.
.
.
.Klik!
Freya meringis saat sebuah ranting yang ia pijak menimbulkan suara yang menggema didalam hutan.
Kedua telinganya yang tajam menjadi waspada , bisa saja suara tersebut memancing seseorang yang ia ikuti.
Hal ini berawal dari 1 jam yang lalu saat Ethan membawanya kesebuah kedai pengobatan, tanpa sengaja Freya mencium aroma dari seorang Siren melewati nya.
Dan entah dorongan dari mana dia mengikuti instingnya untuk mengikuti Siren tersebut.
Tentu Freya sudah melakukan koordinasi dengan yang lain.
Dan disinilah Freya mengikuti sosok Siren yang cukup mencurigakan dimatanya.
Kota tersebut memang perbatasan akhir dari Fairy , tapi hutan pembatas antara lautan dan kota tersebut cukup luas. Sangat aneh melihat sosok Siren yang berada jauh dari tempat asalnya , apalagi mereka adalah makhluk air yang tentu saja air adalah sumber kehidupan utama mereka.
Ditambah dengan jubah yang menutup sampai kedua matanya , sangat terlihat kentara bahwa dia tengah berbaur dengan warga setempat serta menyembunyikan identitas nya.
Siren tersebut tiba-tiba berhenti , menoleh ke sekitar. Memastikan bahwa tidak ada orang yang menyadari eksistensi nya.
Tangannya terangkat yang secara ajaib kunang-kunang yang tadinya tidak ada tiba-tiba bertebaran dimana-mana.
Menerangi sebagian tempat yang ia pijak, Freya semakin memicingkan mata. Menunggu apa yang akan dilakukan Siren tersebut selanjutnya.
Detik berikutnya Siren itu telah ditelan bumi. Freya mengumpat saat orang yang dia ikuti menghilang dalam satu kedipan mata didepannya.
Kunang-kunang yang tadinya menerangi tempat tersebut juga ikut menghilang.
Tidak ada hal semacam itu secara logika, pasti ada kekuatan magis , pikir Freya .
Merasa tidak ada ancaman Freya mendekati tempat yang Siren tadi pijak.
Hidungnya mengendus sekitar.
Srek!!
Suara dedaunan yang bertumbukan tidak membuat Freya terusik , karena dia tahu siapa dalang dibaliknya.
"Ada lorong bawah tanah disana" Ethan bersuara membuat Freya meliriknya.
"Aku tahu , aku juga masih bisa mencium aroma Siren itu" balas Freya.
"Lalu bagaimana kita memasuki lorong ini ? Tanahnya tertutup sempurna " keluh Freya .
"Hancurkan saja " saran Ethan membuat Freya melotot.
"Mereka akan menyadari keberadaan kita , lagi pula kita tidak tau apa yang akan kita hadapi setelahnya."
"Aku tidak masalah dengan itu , lagipula aku tidak mencium bau air dari bawah sini , yang artinya Siren itu masih berjalan " pangkas Ethan.
Mereka para werewolf memang tidak akan sebanding dengan Siren jika berada di air , itulah yang Freya khawatir kan.
Siren adalah mesin pembunuh sempurna di air. Mereka juga sering disebut vampir air. Sisik tajam yang mampu menyayat apapun.
Bahkan mereka sangat senang melihat korbannya dibantai secara sadis.
Berbeda dengan mermaid , makhluk itu jauh lebih ganas berkali lipat.
Kalian bisa membayangkan pertarungan antara serigala dengan hiu , tentu penghuni asli lah yang akan menang.
Freya menghela nafas tidak yakin , sejurus itu Ethan sudah menghancurkan lempengan tanah yang menjadi penutup jalan lorong tersebut.
YOU ARE READING
Dark+ Light
Werewolf"Kau bersembunyi , aku akan mencarimu. Kau tersesat , aku akan menemukanmu. Kau pergi , aku akan menunggumu kembali. Saat mereka mencoba mengambil mu dariku , aku akan bertarung mempertahankanmu. Karena aku tidak mau kehilangan seseorang yang aku ci...