16. Keponakan om Jae

183 55 58
                                    

Hanna mengerjap beberapa kali menatap laki-laki seumurannya berdiri  mengulurkan tangan padanya.

“Halo apa kabar. Aku Jeno. Kamu Hanna, kan?" sapa laki-laki tampan yang tersenyum manis  di depan Hanna.

Senyumnya manis, bahkan sangat manis saat matanya tenggelam. Hanna mengerjapkan matanya beberapa kali mencoba menyadarkan dirinya yang saat ini masih terpaku. Hingga selang beberapa menit akhirnya dia kembali ke alam sadar.

“Aku Hanna! Jung Hanna,” jawab Hanna. Dengan gerakan kaku dia menyambut uluran tangan Jeno.

“Ternyata kamu manis kalau dilihat langsung?”

Sontak Hanna melotot lebar dan membuat jarak pada Jeno.

“Heh?”

“Aku udah sering lihat foto kamu," cengir Jeno sambil memegang tengkuknya sendiri.

“Kamu penguntit? Siapa yang kasih foto-fotoku? Aku harus laporin sama Om Jae.”

Lagi-lagi Jeno tertawa lebar. Gadis unik. Apa harinya akan berubah warna saat bersama gadis ini.

“Ihhh, gemesnya.” Jeno  mengacak-acak  rambut Hanna gemas.

“Kamu kok malah ketawa, sih? Siapa orangnya, cepetan bilang!” desak Hanna dengan wajah penasaran.

“Om Jae.”

“Om Jaehyun kok jahat, sih. Kenapa juga  kasih foto-foto aku sama orang asing.  Ck! Awas ntar kalo dia pulang,” gerutu Hanna kesal.

“Hei! Aku bukan orang asing.  Aku keponakan om Jae.”  Jeno menjelaskan sambil tersenyum lebar. Lagi-lagi Hanna tertegun menatap senyuman Jeno.

“Tapi tetep aja kamu orang asing. Kita kan baru kenal,” sahut Hanna asal.

“Hahahha,  kamu  ternyata bisa bercanda juga. Jadi suka.”

Jeno mendekatkan tubuhnya dan mengacak-acak rambut Hanna.

“Heh! Aku istrinya om Jaehyun.”

Cepat-cepat Hanna menjauhkan tubuhnya. Walau Jeno tampan tetap saja dia takut kalau Jaehyun berpikir macam-macam.

“Oya? Ya udah aku akan rebut kamu kalau begitu.”

“Ih, kayaknya udah agak miring kamu,” cibir Hanna dengan tatapan waspada.

“Jeno?”

Sebuah suara saat itu menganggu perdebatan mereka.
J

aehyun muncul dari depan pintu masih dengan pakaian kerja.

"Om Jae!"


“Kamu sudah sampai? Kenapa tidak hubungi saya?”

Jaehyun menepuk pundak Jeno dan mengacak rambutnya. Wajahnya terlihat bersemangat dan dia senang melihatnya.

“Udah lah,  lagian om juga sibuk, kan?” sahut Jeno sambil tersenyum manis.

Bukan Aurora ( Tamat )√Where stories live. Discover now