15. Hanna masih kesal

189 61 41
                                    

"Hanna."

Jaehyun berdiri dari duduk mendapati Hanna yang turun dari tangga dengan wajah terkejut. Hari ini adalah hari ke tiga Hanna selalu melarikan diri saat pagi hari. Dan Jaehyun berhasil mendapatkannya.

Hanna hanya berlalu meninggalkan Jaehyun dan mengabaikannya.

"Hanna, kamu harus sarapan dulu. Setelah itu kita berangkat bersama." Jaehyun menghalangi Hanna yang hendak melangkah.

Mau tidak mau akhirnya Hanna menurut. Bukankah itu memang keinginan orang ini? Jaehyun mengulumkan senyum penuh kemenangan. Dan ini adalah senyum pertama setelah 3 hari lamanya.

"Kamu_____"

"Ga baik ngomong di depan makanan, om." Hanna memotong ucapan Jaehyun cepat. Pria di depannya sontak terkejut.

"O, iya." Jaehyun tertawa lebar. Dia yakin tidak natural. Karena, Hanna tidak menyambutnya sama sekali. Setelah itu suasana kembali sunyi.

Beberapa menit setelah sarapan sunyi selesai, Hanna beranjak dari duduk dan membungkuk sopan.

"Aku berangkat ya, Om."

"Loh, tunggu dulu." Lagi-lagi Jaehyun menghalangi Hanna.

"Aku naik bus aja, Om."

"Tidak!"

"Aku ga mau nyusahin om lagi," ucap Hanna pelan.

Jaehyun menghela napas kasar.
"Hanna, kamu memang masih marah sama saya? Saya minta maaf. Tapi___"

"Aku buru-buru, Om. Aku duluan, ya."

"Hanna___"

Jaehyun mengejar Hanna dan menarik tangannya paksa memasuki mobil. Kemudian menutup pintunya kasar. Hanna terkejut, bukan karena Jaehyun menarik paksa tangannya untuk tetap mengantarnya.

Yang membuatnya terkejut saat ini, tidak ada Yuta. Jaehyun sendiri yang akan mengantarnya ke sekolah? Bukankah ini berlebihan? Hingga mobil melaju Hanna masih tetap diam membisu. Disandarkan kepalanya di jendela mobil sambil menatap keluar.

"Saya yang akan antar kamu, dan pulang sekolah nanti saya yang akan jemput kamu. Kamu jangan pergi sebelum saya datang."

"..."

".... kamu masih marah sama saya?"

"..."

".... saya minta maaf."

"..."

".... saya benar-benar sangat menyesal, Hanna."

Tangan Hanna sudah basah. Tetesan dari pelupuk matanya terus mengalir.

"Hann____"

"Jangan minta maaf, om. Aku ga mau makin keliatan jahat. Aku yang harusnya minta maaf karena udah buat om kesusahan," ucap Hanna pelan tanpa melihat Jaehyun. Dan saat itu mobil berhenti tepat di depan gerbang dan Hanna langsung keluar.

Dengan cepat Jaehyun ikut keluar dan menghalangi jalan Hanna. Perlahan laki-laki itu memegang kepalanya dengan lembut.

"Saya sungguh-sungguh. Maafkan saya," ucap Jaehyun pelan. Namun lagi-lagi ucapannya hanya diabaikan Hanna. Gadis itu hanya berlalu meninggalkannya.

Jaehyun menghela napas berat, kemudian kembali masuk ke dalam mobil.

##

Hanna berdiri menatap lurus ke depan. Saat ini dia sedang berada di atas atap sendiri. Mood-nya sedang tidak baik untuk bergabung dengan teman-temannya. Dia juga tidak berselera makan. Semua terasa hambar. Bahkan kata-kata Jaehyun dan Guanlin lebih terasa pedas dibandingkan makanan yang dia coba makan akhir-akhir ini.

Bukan Aurora ( Tamat )√Where stories live. Discover now