Plan K: Key Holder

2.6K 373 32
                                    

I wish I could go back to the old time me and easily open up my heart to anyone who's knocking. - Salsa

***

Menjauh dari Kak Ari membuat hari-hari di kantornya terasa hambar. Laki-laki jadi banyak yang datang lagi baik untuk menggoda ringan maupun melakukan pendekatan. Padahal Salsa sedang tidak memiliki mood untuk meladeni.

Beberapa kali Salsa jalan dengan anak kantor untuk basa-basi agar tidak dicap sombong. Lumayan, kini dia cukup dekat dengan beberapa teman-teman satu divisinya yang dulu menganggapnya arogan dan sok. Yah, namanya juga anak kesayangan bos, apalagi suka pulang bareng bos-nya divisi sebelah. digosipkan sudah biasa.

Tuh kan, ingat Kak Ari lagi ...

Kerja sekantor dengan Kak Ari mulai menampakkan efek makan hati. Hari ini tepat dua minggu setelah Kak Ari berkata bahwa dia tidak peduli lagi pada Salsa. Di hari-hari setelah pertengkaran mereka, Salsa menemukan Kak Ari tidak acuh padanya dan menerima tempelan Clarissa yang nampaknya tidak menyia-nyiakan kesempatanan.

Setelah tiga kali memergoki Kak Ari dan Clarissa bersama, Salsa jadi jarang ke luar ruangan divisinya. Salsa makan siang di depan meja sambil menonton streaming-an. Dia jarang ke toilet, sholat pun memilih sholat di pojokan kecil di dalam ruangan kreatif.

Ada gejolak aneh setiap kali Salsa melihat Kak Ari bersama Clarissa. Gejolak yang terus menyesakkan dadanya dan membuat air matanya tergenang.

Salsa benci perasaan itu. Dia butuh menetralkan diri. Berhubung Salsa tidak pernah cuti, Salsa pun jadi berpikir untuk melakukannya.

Walaupun secara resmi dia baru bekerja sekitar dua bulan, tapi ditambah dengan waktu magang Salsa, dia sudah bekerja di kantor itu selama lima bulan. Lagipula campaign brand-nya sedang tidak begitu padat dan ada tanggal merah di hari Jumat.

Salsa berpikiran untuk meminta cuti dua hari, tapi liburan selama lima hari kalau ditambah dengan tanggal merah dan akhir pekan. Dia pun memberanikan diri untuk mengambil cuti yang terbilang panjang tersebut. Tanpa banyak drama, permohonan cutinya di-approve! Kurang apa rejekinya saat sedang patah hati begini?

Salsa memutuskan untuk pergi ke Bali. Dia mengambil job MC acara fashion di sana. Hitung-hitung sekalian liburan, sekalian cari tambahan uang lah.

Sore itu dia menguap untuk yang ketiga kalinya dalam semenit. Salsa hendak membuat kopi di sore nanggung yang mendung ini. Sudah tidak ada hasrat bekerja sebenarnya, tapi ditahan-tahan untuk tetap terlihat profesional. Tinggal beberapa jam lagi dan liburannya dimulai. Salsa pikir mungkin kopi bisa membantu kembali menyegarkannya.

Salsa ke pantry kreatif. Kopi habis. Dengan terpaksa dia pun keluar dan membuat kopi di pantry utama, dekat ruang makan karyawan.

"Jatah buat orang workshop di ruang sebelah itu tuh..." sindir suara seseorang. Salsa benci dirinya sendiri yang otomatis menengok antusias ketika mendengar suara itu. Kak Ari dan teamnya sepertinya sedang mengikuti workshop di ruang rapat sebelah pantry. Kini dia mendekati Salsa, nampaknya ingin menyeduh kopi juga.

Salsa merasa dikerjai. Hari terakhir sebelum libur panjang malah bertemu Kak Ari. Hati Salsa masih kacau tiap laki-laki itu berada di depan matanya. Dia selalu menahan emosi melihat versi Kak Ari yang satu ini. Versi dimana tujuan hidup Kak Ari seolah hanya ingin Salsa sedih dan sakit hati saja.

Chasing CrushWhere stories live. Discover now