Problem Began

931 143 7
                                    

Limario bersiap kembali ke markasnya sementara itu Rose tengah sibuk dengan ponselnya.

"Kau sedang apa Chagiya ?" Tanya Limario kemudian mendekati istrinya

"Umm hanya melihat jadwalku Lim" Jawab Rose dengan senyumannya.

Lumario menghela nafasnya, "Ada apa ?" Tanyanya lirih.

Rose tersenyum kemudian memberikan ponselnya ke Limario, "Bulan depan aku tidak bisa menjengukmu, aku harus pergi ke Daegu untuk perayaan menjelang musim tanam disana" Ucapnya.

"Woah, jadi kau dapat undangan eksklusif Chagiya ?" Tanya Limario sembari melihat jadwal Rose.

"Iya, maka dari itu aku tidak bisa menjengukmu Lim" Jawab Rose.

Limario mengembaikan ponsel istrinya, "Tidak apa-apa, masih ada bulan depannya lagi bukan ? Aku hanya berpesan jangan sampai kau kelelahan. Apalagi bulan depan usia kandunganmu sudah 7 bulan, kau harus lebih ekstra menjaga diri" Ucapnya.

Rose mengangguk, "Iya, tentu saja. Aku akan mengingat pesanmu Yeobo" Jawabnya.

Beberapa saat kemudian Kul telah sampai di kediaman Roserio, Rose dan Limario bergegas menuju markas militer untuk mengantarkan kembaki Limario.

"Masih ada waktu 45 menit, sebaiknya kita habiskan didalam saja" Ajak Limario.

Kul dan Rose mengikutu instruksi Limario, ketiganya berbincang sembari menunggu jadwal Limario masuk asrama.

"Oppa, cepatlah menyusul Limario" Celetuk Rose ditengah perbincangan.

"Hyah... Aku akan melakukannya Sayang, tinggal menunggu waktu saja" Jawab Kul.

"Hyung, kenapa kau tidak mendaftat di Angkatan Laut saja ? Jika aku jadi dirimu, aku akan mendaftar Angkatan Laut" Ucap Limario.

Kul memicingkan matanya menatap tajam kearah Limario, "Sayangnya aku tidak tertarik masuk Angkatan Laut, Angkatan Darat saja sudah berat bagiku" Jawabnya.

Limario terkekeh, "Ahh baiklah-baiklah, jika saja Rojje tidak hamil aku akan meminta pindah ke kesatuan elit inti Hyung" Ucapnya pelan.

"Hyah ! Jadi kau menyalahkanku huh ?" Tanya Rose kesal.

"Umm bukan begitu Chagi, jika aku masuk kesatuan elit inti maka aku tidak akan bisa bertemu denganmu sekarang ini. Percayalah, aku tidak menyalahkanmu Rojje-a" Jawab Limario.

"Lalu kenapa mengait-ngaitkan dengan kehamilanku ?" Tanya Rose ketus.

Limario tersenyum, "Aku tidak serius mengatakannya, maaf Chagiya" Jawabnya.

"Candaanmu tidak lucu sama sekali" Ucap Rose ketus dengan tatapan dinginnya.

"Hmm begitulah, baru saja akur beberapa menit sudah gaduh lagi" Sindir Kul.

"Dia yang memulai duluan" Ucap Fose sembari menunjuk suaminya.

"Aku ? Tapi.. Tapi aku sudah bilang jika aku hanya bercanda, lagi pula aku juga sudah meminta maaf Rojje-a" Ucap Limario tak mau kalah

"Kau tidak mengakui kesalahamu huh ?" Tanya Rose kesal.

"Tapi aku sudah minta maaf padamu" Ucap Limario.

Kul menatap Roserio bergantian, "Hyah hyah.. Cukup. Kalian ini tidak malu dengan bayi kalian huh ? Benar-benar ckk" Ucapnya sembari menengahi Roserio.

"Tapi Oppa..." Rengek Rose.

"Rose-a, sudahlah. Jangan sampai saat inu kalian bertengkar tapi nanti malam kalian menangis karena saling  merindukan" Ucap Kul.

Roserio saling berpandangan, mencoba menyingkirkan ego masing-masing.

So Much Pain [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang