bad bye #47

3.9K 444 27
                                    

Maugy terus meremas ujung bajunya. Ia memejamkan matanya mencoba menahan panik karena dirinya sedari tadi terus berada di dalam mobil.

"Gigi kamu harus kuat, karena kita harus segera pergi dari daerah Jakarta." ujar Mark lalu menambahkan kecepatan kemudinya.

Maugy merasa semakin panik, tapi ia harus bisa berusaha mengatur nafasnya agar ia merasa lebih tenang. Seketika rasa pusing yang sangat hebat tiba-tiba menyerang kepalanya, sontak Maugy langsung mengerang kesakitan sambil memegangi kepalanya.

"Gigi kamu harus kuat. Kamu harus bisa lawan trauma kamu." ujar Mark mencoba memberikan Maugy ketenangan meskipun ia merasa tak kalah paniknya.

Pandangan Mark lalu tertuju pada kaca spionnya, daritadi ia merasa seperti ada orang yang terus mengikuti laju jalannya.

Mark terus menambah kecepatan laju mobilnya, untuk memastikan apa benar mobil dibelakangnya benar-benar mengikutinya. Dan ternyata benar, mobil itu ikut menambahkan kecepatan lajunya dan kini mobil itu telah berada tepat di samping mobil Mark.

Mark lalu membuka kaca mobil disebelahnya, mobil disampingnya juga ikut membukakan kaca mobilnya dan tampaklah sosok yang membuat Mark langsung menggeram.

"Abang Gigi takut.." lirih Maugy yang kini tengah bergetar hebat. Mark dibuat bingung, ia kini tengah berada di jalan tol dan tak mungkin tiba-tiba berhenti begitu saja. Sedangkan mobil Hyunjin terus mengikutinya dan Mark harus mencari cara agar Hyunjin bisa kehilangan jejaknya.

Mark lalu memilih untuk menormalkan laju jalannya saja agar Maugy merasa lebih tenang. Ia tidak peduli meskipun Hyunjin akan terus mengikutinya, toh sepertinya memang ia tidak akan bisa membawa Maugy pergi dengannya.

Maugy kini masih terisak menangis, ia sepertinya belum bisa menyesuaikan diri dengan traumanya. Sebelah tangan Mark lalu menggenggam erat tangan Maugy. Berusaha memberikan ketenangan agar gadis itu tidak merasa terlalu panik.

"Kamu jangan takut, abang ada disisi kamu kok." ujar Mark sambil tersenyum meskipun tak melihat ke arah Maugy. Maugy lalu terdiam, seperti terbius tangisannya malah mereda.

Maugy lalu menatap Mark dalam, entah kenapa ia malah merasa ada yang berbeda dari Mark. Pemuda itu seperti terlihat semakin rapuh dan terlihat sangat murung seperti ia sudah tidak lagi memiliki kehidupan.

Suara sirine mobil polisi langsung mengalihkan perhatian mereka berdua terutama Mark. Maugy langsung panik melihat kebelakang. Disana terlihat beberapa mobil polisi seperti tengah mengejar mobil mereka.

"Abang.. apa mereka ngejar kita..? Kita kenapa bang?" tanya Maugy yang kini menjadi lebih panik dari sebelumnya.

Mark diam tidak menjawab, dalam hati ia merasa tak kalah paniknya.

"Mobil berwarna hitam didepan tolong berhenti dulu!" terdengar suara polisi yang berbicara menggunakan alat pengeras suara.

"Abang.. mereka nyuruh kita berhenti.." lirih Maugy yang kini semakin terisak.

Mark masih terdiam, ia malah menambah laju kecepatan mobilnya yang mana membuat Maugy tersentak.

Mark lalu menatap ke arah spion dimana para mobil polisi itu menjadi jauh tertinggal. Tapi ada satu mobil yang tengah mengejar lajunya, itu mobil Hyunjin. Dan Mark semakin menambah kecepatannya lagi.

Air mata Mark lalu perlahan mengalir, kesempatannya untuk membawa pergi Maugy sepertinya sudah kandas. Para polisi itu pasti tak lama lagi akan menghadangnya.

Mark mengencangkan pegangan pada stir kemudinya, dalam hati ia tidak ingin menyerahkan Maugy begitu saja karena sekarang hanya Maugy lah satu-satunya hal berharga yang ia punya.

BAD LIAR✔Where stories live. Discover now