milik Krist.

"Shit! Isi lagi gelasku!" Singto membentak bartender dibalik meja bar.

Setelah meminum gelas ketiganya, Singto kembali menoleh ke tempat Krist berada. Terlihat Krist bangkit dari pangkuan si pria.

'DEG' Krist menatapnya dengan tatapan menggoda sambil terus melangkah menuju dance floor, seakan mengundangnya untuk mengikuti langkah si pria cantik. Hal itu tidak langsung membuat Singto beranjak dari duduknya, ia ingin tahu sampai mana Krist akan menggodanya.

Di dance floor, Krist meliuk-liukkan badan dengan sensual sambil matanya terus memberikan tatapan menggoda pada Singto.

Singto sudah tidak bisa menahannya lagi. Ia berjalan dengan tergesa kearah dance floor. Sesampainya disana, tanpa aba-aba ia memeluk pinggang Krist dari belakang dan merapatkan tubuh mereka berdua.

Krist menyeringai, akhirnya umpannya dimakan. Goyangannya semakin sensual, bokongnya juga ia tekankan pada selangkangan Singto. Seringaian diwajah Krist semakin merekah ketika mendengar Singto menggeram tertahan. Cukup lama mereka menari dengan posisi itu.

Sampai tiba-tiba Krist melepaskan pelukan Singto dan berjalan menjauh. Tak terima ditinggalkan begitu saja, Singto mengikuti Krist.

Disinilah Singto sekarang, menunggu Krist yang sedang berada didalam toilet. Tak lama Singto keluar. Singto langsung menarik tangannya dan menghempaskan tubuh Krist pada dinding di lorong yang sepi. Tanpa memberikan waktu pada Krist untuk memberontak, Singto mengungkung Krist dengan kedua tangan dan tubuh besarnya lalu mencium Krist dengan kasar.

Tak mau kalah, Krist membalasnya seirama dengan ciuman Singto. Entah darimana Krist belajar ini semua, Singto tak peduli. Lama kelamaan ciuman mereka semakin panas, bahkan tangan Singto sudah masuk ke dalam T-shirt tipis milik Krist. Setelah puas mengecap rasa bibir ranum sang mantan, Singto beralih mencium leher Krist, memberi tanda disana. Berulang kali ia melakukannya.

"Ikutlah pulang bersamaku" ajak Singto dengan suara yang parau, ia sudah berada di puncak birahinya.

Tiba-tiba Krist mendoronnya dengan sekuat tenaga dan melepaskan diri. Tanpa menjawab ajakan Singto, Krist bergegas pergi. Meninggalkan Singto dengan pandangan terkejut dan kecewa.

Ia sadar sekarang, Krist hanya ingin Singto memperhatikannya, tidak lebih. Krist hanya ingin memastikan perasaan Singto pada pria cantik itu.

"Shit!" Saking kesalnya Singto meninju dinding di depannya. Ia tidak bisa menutupi rasa menyesal yang menjalar dihatinya karena telah memutuskan Krist.

Malam ini, ketika ia melihat Krist dengan pakaian yang dikenakannya, ia merasa mendapatkan karma. Dan mengingat aroma yang ia cium dari tubuh mantan kekasihnya membuat rasa penyesalan Singto semakin menjadi. Haruskah ia mengejar pria yang telah ia sia-siakan kembali?

.
.
.

END

Story ini adalah remake dari story YunJae Zay sebelumnya dengan judul yang sama dan tidak ada perubahan sedikitpun selain nama tokoh. Story ini juga terinspirasi dari lagu Chalie Puth - Attention.

Ini adalah pertama kalinya Zay publish story Singto x Krist. Kedepannya Zay akan lebih banyak publish fanfiction tentang mereka berdua, tetapi YunJae juga tidak akan Zay lupakan. Mungkin nantinya akan banyak story Zay yang memiliki tiga versi, yaitu Yunjae, Peraya dalam Bahasa Indonesa, dan Peraya dalam Bahasa Inggris.

Selanjutnya seperti yang kalian tahu bahw story ini akan berisi kumpulan-kumpulan oneshoot yang tidak berhubungan satu sama lainnya.

Semoga kalian suka dan ditunggu feedbacknya supaya Zay lebih semangat menulis lagi. Terimakasih.

With Love Zay

PERAYA ONESHOTS [BAHASA INDONESIA] (Singto x Krist) (Kongpob x Arthit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang