Rahasia

9 3 1
                                    

Malam semakin larut, suara rintik hujan mulai jatuh ke bumi. Membuat sedikit kebisingan di rumah Yura yang hening itu.

Yura bangkit dari baringnya dan menatap layar hp nya yang gelap itu. Dinyalakannya layar hp itu, dan terdapat notif yang di ujung nama. Kontaknya terdapat love.

Yura menghela nafas berat, sembari mengeluarkan air mata yang baru saja mau berhenti keluar.

Sms
Ajay❤

• Ra, bisa ketemuan? Kapan pun kamu mau, aku bakal tunggu notif dari kamu.

~

Yura menghela nafas berat, tangannya bergetar, tak sanggup lagi ia menahan semua ini.

Mengapa begitu sulit? mengapa begitu rumit? Kenapa harus Ajay? Ini membuat semuanya semakin hancur dan menyakitkan.

Yura buka WhatsApp, di pandanginya chatting teratas yang tersemat. Air mata Yura kian deras setelah jarinya menekan pesan itu dan menampakkan isi dari pesan itu.

Di scroll nya pesan itu sedikit. Dibacanya pesan-pesan masalalunya bersama Ajay.

WhatsApp
Ajay❤

• Ra, aku malam ini ngumpul di aula. Katanya mau diskusi buat pementasan besok

° iya

• kamu jangan lupa makan sama minum obat ya. Aku pergi dulu, nanti ku kabarin apa keputusan nya

° iya semangat ya sayang❤

• iya sayang❤

• pagi sayang. Kamu belum bangun ya? Vc ku gak di angkat. Aku sekarang lagi di aula, doain semoga lancar ya. Kamu jangan lupa makan obat.

° iya, baru bangun ni. Maaf ya, sayang. Aku doain semoga lancar hari ini :) semangat ya.

• sudah makan obat?
• (foto Selfi Ajay saat Niken mendatanginya tadi)

° sudah, baru aja. Kok kamu basah gitu?

• baguslah sayang. Ini ulah sahabat mu

° kia?

• iya :D

° kok bisa gitu?

• panjang ceritanya pokoknya aku senang walaupun basah kayak gini. Ntar kita ajak dia makan bareng kalau kamu sudah sembuh.

° kita vc ya. Ceritain sekarang

~

Air mata Yura mengalir perlahan, bola matanya tak bergerak sedikit pun. Tak beralih pandangannya dari chat yang telah berlalu itu.

"Kenapa kamu? Kenapa harus kamu!?" Tanya Yura lirih.

Kini tangis Yura mulai terdengar pelan, isakannya menggema di dalam kamarnya. Memberikan keramaian pada kesunyian yang sedari tadi menghiasi isi rumahnya.

Disisi lain, Ajay tak kunjung menutup matanya yang sudah lelah terbuka. Matanya sudah lelah dibasahi oleh air mata, dan sudah lelah di ajak memandangi langit malam.

In a Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang