BAGIAN-6: PERMAINAN DIMULAI

9.3K 402 4
                                    

"Aku hanyalah manusia biasa, yang terluka saat terjatuh. Yang menangis saat tersakiti,"

-My Cruel Boyfriend

---

Shilla terduduk lemas di lantai kamar sempitnya. Ia masih terisak dan menangis namun tak bersuara, takut dengan Mamanya yang akan mengamuk jika mendengar dirinya menangis.

Ia menyembunyikan wajahnya di dalam dekapan tangannya yang menempel pada kedua lutut kakinya, kepala Shilla terasa ingin pecah memikirkan bagaimana nasibnya besok.

Bukunya sudah berbaur dengan sampah di bak pembuangan akhir akibat ulah Saka, dan dirinya tak bisa belajar dengan apapun. Buku Paket pun sudah ikut terbuang oleh pria menyebalkan itu.

Shilla makin terisak, ia tak mungkin bisa mengganti buku paket itu yang cukup mahal. Bagaimana dia menjelaskan kepada gurunya? Pasti Shilla akan dimaki habis-habisan. Ia juga takut jika Mamanya tahu tentang hal ini, badan Shilla bisa saja memerah akibat pukulan dari Mamanya sendiri.

Shilla kemudian mendongakkan wajahnya, ia menatap kosong kamarnya yang terasa sunyi. Shilla kemudian menangis dalam diam. Ia menyesali dirinya yang tidak mempunyai siapa-siapa.

Orang tua kandungnya sudah meninggalkan Shilla terlebih dahulu, dan sekarang ia hanya tinggal bersama Mama tirinya yang kapan saja bisa menyiksanya dan melakukan kekerasan padanya.

Keadaan itu diperparah dengan dirinya yang dijauhi oleh teman-temannya, bahkan ia juga dikucilkan oleh seluruh murid SMA Skynord. Hanya Keano, yang masih berani dekat dengannya. Dan sekarang, Saka, Arhen, dan Zenka, murid pindahan dari Starmy yang datang.

Shilla pikir, mereka bertiga datang untuk mengubah keadaan Skynord dan mengubah hidupnya di sana. Namun rupanya itu semua hanya khayalan semata, Saka datang hanya untuk ikut menyiksanya. Ia balas dendam terhadap Shilla.

Shilla mengutuk dirinya sendiri yang sangat ceroboh. Akibat ulahnya di cafe beberapa waktu yang lalu, dirinya dipecat dan akhirnya tidak mempunyai pekerjaan lagi. Shilla sampai stres hendak membayar biaya sekolah yang sudah menunggak lima bulan itu dengan apa.

Mamanya bahkan tak pernah memberinya uang, juga tak pernah sekedar membuatkan makanan untuknya. Shilla tinggal sendiri di rumah sempit ini, Mamanya hanya pulang sesekali, dan itupun datang hanya untuk memukul dan menyiksa Shilla.

Kali ini Shilla akui, Mama tiri memang sangatlah kejam. Namun Shilla tak pernah menganggap Mamanya itu sebagai orang jahat, Shilla tetap menyayangi wanita paruh baya itu. Bagaimanapun ia, Mamanya sudah memberikan rumah dan membesarkannya hingga menjadi remaja seperti sekarang ini.

Shilla menarik napas dalam-dalam lalu mengeluarkannya. Ia bingung, Shilla tak tau harus meminjam buku kepada siapa. Shilla tak mempunyai satupun teman yang mau membantunya. Saat seperti inilah, sebenarnya Shilla sangat membutuhkan bantuan orang terdekatnya.

Shilla merangkak ke atas kasurnya, "Aku kangen Papa," gumamnya.

"Shilla nggaktau, sampai kapan Shilla bisa ngadepin ini semua sendiri, Pa," tambahnya parau. Shilla memeluk gulingnya, ia menangis dibalik guling itu.

Shilla benar-benar sendiri.
Tak ada yang peduli dan sayang padanya.

~~~

My Cruel Boyfriend [COMPLETED]Where stories live. Discover now