My Future Husband

2.8K 254 28
                                    

Sudah hampir satu tahun Arthit bekerja di Ocean Electric, dan sekarang Kongpob pun magang disana. Setiap hari mereka akan melewati jalan yang sama untuk pulang bersama, karena memang apartement mereka bersebelahan.

"P'Arthit khrap"

"hmm" Arthit selalu menikmati saat-saat ia dan Kongpob pulang bersama, mengingatkannya pada masa-masa ia masih kuliah dulu, sehingga ia hanya bergumam sebagai balasan untuk Kongpob. Tentu saja Arthit tidak akan pernah membiarkan Kongpob tahu akan hal ini.

"Kau dengarkan apa yang dikatakan P'Danai tadi?"

"hmm" lagi, Arthit hanya membalasnya dengan gumaman.

"Aku mempunyai masa depan yang cerah, apakah kamu mau menjalani masa depan denganku?"

"huh?" Arthit yang kaget mendengar pertanyaan Kongpob otomatis menghentikan langkahnya.

Kongpob yang berjalan agak di depannya pun ikut berhenti dan membalikan badan menghadap Arthit lalu memberikan senyuman terbaiknya. "Apakah p'Arthit bersedia untuk menjalani masa depan denganku?"

Arthit yang masih memproses perkataan Kongpob hanya penatapnya dengan kebingungan. Hingga saat ia mengerti semuanya Arthit berpura-pura memandang Kongpob yang masih memasang senyum andalannya dengan iritasi.

"Kau sedang melamarku atau bagaimana?"

"Anggap saja begitu."

"Cih tidak romantis sekali. Lagipula kau belum mendapatkan gelar sarjana"

"Apakah jika aku melemarmu kembali setelah wisuda dan dengan cara yang romantis kau akan menerimanya?"

"Tergantung" Arthit mengatakannya sambil mengedikan bahu, lalu kembali berjalan melewati Kongpob.

"Ah baiklah, tunggu saja saat itu terjadi my future wife"

"Yak siapa yang kau bilang wife?!" Arthit yang baru berjalan beberapa langakh kembali menghentikan langkahnya dan menatap Kongpob dengan galak.

"Tentu saja p'Arthit, lagipula aku tidak menginginkan yang lain." Senyuman menggoda terukir dengan pas di bibir Kongpob.

"Kenapa tidak kau saja yang jadi istri"

"Seingatku yang mengambil posisi itu setiap kita melakukannya adalah kau." Kongpob menaik turunkan alisnya berniat untuk menggoda kekasihnya lebih jauh.

Arthit yang mendengarnya tidak bisa lagi menahan rasa malunya, wajahnya sudah sangat memerah bahkan telinganya juga ikut berubah warna. Ia kemuadia segera membalikan badannya dan bersiap untuk berjalan kembali.

"Tunggu p'Arthit" Kongpob meraih pergelangan tangan Arthit sehingga dengan terpaksa Arthit tidak melanjutkan langkahnya.

"Aku ingin mengubah sesuatu di ponselku" ucapnya sambil mengetik sesuatu di ponselnya.

"Lihatlah"

Wajah Arthit semakin memerah ketika melihat apa yang ada di ponsel Kongpob. Kongpob mengganti nama kontaknya menjadi MFW❤️. Ia merasa sangat malu sekarang.

"Kau juga harus mengganti nama kontakku di ponselmu p'Arthit."

"Tidak mau" kali ini Arthit dengan cepat kembali berjalan, tidak ingin Kongpob menghentikannya lagi. Ia sudah sangat malu sekarang, tidak mungkin ia bisa menahannya lagi jika Kongpob berbuat sesuatu yang seperti barusan lagi.

"P'Arthit" Kongpob hanya tersenyum melihat tingkah malu-malu kekasihnya.

.

Ketika sampai di kamarnya Arthit mengeluarkan ponselnya dan mengetikan sesuatu.

MFH❤️

.

.

.

END

Hi! Zay kembali....

Ini emang singkat banget, tapi Zay cuma ingin share story yg ada di otak Zay aja sih hehe

Gimana? Apa kalian suka?

Kalo suka jangan lupa vote dan comment ya 😃

PERAYA ONESHOTS [BAHASA INDONESIA] (Singto x Krist) (Kongpob x Arthit)Where stories live. Discover now