07. trouma

72 40 8
                                    

"Yes!" Teriak Cakka menarik kedua tangannya ke bawah.

Penonton yang berada dilapangan bersorak gembira atas keberhasilan Cakka memasukkan bola k ring, apalagi bagi kaum hawa di SMA-nya, sudah mendi tontonan gratis mereka tiap hari melihat Cakka yang selalu bermain basket. Caranya bermain sangat keren ditambah lagi peluhan keringat Cakka yang seperti punya daya tarik tersendiri.

"AYO CAKKA! AYO CAKKA!" Teriak kaum hawa ketika Cakka sudah merebut bola di tangan lawan, dengan mudahnya Cakka mendrible hingga melewati musuh.

Lalu...

"YEEES! KEREN CAKKA!" Teriak suporter siswi di SMA-nya.

Mereka bersorak gembira di iringi tepuk tangan yang menandakan mereka sangat bahagia atas keberhasilan Cakka mencetak skor 7:2. Sudah menjari hal biasa bagi Cakka menang dalam pertandingan ataupun sekedar bermain biasa jikalau dirinya banyak dikagumi para siswi. Cakka menghempaskan tubuhnya yang penuh keringat itu di kursi, ia membentang kedua tangannya, kepala menengadah ke langitdengan mata terpejam. Seseorang menghapus keringat di wajahnya, seketika Cakka tersadar.

"Salsha?" Ujar Cakka.

Namanya Salshabilla,
. Anak XII-E Ipa murid cabe-cabean di SMA 8. Ia dan geng-nya itu terkenal badgirls, tak heran jika penampilannya serba kekurangan bahan. Sangat menarik perhatian kaum adam bukan? Wajahnya cantik, badannya sedikit berisi dan tinggi, ia menyukai Cakka semenjak mos, tiga tahun sudah penantiannya, namun sampai sekarang cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.

"Lo pasti haus." Salsha menyodorkan minuman.

"Pergi! Gue mau sendiri!"

"Tapi Cak__"

"Gue yang pergi, apa lo yang pergi!"

'Selalu aja begini' batin Salsha.

Dengan hati yang sangat kesal Salsha pergi meninggalkan Cakka. Ini bukan kejadian pertamo bagi Salsha di abaikan begitu saja oleh Cakka, bahkan ini kejadian terulang berkali-kali yang ia alami, selalu saja Cakka menghindar bahkan ia pernah dibentak Cakka tidak mengurangi rasa cintanya terhadap Cakka.

Handpone milik Cakka berdering, begitulah nasib jadi anak orang kaya, baru saja handpone miliknya rusak, berapa jam setelah kejadian dengan Sarah, Cakka langsung membeli handpone baru bahkan lebih bagus dan bermerek dari pada sebelumnya.

"Hallo Oma, apa? Nggak ada permintaan lain apa? Tapi Oma, apa? Pulang sekolah? Harus? Iya, iya Oma. Janji." percakapan Oma dan Cakka di telepon terputus. Cakka membuang napasnya dengan kasar.

* * *

Jam pelajaran telah usai, semua murid berhamburan untuk pulang ke rumah mereka masing-masing. Lisa berjalan dengan gontainya menuju halaman sekolah.

Titt...Titt...Titt..

Tepat di belakang Lisa mobil berwarna hitam melakson, Lisa menghindar, mobil itu melaju hingga berhenti di sampingnya. Kaca mobil seketika turun, ada Cakka di dalamnya masih mengenakan baju olahraga.

"Naik!" Pinta Cakka.

"Apa?"

"Buruan! Di suruh Oma."

"Ngapain?"

"Paket nanya lagi, cepet!"

"Iya, iya."

ElkaWhere stories live. Discover now