24

6.4K 647 60
                                    

"Jin Hyung, apa tidak sebaiknya kau pulang, ini hampir malam," Hoseok berujar. Seokjin melihat jam tangannya. Lelaki itu menggeleng pelan.

"Besok jadwal kuliahku siang hari. Aku akan menginap disini untuk malam ini. Kau pulanglah, Seok," balas Seokjin. 

"Tapi, apa Jaehyun Ahjussi tidak akan mencari Hyung?" tanya Hoseok.

"Aku akan bilang kalau aku menginap di rumah teman," balas Seokjin.

"Hyung akan berbohong?" tanya Hoseok tak percaya.

Seokjin mengangguk mantap.

"Tenang saja, Appa pasti percaya padaku." 

"Terserah. Kalau begitu Hyung pulang dulu sana," pasrah Hoseok.

"Kau mengusirku?!" Seokjin melotot. 

"Maksudku, Hyung pulang untuk mandi dan berganti baju. Nanti setelah Hyung sampai, aku akan pulang," jelas Hoseok.

"Hm ... aku pergi dulu," Seokjin berujar. Mengambil tas ransel miliknya lalu keluar dari ruang rawat.

Hoseok tersenyum kecil. Ia mendekati Yoongi. Menatap sendu Yoongi yang betah terpejam.

"Cepatlah bangun. Jin Hyung menunggumu. Kami menunggumu." 

"Dua tulang rusuknya patah, yang untung saja tidak menusuk paru-paru.  Ada banyak luka bekas cambukan di punggungnya. Yoongi pasti merasa nyeri ketika bernapas, tapi ia akan segera pulih ...."

***

"Kenapa baru pulang, Jin?"

"Setelah pulang kuliah aku kerumah Jaeho untuk mengerjakan tugas bersama Appa. Malam ini aku akan menginap dirumahnya," jawab Seokjin enteng. Tersenyum tipis ketika sang Ayah mengangguk, tanpa ada rasa curiga.

"Kalau begitu istirahatlah dulu," ucap Jaehyun yang diangguki oleh Seokjin.

Seokjin segera menaiki tangga untuk menuju kamarnya. Namun ia lebih tertarik pada pintu kamar Yoongi yang sedikit terbuka. Seokjin membatalkan niatnya untuk memasuki kamarnya. Ia berjalan menuju kamar Yoongi.

"Tidak berubah sama sekali." ucapnya saat berhasil memasuki kamar Yoongi. Perhatiannya terpusat pada ponsel Yoongi yang ada di atas nakas. Jin mengambilnya.

XXX

Seokjin mengerutkan dahinya.

Seokjin membuka pesan itu berbekal rasa penasaran yang menggunung. 

| Bagaimana? Kita lanjutkan permainannya?

Alis Seokjin menukik tajam.

"Pesan ini, apa maksudnya?" gumamnya tak mengerti. Jari-jari tangannya ia gerakkan untuk melihat pesan-pesan lain yang dikirim oleh si pengirim.

Seokjin menggeram kesal saat ia selesai membaca semua pesan yang dikirim dari awal hingga berhenti pada pesan terakhir.

Jadi, kecelakaan itu sudah direncanakan?

Tapi ... oleh siapa?

Seokjin menghela napas. Melihat tanggal dikirimnya pesan itu, mengetahui bahwa Yoongi juga belum lama mengetahui hal ini.

Ia segera keluar dari kamar Yoongi untuk membersihkan diri. Digenggaman tangannya ada ponsel Yoongi. Siapa tahu si pengirim akan mengirim pesan lagi nanti.

.

.

.

"Jin Hyung, mau kemana?" tanya Jungkook.

"Hyung, akan menginap di rumah teman, Jungkookie," jawab Seokjin.

"Hyung tidak ikut makan malam?" Seokjin tersenyum kikuk.

"Tidak. Maaf, ya," ujarnya. Jungkook mengangguk, percaya begitu saja.

"Hati-hati, Hyung!" 

"Tentu!" Balas Jin. Ia segera keluar dari rumah dan memasuki mobilnya. Ia melajukan mobilnya menuju rumah sakit. Menyempatkan untuk membeli beberapa makanan ringan dan dua porsi tteokboki dan juga odeng untuk dimakan di rumah sakit bersama Hoseok nanti.

***

Ceklek.


Pintu ruang rawat Yoongi terbuka. Hoseok yang ada disana menengok ke asal suara.

"Wah, kau datang cepat sekali, Hyung," ucap Hoseok.

Seokjin hanya tertawa kecil. Ia mengaku mengendarai mobilnya dengan cepat saat ke rumah sakit.

"Ini." Seokjin meletakkan plastik berisi makanan di hadapan Hoseok, dan meletakkan tasnya di sofa.

"Makanan?!" girang Hoseok. Ia langsung mengeluarkan satu porsi tteokboki dan memakannya dengan lahap.

"Kau terlihat sangat lapar, haha ...," Seokjin tertawa kecil. Hoseok mengangguk membenarkan.

"Aku belum makan sejak siang," akunya dengan mulut penuh.

Mereka berdua melanjutkan makannya sampai suara Hoseok terdengar.

"Aku pamit pulang dulu Hyung, terimakasih untuk makanannya," ucap Hoseok.

"Ne, hati-hati di jalan," ucap Seokjin. Hoseok mengangguk, setelah itu punggungnya tidak terlihat lagi bersamaan dengan pintu yang tertutup.

Selesai dengan makannya, Seokjin mendekat, mengelus surai sang Adik. Ia tersenyum tipis.

"Hyung ada di sini Yoongi-ah ... dan dengar, Hyung menyayangimu."




TBC






Mianhae Yoongi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang