Sister

1.3K 78 1
                                    

Halo halo haloo🤗
Berjumpa lagi dengan author yang penuh dosa ini(lebay amat).
Oke, langsung ke intinya.
Untuk menghargai karya author tolong divote dan dikomen ya.

Hati hati typo bertebaran

Happy reading😊

***

Ray POV's

"Jadi kakamu meninggalkanmu karena kau telah membunuh orang yang dicintainya?" tanyaku pada Stella setelah mengetahui kenapa di tidak bersama kakaknya sekarang. Yap, saat kami bertemu dengan Leila dia dan Stella membicarakan tentang seseorang bernama Akifa. Pada awalnya Stella dan Leila tidak ingin memberitahu kami siapa itu Akifa. Tapi setelah kami memaksanya dengan mengintimidasi dirinya akhirnya dia mau bercerita juga. Akifa adalah kakaknya yang meninggalkannya dan pergi ke dimensi kami setelah penyerangan di dimensi parallel ini yang dilakukan oleh Lily. Saat kami bertanya kenapa Akifa meninggalkan Stella, Stella menjawab kalau dia telah membunuh orang yang dicintai kakaknya. Pada saat kami mendengarnya kami pun terkejut, kenapa Stella membunuh orang dicintai kakaknya? Tapi setelah dijelaskan oleh Stella dan Leila akhirnya kami mengerti, kami mengerti bahwa semua ini bukan sepenuhnya kesalahan Stella. Begini ceritanya......

Flasback on

Di suatu taman di sebuah kerajaan terlihat seorang gadis yang sedang duduk di salah satu kursi yang ada di taman itu. Gadis itu terlihat tersenyum sambil melihat sebuah lionton berbentuk hati berwarna merah yang dia genggam sekarang.

"Kau sedang melihat apa kak?" tanya seorang gadis yang kelihatan lebih muda dari gadis itu di belakangnya.

"Oh Stella, aku sedang tidak melihat apa apa" ucap gadis tersebut sambil menyembunyikan liontin di tangannya dari gadis yang bernama Stella itu.

"Jangan bohong kak, aku melihatmu memegang sebuah liontin tadi. Sekarang perlihatkan padaku" ucap Stella sambil berusaha merebut liontin yang dipegang kakaknya.

"Stella berhenti. Aku aduin ke mama loh" ancam gadis itu.

"Aku kan hanya ingin lihat. Kau menyebalkan kak Kifa" ujar Stella sambil melipat tangan dan membuang muka.
Melihat adiknya yang ngambek itu Kifa gemas dan mengacak rambut adiknya.

"Sudahlah, tidak usah dipikirkan liontin ini. Lebih baik kita masuk ke istana sekarang. Sudah waktunya makan siang"

"Aku tidak mau. Aku masih sebal sama kakak"

"Oh, jadi ceritanya nggak mau makan nih. Kalau begitu kuhabiskan saja ya puding coklatnya" ucap Kifa sambil berjalan masuk ke dalam istana. Mendengar ucapan kakaknya, Stella sontak membulatkan matanya.
"Jangan kak" teriak Stella menyusul kakaknya setelah mendengar bahwa makanan kesukaannya akan di makan oleh kakaknya itu.

***

Tiga tahun kemudian akhirnya Kifa mulai berani mengenalkan seseorang yang berharga kepada keluarganya. Yap, seseorang itu adalah kekasih Kifa yang telah memberikannya liontin tiga tahun yang lalu.

"Jadi ini orang yang kau cintai Kifa?" tanya seorang pria paruhbaya kepada seorang gadis yang tak lain adalah Kifa.

"Ya ayah, dia lah orangnya" jawab Kifa.

"Salam kenal yang mulia, perkenalkan nama saya Edward" ucap pria yang bernama Edward sambil membungkuk.

"Tidak usah terlalu formal anak muda. Kau adalah orang yang dicintai Kifa, jadi kau adalah anakku juga" ucap ayah Kira sambil tersenyum hangat.

The Crystal Princess Where stories live. Discover now