49. Siapa Dinda?

2.6K 360 60
                                    

Votement dulu yuk!

"Yaudah ah, gue tidur aja. Pegel semua badan gue gara-gara nenek lampir sialan itu! Tunggu aja, besok pasti dia habis sama Jungkook. Dijadiin bubur biar mampus sekalian haha," 

Lisa tertawa lalu berdiri dari tempatnya berniat untuk turun namun cekalan pada pergelangan tangannya membuatnya terhenti.

"Apa?" Tanyanya pada Remmy.

"Ijinin gue ngobatin luka lo, setelah itu lo boleh tidur." Lisa mengangguk mengijinkan.

Remmy berdiri lalu berjalan mendahului Lisa dan menuruni tangga dengan cepat.

"Hei, kartu remi!" Teriaknya dari atas membuat si pemilik nama menoleh dengan tatapan tak mengenakkan.

"Heh nama gue udah bagus main diganti aja, kampret!" Protesnya membuat Lisa tertawa puas dari atas.

"Biarin wlee," Lisa menjulurkan lidahnya mengejek Remmy, "Gue laper! Katanya tadi mau makan?"

"Iya nanti habis gue obatin, kita makan."

Lisa tersenyum sumringah, "Yeay!"

-Mine-

Hari sudah berganti, sengatan sinar matahari yang terbit dari ufuk timur mulai membangunkan siapa saja yang sedang tertidur.

Jika teman-teman yang lain sudah bangun dari tidurnya dan segera mandi, justru Jungkook masih setia bergelut dengan kasurnya.

Semalam Jungkook memang tidak bisa tidur, pikirannya masih berantakan mengenai hilangnya Lisa. Yang dilakukan Jungkook hanya mengotak-atik ponsel, mencoba menghubungi Lisa walau berakhir sama.

Sampai Jungkook memaksa matanya untuk bekerja hingga pukul 3 pagi, dan setelah dia merasa lelah Jungkook akhirnya tertidur hingga sekarang jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi cowok itu masih bersembunyi dibalik selimut.

Teman-temannya juga sengaja tidak membangunkan Jungkook, karna mereka tau alasan kenapa Jungkook tidur sampai begitu larut.

Dering ponsel Jungkook terdengar begitu nyaring dari atas nakas. Jungkook yang mendengar awalnya tak peduli, namun deringannya tak berhenti membuat Jungkook terpaksa bangun dan menerima panggilannya.

"Halo?" Jungkook tersentak ketika mendengar suara wanita dari seberang sana. Tak salah lagi, suara ini milik Mama Helena, ibu Lisa.

Jungkook seketika bangun dari posisinya berbaring menjadi duduk dan mendengarkan perkataan Helena dengan seksama.

"Kamu lagi sama Lisa, kan? Sekarang mana Lisa? Mama mau bicara sama dia, dari kemarin mama telfon nomornya nggak aktif."

Deg!

Jungkook merasakan jantungnya berpacu dengan cepat. Bagaimana dia mengatakan semuanya pada ibu Lisa? Pasti Helena akan sangat kecewa padanya karna tak bisa menjaga Lisa dengan baik. Apa harus mengatakannya sekarang? Tapi Jungkook belum siap, takut Helena kecewa.

"M-mama nyariin Lisa mau ngomong apa? N-nanti Jungkook sampaikan. Ini Lisa tadi keluar sama Rose cari makan." Jawab Jungkook yang terpaksa bohong, karna tidak mau membuat Helena kecewa mendengarnya.

"Mama cuma pengen denger suaranya aja, soalnya dari kemarin entah kenapa perasaan mama nggak enak soal Lisa. Trus foto Lisa di kamar juga jatuh sendiri kemarin, mama takut ada apa-apa sama Lisa disana."

Jungkook merasa bersalah, sangat merasa bersalah karena tak bisa menjaga Lisa dengan baik. Dan pantas kalau Helena merasakan kecemasan juga disana, karna ikatan batin antara ibu dengan anaknya memang kuat.

Mine ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora