Sebuah fenomena tentunya, gravitasi memiliki sebuah arti yang terjadi antara dua benda dengan massa. Gravitasi ini selalu menarik benda-benda ke arah satu sama lain. Semakin besar massa benda, semakin kuat pula gaya gravitasinya. Begitu pula dengan...
Gila gila, gue jatuh dari anak tangga ke 3 lo semua bisa bayangin aja cuy, nyes banget asli kejem amat si Bagas.
Beby kembali menaiki anak tangga sambil tertatih.
"shit!" batin gue.
"Beby!!!!!!"
Beby menghembuskan nafas nya kasar, nih lagi si Sely telat banget dateng nya harusnya tuh dia dateng pas gue jatuh.
"Beby, lo kenapa? Lo kok pegang punggung lo? Sakit? Encok? Kenapa ihh!!!" tanya Sely.
Kurang banyak neng tanyanya.
"Gue jatuh" jawab gue
"HAH?!" kaget Sely
"Gausah kaget, lebay lo" ucap gue.
"Lo kenapa jatuh? Dimana? Terus gimana?" tanya Sely.
"Gue nabrak Aksa, di bawah lebih tepat nya gue jatuh pas gue lagi naikin anak tangga ke 3" jawab gue
Asli gue bayanginnya aja udah nyilu.
"Aksa? Seriusan lo?" tanya Sely.
Beby hanya mengangguk untuk menjawab pertanyaan Sely.
"Sakit ga?" tanya Sely.
"SAKIT LAH NYING PAKE NANYA!" jawab gue sambil masuk kelas.
***
"Sa, lama amat lo. Btw selamat ya bro" ucap Dimas.
"Makan makan dong ya ga dim?" ucap Vero
"yoi" jawab Dimas
"Yaudah ambil aja" ucap Aksa dan langsung di sambut teriakan dari dua monyet yang kelaparan.
"Asik, gue demen nih yang kek gini" kata Dimas.
"Lo mau apa Sa? Gue pesenin sekalian " tanya Vero
"Gausah" jawab Aksa.
"Kenapa Bagas selalu nolongin Si cupu?" batin Aksa.
Jujur Aksa masih memikirkan kejadian tadi di tangga. Banyak sekali yang berubah dari Bagas dia lebih sering memperhatikan Beby dari jauh, Waktu gue bully cupu si bagas ga ikut an,dan sekarang nolongin si cupu.
"Sa" sapa Bagas.
Anjir baru aja gue omongin nih tuyul udah muncul aja.
"Gue ga bermaksud nolongin Beby, lo bisa liat kan? Tadi gue jatuhin dia lagi. Biar mantep! Hahaha" jelas Bagas.
Aksa menatap mata Bagas untuk menemukan kebenaran tapi nihil Bagas bohong.
"Bohong" batin Aksa.
"ck, gue juga biasa aja" ucap Aksa.
"kemana si Dimas sama vero?" tanya Bagas.
Aksa hanya mengarah kan dagu nya ke arah kantin 4 yang sudah ada Dimas dan Vero sedang memesan makanan.
"Eh buruan masuk ada bu Aline mau ke kelas!" teriak Fauzan.
"ada apa ya? "
"kelas kita ada masalah apa? "
"tumben amat"
"Beb, kenapa bu Aline ke kelas kita? ih serem!" ucap Sely.
"Mana gue tau" jawab gue.
"Selamat siang anak anak" sapa bu aline.
"Siang bu"
"Ibu cuma mau panggil Na Beby" ucap bu aline.
"mampus" batin gue
"ayo Beby" ajak Bu Aline.
Beby melangkahkan kaki nya ke arah Bu Aline yang tadi memanggil nya.
"Ikut keruangan saya" ucap Bu Aline kemudian pergi meninggalkan kelas
"Hah?!" kaget beby.
"kenapa lagi tuh si cupu! "
"kelakuan nya pasti ga bener! "
"mampus lo"
Beby pergi menuju ruangan bu aline. Entah lah apa yang akan terjadi nanti. Semoga saja allah masih melindungi nya.
"gue salah apa, apa salah gue" batin beby.
Tok tok tok
"masuk" jawab bu aline dari dalam ruangan nya.
"permisi bu" ucap Beby.
"iya, silahkan duduk"
Beby mengangguk.
"Jadi begini, ibu sangat kecewa dengan hasil belajar kamu akhir akhir ini. Apa kamu tidak belajar sama sekali sehingga kamu berada di peringkat paling bawah? Ibu tidak tahu harus bagaimana lagi tapi ini benar benar sudah ke tiga kali kamu mendapat rengking bawah. Namun, ibu sudah punya cara agar kamu bisa berkembang , mulai besok kamu harus belajar dengan Aksa dengan kata lain Aksa adalah guru les kamu , mau tidak mau kamu harus lakukan, ini juga buat kebaikan kamu" ucap bu Aline.
What?! Aksa guru les gue? Kenapa harus si kutub itu!
"Tapp-pi bu"
"sudahlah Beby tidak ada penolakan, Aksa juga sudah setuju jadi guru les kamu" jawab bu Aline.
"pantes tadi pagi dia bilang, besok lo les sama gue. Oh ternyata gue emang goblok." batin beby.
