4. Lebih Indah

1.2K 88 17
                                    

"Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu. Menjadi alasan kau tersenyum pada hari esok. Menjadi satu-satunya orang yang akan membahagiakanmu hingga detik akhir perjalanan kita."

***

Agatha Jazzila Halim. Gadis yang sebenarnya tak begitu mencolok. Ia pendiam, ramah dan pintar. Saat bersama para sahabatnya, ia sering terlihat lebih banyak mendengar daripada berbicara. Rambut coklat panjang dan sedikit ikal dibagian bawahnya melambai diterpa angin pagi. Sebuah maha karya dari yang maha kuasa.

Pagi yang begitu terik, acara Dies Natalis SMA Gita Bahari pun dimulai setelah hiruk pikuk yang diciptakan oleh Sadewa. Keributan itu berhasil diredam oleh seluruh warga sekolah yang mengikuti lomba yang diadakan. Rajendra selaku ketua osis juga sudah memberikan sambutan kepada.para ramu undangan yang hadir, juga sambutan dari sederet aparatur sekolah. Kepala sekolah, Waka Kesiswaan, juga ketua Yayasan yang menyempatkan waktunya untuk hadir.

Acara tersebut berjalan dengan lancar. Pada penghujung acara, Jeje yang merupakan ketua osis mengambil alih mic dari MC yang bertugas.

"Cek... Cek... Oke, selamat sore semuanya. Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah ikut berpartisipasi memeriahkan acara Dies Natalis SMA Gita Bahari yang ke - 20. Semoga kedepannya lebih berjaya. Sebelum kita menutup acara ini, saya ingin seseorang menyumbangkan sebuah lagu untuk kita semua. Mari kita sambut teman kita Romeo Arya Wardhana untuk naik ke atas panggung dan menyumbangkan suara emasnya. Tepuk tangan yang meriah untuk Romeo!" ujar Jeje dari atas panggung dengan penuh semangat.

Rajendra sengaja meminta Romeo untuk naik ke atas panggung karena di hari yang istimewa ini, Romeo sama sekali tidak mengikuti kegiatan apapun.

Romeo yang merasa namanya disebut, terkejut karena Jeje memintanya untuk bernyanyi di atas panggung. Ini kali pertamanya ia berdiri di deoan banyak orang. Romeo gugup.

Romeo berdiri dari duduknya, berjalan kearah panggung dan memukul pelan kepala Rajendra.

"Jenong kampret! Apa-apaan sih lo? Gue gak mau ya, nyanyi diliatin satu sekolahan gini." ujar Romeo gusar.

"Ya sesekali kek suara li di dengerin orang banyak. Biar pada tahu juga kan? Biar lo gak terus-terusan konser di kamar mandi." ujar Jeje setengah tertawa.

"Udah. Nyanyi aja, lagi. Semua orang udah pada nungguin tuh." seru Jazzi dari arah belakang mereka.

Romeo menoleh, lalu tersenyum kemudian melangkahkan kakinya naik ke atas panggung.

"Selamat sore semuanya. Perkenalkan nama saya Romeo. Saya sebenarnya gak pernah nyanyi depan orang banyak kayak gini. Tapi gapapa, saya bakalan coba. Tapi saya butuh seseorang untuk menemani saya di panggung ini." Romeo tersenyum, dalam hatinya ia merasa senang karena seseorang.

"Agatha Jazzila Halim. Silahkan naik ke atas panggung." riuh tepuk tangan bergema. Siswa dan siswi SMA Gita Bahari akan melakukan duet di acara yang istimewa ini.

"What? Gue? Jangan ngaco. Gue gak mau!" ujar Jazzi kesal. Kenapa harus dia? Jazzi tidak suka jadi pusat perhatian. Apalagi didepan para tamu undangan terhormat dan semua warga sekolah. Mau di taruh dimana mukanya?

"Udah sana. Lo dipanggilin tuh." sahut Shanum menyikut lengan Jazzi.

"Jangan bikin penonton nunggu, Jazz." sambung Samantha.

TMS [5] - ROMEO ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang