chapter 9

525 51 11
                                    

Terkadang kegagalan bagaikan daun yang telah jatuh dari pohonnya, hanya pasrah kemana angin akan membawanya. Namun dimana kegagalan diiringi dengan penyesalan, maka harus diiringi juga dengan semangat dan pengharapan.

~RUT HANNA

"sebelumnya author mau minta maaf sama teman-teman semua udah lama nggak up. soalnya author harus menghadapi unbk, semoga cerita ini bisa menebus kesalahan author ya.
Selamat membaca😊"

"Hoi" teriak Sintia mengagetkan Aurel yang sedang melamun di kursi panjang di taman sekolah.

"Apaan sih Sin? Ngagetin gue aja lo. Untung jantung gue nggak copot."

"lebay lo Rel. Lagian lo juga aneh, ngapain coba bengong sendiri, entar
kesambet kapok lo."

"Ya emang kalau bengong itu sendiri. Ya kali gue bengong ngajak kawan. Aneh banget sih lo."

"Bener juga sih. Emang lo lagi mikirin apa Rel?" Tanya Sintia yang kemudian duduk di samping Aurel.

"Gue sedih ni Sin."

"Sedih kenapa lo Rel? Kucing lo mati?"

"Apaan sih Sin, orang gue lagi serius. Lagian juga kan gue nggak punya kucing, gimana sih lo."

"Lah terus kucing yang di depan halaman lo kemaren?"

"Itu bukan kucing gue. Itu kucing tetangga gue. Tapi nggak di peduliin lagi."

"ohh. Kasian ya kucingnnya."

" Kok malah jadi bahas kucing sih? Ish apaan banget deh."

"Hahaha. Yaudah lo kenapa?"

"Kak Angga kan bentar lagi lulus. Ga tau deh sekarang apa yang buat gue semangat ke sekolah lagi. Sedih amat kayaknya." Jawab Aurel dengan wajah yang memelas.

"Yaelah itu doang. Kan masih ada perpisahan Rel. Lagian juga kak Angga kan belum ujian. Udahlah kak Angga juga ga tau lo punya rasa sama dia apa enggak. Mending kita ke perpus yok. Laper gue."

Mendengar perkataan Sintia Aurel langsung mengerutkan wajahnya.
"Laper itu ke kantin. Ga jelas amat sih lo."

"Apaan? Gue itu laper ilmu bukan laper makanan. huuu, makanya disimak dong."

"Ish apaan sih. yaudah yok."
Aurel dan Sintia mulai berjalan ke perpustakaan mencari buku yang mereka inginkan.

sesampainya di perpustakaan Aurel melihat Angga yang sedang membaca buku dekat dengan rak yang akan ia datangi. Dengan gugup Aurel memberanikan diri untuk mengambil buku yang ingin di bacanya. Namun karena buku yang berada di rak paling atas membuat Aurel kesulitan untuk mengambil buku tersebut. Angga yang melihat hal itu, kemudian mengambilkan buku yang diinginkan Aurel dan memberikannya pada Aurel serta berkata.

"Jangan takut buat minta tolong. Mending lo ikut gue sekarang."

"Lo? Gue? nggak biasanya kak Angga manggil kayak gitu. Trus gue mau di ajak kemana?" Batin Aurel.

sesampainya di tempat yang diajak Angga. Aurel masih kebingungan apa tujuan Angga membawanya ke situ.

"Disini ngapain kak?" Aurel bertanya sembari melirik ke setiap sudut ruangan yang penuh dengan piala.

"Ini ruang basket. Sekarang tulis nama lo disini." Angga mengambil buku pendaftaran dan memberikannya pada Aurel.

"Buat apa kak?" Aurel masih tidak mengerti apa yang dimaksud Angga.

wibu vs kpopers (COMPLETE ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang