#45.

12.1K 1K 103
                                    


Ada yg kangen gak sama ciki?

Gak ada yahh:))

Maaf ya, kalo masih ada typo yang nyempil kayak upil disela-sela kalian fokus baca.

Kayaknya yg komen makin dikit ya:))

#sedihcikituhh😖

Oke abaikan, emg part ini pas bosen2nya.

Happy Reading

|

|


Fira membuka kolong meja dan mengambil Dessert Eagle yang sengaja ia simpan disana tanpa sepengatahuan Zeevana, ia meneliti sebentar peluru yang menancap di tembok. Fira mengangguk mengerti, lawannya kali ini adalah orang yang hebat dan juga kaya. Terbukti dengan peluru tersebut yang bisa menghancurkan kaca jendela milik Fira yang dirancang khusus oleh Irfan. Bisa dilihat dari peluru itu, yang hanya dimiliki tiga orang didunia, mafia? Gangster? Fira terus berfikir siapa lawannya. Tanpa pikir panjang, ia melompat dari jendela yang tingginya hampir 50 meter.

Ia mendarat sempurna di rumput-rumput kecil taman. Matanya menelisik halaman, seseorang bergabung dan duduk dibelakang Fira. Maya, Irfan, dan Rega. Mereka mendengar suara pistol dan langsung bergerak cepat. Irfan menaruh pedang milik Fira didekat kaki Fira.

"Berpencar" ucap Fira. Mereka mengangguk. Irfan berlari kearah barat, Maya kearah timur, Rega kearah selatan. Mereka siap dengan senjata mereka masing-masing. Fira membuka bungkus pedangnya, Irfan bersiap menarik pelatuk saat mendengar suara bising di semak-semak.

Dor! Dor! Dor!

Semuanya berlari kearah semak-semak tadi, Fira menebas semak-semak yang menurutnya menganggu. Mereka bisa melihat seorang laki-laki seumuran Rega yang sedang tersenyum sinis. Irfan berdecak jengkel karena semua pelurunya meleset.

"Kau?" Irfan menggantungkan kalimatnya dan berfikir mengingat-ingat siapa nama laki-laki dihadapannya.

"Sean Robertson" ucap Fira membuat semuanya menoleh kearahnya. Laki-laki yang bernama Sean itu tiba-tiba terbahak membuat mereka membuat ancang-ancang menyerang.

"Oh, aku tidak menyangka kalau seorang ketua gangster nomor satu didunia mengenalku" ucap Sean. Rega menatap laki-laki itu tidak suka, pasalnya. Sean menatap istrinya dengan tatapan memuja dan lapar. Rega jengkel.

"Ada urusan apa kau menyerang bibi Fira?" tanya Maya yang sedari tadi diam. Sean mengedip genit kearah Maya membuat wanita itu berlagak ingin muntah. Memang tampang Sean itu tampan, tapi tidak cocok dengan sifatnya yang bisa diketahui banyak orang melalui tingkah lakunya bahwa laki-laki itu mesum.

"Tidak ada, hanya penasaran saja seperti apa wanita yang ditakuti seluruh dunia. Aku pikir kau belum menikah, tapi melihat laki-laki tinggi disampingmu itu aku tau kalau dia suamimu. Hmm, padahal niatku ingin mengajakmu menikah" semuanya yang ada disana menganga tidak percaya. Sinting. Umpat mereka semua.

"Jangan banyak bicara, sialan! Karena kau sudah masuk kedalam wilayahku, maka kau tidak akan bisa keluar dari sini" ucap Fira penuh amarah. Mengingat beberapa rambut putrinya yang rontok akibat ulah satu laki-laki dihadapannya sekarang membuatnya dongkol setengah mati. Sean terkekeh dan berdiri dari duduknya. Irfan mengernyit saat mengetahui siapa identitas laki-laki itu.

"Maya, berdiri dibelakangku" ucap Irfan waspada. Maya mengangguk dan berdiri dibelakang Irfan. Fira mengenggam tangan Rega dengan kuat, Rega yang tidak mengerti hanya bisa diam dan waspada.

A & Z ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora