0.23

1.5K 169 35
                                    

Selama di perjalanan Joohyun masih saja terdiam mempertahankan dirinya yang sedang merajuk kepada Mino.

Dari tadi Mino sudah berusaha membuat Joohyun kembali ceria tapi karena Joohyun yang sudah sangat kesal, Mino diabaikan begitu saja.

Mino memberhentikan mobil nya di pinggir jalan, belum mereka belum sampai di tempat yang Mino siapkan.

Mino tak bisa mempertahan kan mood Joohyun seperti ini, ia harus ceria saat Mino membawanya ketempat yang ia telah siapkan.

"Joohyun." Masih tak digubris oleh Joohyun, ia lebih memilih melihat keadaan luar jendela mobil yang sedang sepi.

"Joohyun sayang." Mino membawa wajah Joohyun untuk menghadap ke arah nya.

Beberapa saat bertatapan, Joohyun memutuskan kontak mata mereka. Tapi Mino kembali meraih dagu Joohyun untuk kembali menatapnya.

Mino mendekatkan wajah nya mengecup bibir Joohyun tak ada lumutan hanya kecupan lama yang membuat Joohyun menutup mata menikmatinya.

Setelah melepaskan kontak bibir mereka Mino tersenyum ke arah Joohyun yang sudah kembali membuka matanya.

"Maafin ya, jangan marah dong aku kan enggak bisa diginiin sama kamu." Mino mulai menunjukan sisi menggelikannya pada Joohyun.

"Alay." Joohyun mendorong kepala Mino memakai tangan nya. Sebenarnya Joohyun mencoba mengalihkan perhatian Mino agar kekasihnya itu tak melihatnya yang kini pasti sedang merona.

"Ko dibilang alay sih?" Mino mengerucutkan bibirnya tanda bahwa ia yang sekarang merajuk.

"Udah ah jalanin lagi mobil nya nanti lama nyampe nya, aku udah laper."

"Iya deh tuan putri aku mah bucin nya kamu jadi nurut aja." Mino kembali menjalankan mobil nya dengan sebelah tangan nya yang menggenggam tangan Joohyun.

Setelah itu tak ada yang berbicara, Mino yang fokus pada jalanan dan Joohyun yang terdiam. Entah kenapa dirinya merasa jantungnya berdegup dengan cepat.

"Mino kamu gaakan ninggalin aku lagi kan?" Mino mengernyitkan dahinya tapi atensi nya masih terfokus ke jalanan.

"Kamu kenapa ngomong gitu?" Tanya Mino.

"Aku takut aja, ngeliat kamu yang terakhir kali ninggalin aku bikin aku jadi enggak siap ngelakuin apapun tanpa kamu. Aku takut aja kalau kamu marah dan berakhir ninggalin aku. Mungkin aku alay No tapi aku benar-benar enggak bisa hidup tanpamu mulai dari sekarang." Joohyun menatap lelaki di sampingnya dengan pandangan sayu.

Mino terkekeh, "Siapa yang bilang kamu alay? Kamu enggak alay ko karena aku juga ngerasain bahwa aku juga gabisa hidup tanpa kamu dan pegang janji aku, aku gaakan ninggalin kamu sampai maut memisahkan."

"Makasih ya, asal kamu tahu kamu adalah hadiah terindah yang tuhan kirim buat aku. Di hidupku yang penuh ke egoisan ini kamu masih aja setia disisi aku, di saat aku diejek orang karena aku yang jutek dan enggak menghargai mereka. Makasih udah jadi tameng aku dan mengerti semua keinginanku." Mino mengelus tangan Joohyun yang sedang ia genggam.

"Itu udah tugas aku jadi kamu enggak perlu ngomong kaya gitu." Mino mengusap puncak kepala Joohyun.

"Aku mencintaimu Song Mino."

"Aku juga mencintaimu Bae Joohyun."

[2] GO TO MARRIED {MINRENE}Where stories live. Discover now