25

60K 3.3K 62
                                    

Arkan memijat pelipisnya pusing. Tiga hari tidak bertemu Qira membuat dirinya uring-uringkan. Ketika Qira tidak mengangkat panggilan telepon darinya, Arkan tidak akan fokus dengan pekerjaannya. Arkan sangat merindukan Qira! Sangat!

Namun hari ini rindunya akan terbayar. Pekerjaannya sudah selesai, jadi dia bisa menemui Qira. Setelah dari bandara, Arkan langsung menuju rumah sakit tempat Qira bekerja.

Arkan memasuki rumah sakit tersebut sambil membawa bucket coklat. Jika dia membawa bucket bunga, Qira akan menolaknya mentah-mentah. Karena Qira tidak mau disamakan dengan mayat.

 Karena Qira tidak mau disamakan dengan mayat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Namun ketika Arkan sampai disana. Dia dikejutkan oleh dua manusia yang berseteru. Mereka adalah Qira dan Tania. Hingga salah satu diantara mereka tersungkur dilantai.

Flashback

Seorang wanita dengan gaun merah berjalan kearah pusat informasi. Menegakkan tubuhnya dan mengangkat dagunya, seolah ingin menandakan jika dia wanita yang sempurna.

Dia melepas kacamata hitamnya. Kemudian bertanya kepada wanita yang ada dipusat informasi tersebut.

"Bisa saya bertemu dengan Dokter Qira?"

Wanita itu adalah Tania. Wanita yang tidak rela jika Arkan jatuh kepelukan Qira. Wanita gila yang pernah mengganggu Arkan.

"Maaf, Bu. Tapi Dokter Qiranya masih ada pasien. Anda bisa kembali satu jam lagi, saat Dokter Qira sudah selesai praktek."

"Saya maunya bertemu dengan dia sekarang!"

Tania menggebrak meja pusat informasi. Kemudian menatap tajam kearah wanita itu.

"Maaf, Bu. Tapi Dokter Qira masih belum bisa ditemui."

"Kamu tuli ya! Saya maunya sekarang!"

Semua orang menatap heran kearah Tania. Merasa Tania bukanlah wanita yang memiliki atitude baik, karena berteriak di rumah sakit.

Wanita itu tampak panik. Dia berfikir jika Tania tidak bisa diajak berbicara. Tania terus saja mendesaknya untuk bertemu Qira.

Ketika wanita itu hendak menelfon pihak keamanan. Kegiatannya terhenti ketika ada suara orang yang dicari oleh Tania.

"Ada apa ini ribut-ribut?" Qira keluar ketika mendengar suara berisik yang berasal dari luar ruangannya.

"Ini dia yang di tunggu-tunggu!"

Tania menghampiri Qira. Menggunakan tangannya untuk mendorong bahu Qira. Qira hanya diam, dan menatap Tania heran. Ini orang kenapa sih?

My Crazy CEO (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now