ENDING SCENE

2K 211 33
                                    

Aku melangkahkan kakiku dengan riang ke dalam ruang latihan bersama dengan P'Gun sambil bersenda gurau. Namun baru sampai di ambang pintu aku menghentikan langkahku. Disana, di pojok ruangan, seseorang yang tidak aku temui selama seminggu dan begitu aku rindukan tengah duduk bersila dikelilingi kertas-kertas dan tab dalam genggamannya. Sepertinya ia sedang mengerjakan tugas kuliahnya.

Dengan langkah perlahan aku penghampirinya yang terlihat tidak menyadari kedanganku.

"P'Sing"

"Hmm"

Gumamannya membuatku tersenyum getir, benar-benar seperti dirinya yang selalu dingin.

"Kita sudah lama tidak bertemu ya"

Kepahitan kembali menyerang hatiku ketika ia hanya membenarkan letak kacamatanya tanpa mau bersusah payah untuk sekedar memandangku. Bodoh! Apa yang kau harapkan Krist!

Dengan membuang harga diriku, aku duduk di sampinya, tetapi tidak terlalu dekat. Aku tidak ingin diusirnya karena dianggap menggangu ia yang sedang sibuk.

Seperti sebuah peraturan, P'Singto selalu duduk di tempat yang sama ketika berada di ruangan ini, di pojok ruangan dan menghindar dari keramaian.

Aku menghela nafas ketika memperhatikan tubuhnya yang tambah kurus dari hari ke hari. Kantung matanya juga semakin menghitam. Kenapa ia harus bekerja begitu keras sehingga tidak memperhatikan dirinya sendiri?

"P'Sing kau harus makan dan tidur teratur."

Lagi, ia tidak menyahutiku. Aku benar-benar lelah harus selalu seperti ini selama tiga tahun.

"Kau selalu melarangku ke apartementmu ketika kau libur. Setidaknya izinkan aku merawatmu Phi"

"Krist, jangan mulai lagi. Bukankah aku sudah bilang bahwa aku butuh waktu untuk diriku sendiri? Dan itu hanya bisa aku dapatkan saat libur."

Tolong jangan katakan hal itu lagi. Tidak tahukah kau kalau itu menyakitiku? Tidak bisakah dia mencoba mengerti aku yang juga ingin menghabiskan waktu dengannya seperti buku-buku yang ada di kamarnya itu?

"Aku lelah Phi" tanpa ku sadari air mataku mulai mengalir, rasanya sesak sekali. "Aku selalu mencoba menahannya, tapi kali ini aku tak bisa lagi." Aku menarik nafasku dengan kuat, mencoba mencari kekuatan untuk mengatakan hal selanjutnya yang tentunya sangat menyakitkan bagiku.

"Kau bilang kau mencintaiku, lalu ini apa? Kau tidak pernah tahu perasaan apa yang kau berikan padaku, ini benar-benar menyakitkan." Air mataku semakin mengalir dengan deras tanpa bisa ku tahan lagi. Kakiku yang tadinya bersila, aku menariknya ke dadaku dan memeluknya. Wajahku aku sembunyikan disana, terlalu malu rasanya jika P'Singto harus melihat wajahku yang kacau.

Setelah sedikit tenang, aku mengangkat wajahku yang masih berlinang air mata dan menatapnya yang ternyata tengah menatapku juga dengan wajah kebingungan. "Aku harap kau akan menemukan seseorang yang mencintaimu sebanyak kau mencintai kesendirianmu. Tapi maaf jika itu bukan aku, karena sangat sulit untuk melakukan hal itu."

"Sudah?"

Sialan pria ini! Dengan tenang ia menanyakan 'sudah?'!

Kemudian ia menggeser duduknya mendekatiku, hingga tidak ada jarak lagi diantara kami.

"Actingmu semakin bagus" ucapnya sambil menghapus jejak-jejak air mata di pipiku.

Yah ketahuan "Hehe"

'BUG' sebuah handuk yang digulung menghantam kepalaku.

"Dasar ratu drama"

Aku menolehkan kepalaku ke sumber suara. Di tengah ruangan teman-temanku yang ikut serta dalam projek akhir tahun sedang berjejer dan menatapku sambil melipat tangan mereka di dada.

Aku hanya menjulurkan lidahku ke arah mereka, lalu menyenderkan kepalaku di bahu P'Sing dan memeluknya. Haaahhh nyaman sekali. Tidak sia-sia aku mengeluarkan energi lebih jika akhirnya aku bisa bermanja kepada kekasihku ini.

Begitulah caraku untuk menarik perhatian P'Sing dang mengalihkannya dari kumpulan tugas-tugasnya yang menyebalkan.

"Aku mencintaimu" gumamku sambil menyerukan kepalaku ke ceruk lehernya.

"Phi juga" balasan P'Sing membuatku tersenyum lebar, ditambah elusan tangannya di kepalaku.

Kalian tahu bagaimana rasanya surga? Itu adalah ketika aku ada dalam pelukan P'Singto. Tapi kalian tidak akan bisa merasakannya, karena hanya aku, Krist Perawat Sangpotirat, yang bisa merasakan surga ini.

.

.

.

END

Tadinya Zay mau bikin sedih2an, tapi Zay mikir lagi karena udah banyak publish yang sedih2an wkwk

Gimana suka gak? Kalo suka jgn lupa vote dan comment ya 😁

PERAYA ONESHOTS [BAHASA INDONESIA] (Singto x Krist) (Kongpob x Arthit)Where stories live. Discover now