#40.

12.9K 1.2K 152
                                    


"Suster!" panggil Rega kepada suster yang kebetulan lewat dengan membawa brankar. Suster tersebut dengan gesit mendorong brankar dan Rega membaringkan Fira yang meringis memegangi perutnya.

"Apa yang terjadi? Kenapa mengalir darah di kakinya?"

"Dia terjatuh. DIMANA DOKTERNYA SIALAN?!!"

"Maaf, sebentar lagi akan datang tuan"

Rega berjalan mondar-mandir didepan pintu ruangan, seorang laki-laki berlari dengan jas dokter berwarna putih.

"Kenapa laki-laki? Dimana dokter Rysa?"

"Dokter Rysa sedang ada tugas di China tuan"

"Ck, yasudah. Cepat"

Dokter itu mengangguk kikuk. Beberapa suster ikut bergabung dan masuk kedalam ruangan, menyiapkan peralatan yang diperlukan.

"Tunggu!" teriakan Ace membuat salah satu suster yang akan menutup pintu terhenti. Laki-laki itu langsung menerobos dan sedikit menabrak bahu sang suster.

"Maaf tapi–"

"Apa?! Kau mau mengusirku?"

Suster tersebut dengan nyali ciut pergi dari hadapan Ace. Fira kembali berteriak saat merasakan sakit yang benar-benar menyiksanya.

"Kita harus melakukan operasi caesarean"

"Terserah! Yang penting istri dan calon anakku baik-baik saja–"

"Tidak!" perkataan Rega terpotong oleh perkataan Fira. Wanita itu menarik nafas sebelum berbicara.

"Aku tidak mau! Aku mau melahirkan anakku dengan normal"

"Tapi nyonya, itu akan membahayakan kondisi anda–"

"Lakukan.apa.yang.aku.katakan."

Dokter dan keempat suster mengangguk mengerti, takut saat mendengar perkataan Fira yang penuh penekanan. Rega duduk disamping Fira sambil menggenggam tangan Fira yang berkeringat.

"Ayo nyonya, tarik nafas lalu keluarkan"

Fira mengikuti intruksi yang diberikan dokter tersebut. Rega menggeram pelan karena dokter tersebut yang seorang laki-laki, dan mengumpati dokter Rysa yang sedang bertugas di China. Dokter Rysa adalah dokter pribadi Fira. Selama sembilan bulan ini, Fira selalu mengecek kesehatan kandungannya kepada Dokter Rysa.

"Tarik nafas keluarkan"

"Aaaaakhh"

Ace meneteskan air matanya saat melihat wajah Fira yang memerah dan dipenuhi keringat yang terus mengalir dari pelipisnya, ia sekarang tau bagaimana perjuangan Fira dulu saat mengeluarkan dirinya dan Zeevana. Penuh pengorbanan. Bahkan Rega meringis saat Fira menjambak rambutnya, tapi itu bukan seberapa saat melihat istrinya tengah memperjuangkan calon anak mereka untuk melihat indahnya dunia. Salah satu suster mengelap keringat dokter yang terus mengalir.

"Terus nyonya! Sedikit lagi"

Fira berteriak nyaring dan mulai terdengar suara tangisan bayi yang menggema dalam ruangan yang tiba-tiba menjadi sunyi. Rega terdiam ditempatnya, mata istrinya tertutup bersamaan dengan mesin EKG yang berbunyi nyaring dan menunjukkan garis lurus. Ace mematung di tempat. Suara mesin dan tangisan bayi menggema tapi ia seperti tidak mendengar apapun. Mata Mamanya menutup, bersamaan dengan mesin yang berada disampingnya berbunyi.

Salah satu suster membersihkan bayi dengan telaten. Suasana hening saat si bayi dan suara mesin tidak lagi terdengar, sampai bayi selesai dibersihkan. Suster itu memberikan bayi tersebut kepada Rega. Rega menyambutnya dengan antusias.

A & Z ✔Where stories live. Discover now