Asosiasi

10.2K 770 12
                                    

Freya Pov.

Uurrgghhh , semua badanku terasa sangat pegal.

Kusadari aku tertidur dilantai , kutatap penghuni tempat tidur. Disana ada Kintan dengan posisi tidur terlentang memenuhi kasur dan mulut sedikit terbuka.

CKckck...bagaimana bisa seorang wanita dewasa seperti Kintan tidur dengan posisi semacam itu.

Lihatlah siapa sekarang yang tidak tahu usia , semalam dia mengataiku , nyatanya sendirinya begitu.

Memangnya ada wanita berumur 29 tahun tidur dengan posisi tidur seperti pria pekerja keras?.

Aku memilih membersihkan diri dan mencari asupan didapur Jonathan.

Hmmmm...sepertinya Nera sedang membuat sarapan , baunya bahkan lebih menggoda dari masakan Lando, hehehe.

Secepat kilat aku menyelesaikan urusanku dikamar mandi , kemudian melesat kearah dapur.

Tanpa harus repot-repot memperdulikan keadaan Kintan sekarang yang bisa dibilang mengenaskan. Siapa suruh jadi orang sok kuat yang menghabiskan hampir setengah alkohol yang Jonathan sediakan.

"Ah Sia , dimana Kintan ?" Belum sempat aku menelan sandwich yang baru saja ku gigit , Nera sudah menodongku dengan pertanyaannya.

"Diwa mwaswih twidwur" jawabku sambil mengunyah sandwich buatannya , kulihat Nera menggeleng melihat sikapku.

Tidak lama sebuah pukulan kuterima tepat dikepala belakang.

"Uhukkk...uhuukkk"

"Siapa suruh makan sambil bicara " komentar Jonathan yang berdiri di sampingku sambil meminum susu coklat yang baru saja Nera buatkan untukku.

"Apa ? Memangnya kau pikir kau sedang tinggal dimana ? Jadi ini susu coklat ku , jangan mengklaimnya seenak jidatmu" aku semakin melotot saat Jonathan dengan lancarnya menghujatku , padahal aku belum mengatakan sepatah kata pun.

"Terserah kau saja " kesalku sambil mengunyah sisa sandwichku.

"Hey ...apa kalian sarapan tanpa membangunkan ku ?" Kami bertiga memang sudah siap dengan sarapan saat Kintan turun keruang makan.

Tapi...

"Heyyy....mandi dulu sana , lihat rambut singamu yang acak-acakan itu !" Tegur Nera sedikit kesal.

Sepertinya Kintan tidak memperdulikan ocehan Nera , buktinya dia dengan tenang duduk didekat ku dan membalik piringnya , siap menyantap hidangan yang ada.

"Astaga ! Setidaknya cuci mukamu dulu Kintan !" Kini giliran Jonathan yang menatap Kintan ngeri.

"Hmmmm...kalian berisik sekali , lebih baik cepat makan sarapan kalian " dengan percaya dirinya dia mengatakan itu.

Aku hanya mengelus dada sabar , bagaimana bisa orang seperti Kintan pernah menjadi orang yang pernah ku kagumi.

"Oh ya Sia , sebaiknya kau ikut denganku ke organisasi hari ini " kini atensi Kintan beralih kepadaku.

"Tidak , aku sudah datang kemarin , lagi pula aku ingin tidur siang ini dan bekerja nanti sore"

"Haiishhh , aku tidak mau sendirian kesana jadi kau harus ikut denganku !" Putus nya seenak hati.

"Ikutlah , kau bisa ijin hari ini " kini Nera yang bersuara.

"Baiklah , asal kalian tidak memotong gajiku" tawarku membuat Jonathan berdecih.

"Memang Lando tidak memberimu uang saku ? Jangan bersikap seperti orang yang kekurangan. Lagi pula asosiasi memberi gaji besar untuk anggotanya" komentar nya.

Dark+ LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang