39. Lari Lari Berhadiah

123 39 18
                                    

Nama : Kareena Kaphoor.
Gender : Perempuan
Kelas : X IPS 3
Notes : Mikurinrin_

Tiap kali bel istirahat, dengan sigap aku selalu mengajak teman-temanku untuk pergi ke kantin segera. Sebelum penuh!

Ketika itu, aku dan kedua temanku, Tari dan Rere, baru saja pulang dari kantin sembari memakan gorengan-- maksudnya bakwan. Kami bercanda di koridor kelas, ketawa-ketiwi gak jelas, tapi menyenangkan.

Tiba-tiba saja,

"Awas!" teriak Sebleng Child-senpai (Fururun) dari kejauhan. Dengan reflek aku dan teman-temanku menyingkir.

Sableng Child sedang dikejar-kejar Bima-senpai (Shiro_Crispy). Entah apa yang terjadi, di sana juga ada Two Tea-senpai (kripik_kun), dan banyak orang yang berbondong-bondong berlari menyusuri koridor kala itu.

Saat kami akan memasuki kelas, temanku Blu (Nisha_Blu) atau si-Biru, berlari kecil hendak meninggalkan kelas, langsung saja aku menahannya di ambang pintu.

"Blu, sebenarnya mau kemana kau? Dan kenapa orang-orang pada lari-lari di koridor gini?" tanyaku dengan penasaran sembari terus melihat orang-orang berlari. Teman sekelasku juga perlahan meninggalkan kelas.

Ada yang loncat jendela, ada yang lewat pintu, semua orang ingin main kejar-kejaran hari ini, sepertinya!

"Pymak tidak tahu? Mereka berlari untuk menemukan harta karun. Siapa yang sampai pertama, akan mendapatkan harta karun itu! Sudahlah, awas biarkan aku lewat!" jelasnya, kemudian melewati kami dan ikut berlari.

Aku, Tari, dan Rere saling menatap dan menangguk mantap. Akhirnya, kami juga berlari mengikuti rombongan yang kian membludak.

Di sana aku menemukan ketua osis, Ken-senpai (speedstar123) , bersama dengan wakil ketos, Rize-senpai (rizalraihan24). Mereka nampak serius menatap lurus ke depan. Apa benar, harta karun itu beneran ada? Batinku terus bertanya-tanya.

"Ken-senpai!" panggilku. Dia menoleh.

"Sebenarnya, siapa yang menyatakan ada sebuah harta karun?" tanyaku.

"Entahlah, aku hanya mendengar rumor semata. Tapi, aku sangat mempercayai rumor ini. Kalau tidak salah, selebarnnya juga ditempel di mading," jelasnya.

Aneh sekali, padahal klub kami tidak pernah mengeluarkan hal seperti itu? Siapa di exkul-ku yang menyebarkan berita itu? Dan beruntung, aku bertemu dengan teman se-exkulku.

"Sialand-- Shealand-senpai!" (RidhoRdh) teriakku, juga membuatnya berbalik.

"Iya, ada apa, Pymak?" tanyanya.

"Siapa yang nyebarin selebaran tentang harta karun ini?" tanyaku sembari terus berlari bersama yang lainnya.

"Entahlah, aku juga tidak tahu! Aku tak ingin percaya, tapi entah mengapa hal ini mendorongku untuk percaya," jelasnya.

Aku hanya mengangguk, kemudian berlari mendahului Shealand-senpai. Di depan aku juga melihat Bang Jono.

"Ee... ee Bang Jono!"(CarlitoVazquez) panggilku sembari bernyanyi. Dia menoleh.

"Kenapa, Bang Jono tidak bertapa di kantin?"

Dia menatap lurus ke depan. "Entahlah, hal ini membuatku tertarik untuk mengikutinya."

FLCHS ✔Where stories live. Discover now