#61.

10.3K 1K 126
                                    

ASSALAMUALAIKUM WR. WB.

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI. MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN. CIAAAH, GEGAYAAN PAKE SALAM. KLO GK HARI RAYA GK MUNGKIN PAKE SALAM. OKE GAED. ARE YOU READY?

|

HAPPY READING :*

*———*

Ace menghentikan mobilnya didepan mansion Jennie yang terlihat megah dengan tembok ber-cat warna creamy. Jennie keluar dari mobil Ace dan berterima kasih.

"Kalian tidak mampir dulu?" Tawar Jennie. Zeevana sontak langsung menggeleng keras. Menyuruh Ace agar tidak terpengaruh dengan rayuan mak lampir.

"Tidak, terima kasih. Aku harus pulang" Jawab Ace. Jennie mengangguk, berfikir jika ia masih memiliki banyak waktu untuk berdua dengan Ace.

"Kami pulang" Pamit Ace.

"Hati-hati!" Ucap Jennie sambil melambaikan tangannya tinggi-tinggi. Zeevana meringis, kemudian menatap Ace yang fokus dengan jalanan didepan.

"Aku harap Kak Kayla tidak mengetahui hal ini" Gumam Zeevana yang didengar oleh Ace. Laki-laki itu mengangkat alisnya tinggi.

"Memangnya kenapa?" Tanyanya. Zeevana memutar bola matanya malas.

"Laki-laki memang tidak peka. Kakak pikir kalau Kak Kayla tahu Kau mengantar si mak lampir itu, dia akan bersikap biasa saja? Tentu saja Kak Kayla pasti akan marah, lagipula kenapa kau repot-repot mengantarkan Jennie ke rumahnya?"

"Mungkin.... Sebagai bentuk amal" Zeevana terbahak dan disusul oleh Ace. Didalam mobil hanya diisi oleh gelak tawa mereka berdua.

Setelah sampai didepan mansion, Ace merangkul Zeevana yang tentu hanya sejajar dengan bahunya. Gelap. Satu kata yang mereka katakan saat masuk kedalam mansion. Ace menghidupkan sakelar lampu.

"Mama!" Ace berteriak memanggil Fira. Tapi tidak ada jawaban.

"A-ace" Ace mengedarkan pandangannya mencari suara Fira yang memanggil namanya. Ace dan Zeevana berlari ke dapur, mata Ace melotot melihat pemandangan didepannya. Sedangkan Zeevana meneteskan air matanya.

Disana, Fira dan Delano berdiri sambil memegang kue dengan lilin berbentuk angka 10. Happy anniversary ke 10 tahun antara Delano dan Zeevana. Zeevana berlari dan memeluk tubuh Delano dengan erat. Mereka berpelukan bahagia. Apakah ini yang kalian harapkan? Nyatanya tidak.

Disana, didapur. Terdapat Fira yang berlumuran darah dibagian perutnya. Ace berlari menghampiri Fira, melihat wajah pucat Fira yang kesakitan. Membuat amarah Ace muncul.


"Siapa yang melakukan ini?" Tanya Zeevana sambil berjalan gontai menuju Fira berada.

"A-ace. Lindungi Vi-olet. C-cepat!" Ace mengangguk dan berlari menuju lantai atas. Zeevana menatap jari telunjuk Fira yang menyuruhnya untuk mengikuti Ace. Dengan gontai Zeevana berjalan menuju lantai atas. Gadis itu begitu ketakutan saat melihat perut Fira yang berlumuran darah.

Zeevana sampai di kamar Fira dan Rega. Kamar orang tuanya, gadis itu mematung. Berlari dan mengambil Violet yang tengah menangis. Sedangkan Rega dan Ace bertarung melawan Delano.

Zeevana menepuk pipinya dengan keras, meyakinkan dirinya jika sekarang ia sedang bermimpi. Tapi ternyata pipinya sakit saat dirinya menepuk pipinya sendiri.  Zeevana melangkah mundur sambil menatap Delano lekat, laki-laki itu membalas tatapannya sambil masih bertarung dengan Rega dan Ace. Zeevana ketakutan, Delano menyeringai mengerikan. Zeevana takut, karena biasanya bibir itu selalu tersenyum kepadanya.

"Delano, apa yang kau inginkan? Kenapa kau melakukan ini?" Tanya Zeevana. Pertanyaannya membuat perkelahian mereka terhenti. Ace menatap wajah sendu adiknya yang kini berlinangan air mata.

"Yang ku inginkan? Kenapa melakukan ini? Kenapa tidak kau tanyakan saja pada ibumu itu!" Zeevana tersentak kaget. Delano baru saja membentaknya. Laki-laki bergigi kelinci itu tersenyum miring dan mendekati Zeevana.

"Kau tahu apa yang sudah dilakukan oleh ibumu itu? Dia, sudah membunuh ayah kandungku saat aku masih belum lahir ke dunia" Zeevana terkejut. Ia sudah biasa mendengar Fira membunuh orang, tapi kalau ayah Delano? Kenapa Fira melakukan itu?. Pertanyaan itu ingin sekali Zeevana lontarkan kepada Fira. Tapi setelah melihat kondisi Fira saat ini, membuat Zeevana menggelengkan kepalanya keras.

Ingatlah, apapun yang mamamu lakukan. Itu semua demi kalian, anak-anaknya.

"Mama pasti memiliki alasan dengan membunuh ayah kandungmu" Jawab Zeevana sambil mengusap kasar air matanya.

"Sejak kapan kau tahu tentang ini?" Tanya Zeevana. Gadis itu memandang Delano jengah.

"Lima tahun yang lalu" Semuanya terkejut. Sangat terkejut.

"Lalu, apa yang kau lakukan selama ini adalah sandiwara? Lalu bagaimana dengan permintaanku?"

"Cih, kau ingin menikah denganku di sebuah pantai? Jangan menghayal, aku tidak akan pernah menikah denganmu. Apalagi dengan anak seorang pembunuh. Menjijikkan!"

BUGH!

Ace menghantam pukulannya tepat di rahang Delano, laki-laki itu membabi buta Delano dengan pukulannya. Zeevana menangis sambil memeluk Violet, Rega diam. Laki-laki itu tidak bisa melakukan apapun untuk ketiga anaknya. Rega menganggap dirinya pengecut.

BUGH!

Giliran Delano yang memukul belakang kepala Ace, membuat Ace memegang kepalanya yang terasa sakit. Delano berlari saat menemukan kesempatan untuk kabur, laki-laki itu meloncat dari jendela. Sejenak Delano menatap Zeevana sebentar, mereka berdua saling berpandangan lama. Kemudian Delano melompat dari jendela. Zeevana melihatnya, ia melihat saat Delano mengusap sudut matanya yang berair. Sejenak, Zeevana melihat Delano menangis.

"Mama!" Zeevana teringat dengan Fira. Gadis itu berlari menuju lantai bawah yang diikuti oleh Ace dan Rega. Mereka melotot sekaligus takut saat melihat Fira yang tergelak tak berdaya di lantai sambil memegangi perutnya yang terus mengalir darah.

Rega dengan sigap membopong tubuh istrinya, Ace menyiapkan mobil. Violet yang tertidur kini bangun dan menangis dengan kencang.


Tbc.

Gk tau terima kasih ya, udh ambil ide cerita org. Pembacanya udh banyak. Sekarang lupa sama gw:v. Dulu kasih semangat, tapi ujung²nya ide cerita gw diambil. Sakit tapi tidak ber-blood ini mah. Ngahaha, masih gw pantau. Belum gw santet, tiati. (Ini beneran)

Ngahaha, udah jelek, deqil, menjyjyqan, hueq #butuhkresek:v

Sumpah part ini sedikit banget, maaf ya🙏

A & Z ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang