🍬 Dua

1.1K 11 0
                                    

Setelah kejadian yang tidak terduga itu, Anis kembali fokus dengan pekerjaannya yang sangat menumpuk. Ditengah fokusnya, teman satu divisi Anis menghampirinya.

"Nis, lo udah tau kabar terbaru gak sih dikantor?" ucap teman satu divisinya yang bernama Devi sambil memperhatikan Anis yang masih fokus seakan tidak peduli yang dia ucapkan barusan.

"Gak, emang penting banget gitu?" ucap Anis dengan nada cuek seperti biasanya.

Devi yang mendengar jawaban Anis merasa jengkel. Bagaimana mungkin seorang wanita cuek seperti itu ada didunia ini. Huft, menyebalkan.

"Gila lo ya. Masa lo gak tau sih? Sumpah ya, lo itu bener-bener jadi cewek cuek banget. Dan begonya gue mau temenan sama lo." ucap Devi tergebu-gebu dan dengan cepat Devi melanjutkan apa yang ingin dia bicarakan dengan teman cueknya ini.

"Jadi, berita terbaru di kantor itu adalah CEO kita yang engga pernah nunjukkin mukanya bakal nunjukkin didepan semua karyawan tanpa terkecuali. Dan gue denger-denger sih ya CEO kita itu ganteng banget dan masih muda." ucap Devi sambil membayangkan wajah CEO yang sepertinya sangat tampan itu sambil tersenyum-senyum.

Anis yang mendengar ucapan Devi dan melihat tingkah temannya itu hanya bisa geleng-geleng kepala. Sebenarnya, dia sedikit penasaran sih dengan CEO di perusahaannya. Tapi seperti biasa, dia tidak terlalu peduli toh pentingnya untuk dia apa. Lebih baik dia kembali fokus dengan pekerjaannya.

"Eh nis, lo denger gak sih yang gue bilang barusan? Malah gak ada respon atau lo gak kepo gitu sama muka CEO kita itu." ucap Devi setelah sadar bahwa temannya tidak merespon.

"Gini ya, lo tau sendiri gue itu cuek. Terus sekarang lo bilang CEO kita itu ganteng. Lo tau darimana? Secara kita aja gak tau mukanya kayak gimana. Mending lo balik kerja sana, jangan ganggu gue." ucap Anis sambil mendorong Devi agar kembali ke habitatnya.

"Ah, lo gak asik banget dah. Eh, yang lo bilang emang bener sih kita gak tau mukanya tapi gue tetep percaya kalau CEO kita itu ganteng plus muda." ucap Devi dan segera pergi sebelum temannya itu mengamuk.

🍭🍭🍭

Jam arloji di tangan Anis sudah menunjukkan pukul 08.00 pm yang artinya dia sudah bisa pulang setelah duduk berjam-jam menghabiskan waktu untuk pekerjaannya. Satu hal yang disukai Anis, pulang kerja tanpa lembur dan pekerjaan yang sudah beres. Anis dengan segera meninggalkan kantornya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata tapi dia sudah tidak sabar untuk menikmati kasur favoritnya dan segera terlelap menuju alam mimpi.

Setelah sampai dirumah dan memarkirkan mobilnya di garasi. Anis dengan segera memasuki rumahnya dan berteriak memanggil adiknya untuk segera turun dan makan malam bersama. Memang, Anis akan berbeda jika sudah ada dirumah seperti memiliki kepribadian ganda. Beberapa menit setelah makan malam, mereka berada diruang keluarga untuk sekedar berbagi cerita tentang kegiatan masing-masing dan setelah kantuk menghampiri, mereka akan langsung masuk ke kamar masing-masing dan tidak lupa mengucapkan selamat malam.

🍭🍭🍭

Tanpa terasa malam cepat berlalu dan berganti fajar yang mulai ingin menampakkan diri membuat Anis terbangun dari tidur nyenyaknya. Seperti biasa, Anis akan melakukan kegiatan rutinnya dan segera mengantar Audrey berangkat sekolah.

Sesampainya Anis di kantor, ia melihat para karyawan berkumpul dan saling ingin mendahului untuk melihat pengumuman di mading kantor tersebut. Anis yang sedikit penasaran mencoba untuk melihat pengumuman yang ternyata berisi jika nanti siang CEO mereka akan datang dan menunjukkan wajahnya untuk pertama kalinya.

🍭🍭🍭

Matahari semakin ingin berada diatas yang menandakan hari sudah siang. Seperti pengumuman tadi, semua karyawan berkumpul untuk menunggu kedatangan CEO mereka. Setelah mengetahui ternyata CEO mereka masih muda dan tampan, sebagian karyawati berlomba-lomba memakai make up bahkan ada yang terlihat seperti ondel-ondel. Sedangkan Anis, dia bahkan tidak peduli jika wajahnya sedikit kusam dan rambutnya sedikit berantakan.

Disaat Anis akan bergabung dengan teman lainnya. Dia tidak sengaja menabrak seseorang lagi karena Anis berjalan sambil menundukkan kepala. Tepat saat Anis akan melihat wajah seseorang yang dia tabrak, orang tersebut malah mengeluarkan nada dingin dan kalimat yang sangat familiar untuk Anis. Setelah mengucapkan kalimat familiar itu, orang tersebut langsung pergi dan Anis hanya dapat meliht punggung lebar dan gagah yang dibalut jas biru tua sangat perfect untuk tubuh ideal itu.

Setelah beberapa menit, dia tersadar dan melanjutkan jalannya. Ternyata, CEO mereka sudah datang dan segera menyambut mereka dengan nada dingin dan tegas yang malah membuat sebagian karyawati berbisik-bisik untuk menahan teriakan mereka. Lain halnya dengan Anis, dia merasa seperti mengenal jas biru tua dan suara dingin itu. Setelah berfikir keras, Anis tiba-tiba ingat suara dan jas itu seketika Anis hanya bisa mebelalakkan mata dan menganga lebar tidak percaya dengan yang dia fikirkan saat ini.

Gimana guys?
Jangan lupa vonment ya 😍

AlasthaWhere stories live. Discover now