S

414 39 43
                                    

Beby terkejut, dasi itu mendarat mulus di kepala Pak Eko.

"PASTI INI DASI KAMU KAN AKSA?!" tanya Pak Eko dengan nada tinggi.

Aksa tak merasa takut sedikit pun, ia sungguh tak berniat meminta maaf karena itu memang bukan kesalahan nya melempar dasi tersebut.
"Iya pak" jawab aksa

"KENAPA KALIAN MELEMPAR LEMPAR DASI INI?!"

"INI JUGA SUDAH WAKTUNYA UPACARA KENAPA KALIAN MASIH DISINI, KENAPA TIDAK PERGI KE LAPANGAN?!"

Beby maupun Aksa tak berniat menjawab Pak eko. Beby yang sudah sangat ketakutan tak mampu membuka mulut nya sedangkan Aksa tak peduli karena memang ia akan selalu salah jika dilihat dari tingkah laku dan ketertiban.

"Sekarang kalian berdua ikut saya ke ruang guru!" lanjut pak eko.

Pak eko mendahului mereka ke ruang guru disusul dengan Aksa kemudian Beby. Di tengah perjalanan  Beby menarik lengan baju Aksa sehingga membuat sang empu nya berhenti.
"Nih pake, dan lo balik ke lapangan. Biar gue aja yang dihukum." kata Beby sambil berbisik.

"Ck! Kenapa ga lo aja yang ke lapangan?" tanya Aksa.

Beby mengerutkan dahi nya.
"Kenapa mesti gue?"

Aksa menghela nafas nya, Berbicara dengan orang yang memiliki IQ rendah emang agak sulit.
"Yaudah" kata Aksa kemudian mengambil dasi miliknya lalu pergi.

Sebelum Aksa pergi, Beby sudah terlebih dahulu memegang pergelangan tangan Aksa dan itu lagi lagi membuat Aksa berhenti.
"Sa, lo kok malah pergi?" tanya Beby.

"Mau lo apa? Tadi lo sendiri yang nyuruh gue ke lapangan"

"Terus lo ngebiarin gue kena hukum sendirian? Cowok macam apa lo" kata Beby.

"Dasar cewek mau nya di mengerti terus" batin Aksa.

"Kalian kenapa lama sekali?!" teriak Pak Eko dari ujung lorong.

"Pake!" kata Aksa kemudian Aksa berlari ke Pak Eko.

Beby yang melihat Aksa pergi pun hanya melengo.
"Lah sa! Aksa! Aksa....." teriak Beby. Saat ini ia sangat bingung apakah ia harus ke lapangan atau menyusul Aksa.

Upacara sedang berlangsung, Beby masih memikirkan nasib Aksa. Jujur saat ini ia sangat khawatir, bagaimana tidak ia disini berdiri mengikuti upacara sedangkan Aksa sudah pasti akan terkena hukuman.

"Nape sih lu?" tanya Sely heran melihat wajah Beby yang merasa tak nyaman.

"Gegayaan banget muka lo Beb" Kata Sely lagi.

Beby memutar bola matanya, nih anak di diem in ngelunjak.
"Gegayaan gimana sih maksud lo?" ucap Beby kesal.

"Ya lo so khawatir sama Aksa" kata Sely.

Beby melotot tak percaya, darimana Sely tahu bahwa ia sedang memikirkan nasib Aksa jangan jangan Sely punya indra ke enam yang bisa baca pikiran orang.

Krispi






Eh kripi.







Dikira jamur ah krispi.





Ya allah kenapa author mau ngelawak aja banyak rintangan nya :(

"HAH?! TAU DARI MANA LO?" kata Beby teriak dan itu sukses membuat barisan kelasnya serta kelas tetangga menghadap ke arahnya.


Gila Beby udah gada otak!






Beby langsung menutup mulut nya dengan kedua tanganya dan sedikit memukulnya. Bener bener mulut kagak ada adab nya.

"Sumpah mulut lu minta gue tabok ya? Ngeselin banget" kata Sely sambil Melotot ke arah Beby.

Beby meringis karena kebodohan nya. "Hehe sorry sel lagian lo sih kok bisa tahu gue mikiran Aksa" kata Beby sedikit bisik bisik mengantisipasi supaya tidak terjadi hal seperti tadi lagi.

Ceritanya trauma gaes.




"Otak lu isinya Aksa mulu, udah hapal gue" kata Sely.




"Sejak kapan gue selalu mikirin dia?" Bantah gue.

Yakali seorang Beby mikirin orang yang jelas jelas sering banget bully dia.

Ngaco ah.

"lu ga bakat bohong, beb." ucap Sely.

Beby menggigit bibir bawahnya, benar sih kalau akhir akhir ini ia sering memikirkan Aksa dan sebenarnya Beby juga gak tahu kenapa Aksa selalu ada di otak nya.














Tiba tiba
















"HAH ANJIR DEMI APA?!" teriak Sely di telinga Beby.

Bayangkan di telinga woy, ntar pecah gendang telinga gue bangke.

Beby mengerutkan dahi nya, ia bingung kenapa tiba tiba sely teriak dengan sangat kencang nya di telinga Beby.

"LO PAKE DASI COWOK! DASI SIAPA ITU, NGAKU GAK LO ANAK SETAN?!" tanya Sely dengan suara sedikit tertahan karena upacara masih berlangsung.

Beby melihat dasi yang ia kenakan, dasi ini punya Aksa dia yang rela kena hukuman demi gue. Gue ngerasa bersalah.

"Aksa" kata Beby lirih.

Ia salah! Sungguh salah, kenapa ia harus mengambil dasi ini kenapa beby begitu egois sehingga membuat orang lain terkena hukuman akibat ulahnya. Beby harus berterimakasih kepada Aksa, yang mungkin saat ini sedang menjadi pahlawan nya
'untuk saat ini'

'untuk saat ini'

'untuk saat ini'

'untuk saat ini'.

Ingat untuk saat ini.

Untuk apa anak anak?




Iya bagus, pinter!








Sely melotot tak percaya
"Lo ada apa sama Aksa?" kata Sely.

Beby diam, ia juga tidak tahu kenapa Aksa bisa memberikan dasi ini karena pada dasarnya Aksa benci Beby, bahkan Aksa sering menjadikan Beby sebagai objek bullyannya. Apa ada rencana yang Aksa susun agar Beby menjadi terpuruk?.



Kita gak akan pernah tahu apa yang seseorang rencanakan terhadap kita.

"ITU YANG DI BELAKANG KENAPA BERISIK?!" kata pembina upacara.





Mampus kan!





Semua murid dibarisan depan memalingkan wajahnya ke belakang, Beby dan sely seketika langsung membuang muka mereka pura pura tidak sedang terjadi apa apa.

Sekitar 45 menit upacara bendera berlangsung, akhirnya tiba saatnya para siswa dan siswi diperintahkan untuk istirahat di tempat. Ini waktu nya, saat saat menegangkan  ketika barisan paling barat di perintah untuk berada tepat di depan tiang bendara.

Ke 7 orang tersebut berjalan menuju tiang bendera itu. Dimas, Vero, Bagas,dan Aksa serta 3 Siswa lainnya.
Kesalahan mereka sama, yaitu tidak berpakaian lengkap.

Beby takut, takut ketika seseorang yang rela mengorbankan dirinya untuknya. Beby takut orang itu kecewa, merasa menyesal telah datang mengorbankan. Tapi mau bagaimana lagi ini sudah terjadi, setelah ini ia akan benar benar minta maaf dan tidak akan merepotkan Aksa lagi.

Beby melihat lurus kedepan, pandangan mata nya selalu tertuju pada lelaki tinggi yang angkuh itu. Beby pernah berfikir bahwa Aksa itu sebenarnya orang yang baik tapi ia malu dan enggan.

----------------------------------------
Ya ampun, makasi makasi makasi banget buat kalian yang udah mau dukung aku. Aku bingung banget serius deh cerita ini mau di gimanain lagi. 

Buat kalian yang udah mau baca GRAVITASI sampe kelar. I luv u.  🙆💝




















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GRAVITASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang