25. BIMBANG

6.9K 346 24
                                    

“Meski bukan kekasih-ku, tapi kamu adalah milik-ku selamanya.”

play mulmed

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

play mulmed. karena pas banget u/ part ini hehe :)

***

Shilla tak henti-hentinya tersenyum sebab ada Saka yang hampir seharian penuh menemaninya. Cowok itu tadi bahkan membantunya untuk meminum obat. Dibalik kesenangan itu, ada rasa kecewa karena Mamanya, Indah tidak berkunjung untuk sekadar menjenguknya.

Shilla menatap Saka, “Sudah berapa hari Shilla dirawat di sini? Apa lama banget?” tanya Shilla harap-harap cemas.

Saka yang tadinya sedang bermain ponselnya, langsung meletakkan benda pipih itu sejenak.

Ia balas menatap Shilla, “Dua minggu lebih. Kenapa?”

Air muka Shilla mendadak lesu. Dua minggu lebih? Berarti Indah memang sengaja tidak mencari apalagi menjenguknya. Mamanya itu sepertinya sudah tidak peduli lagi dengannya. Atau dia hanya menganggap kalau dirinya ini hanyalah anak yang menyusahkan?

Shilla mendongak saat Saka mendekatinya, “Kenapa?” tanya Saka sekali lagi.

Shilla tersenyum paksa, “Enggak apa-apa. Bukan hal penting juga, kok.”

Saka menegakkan duduknya, “Gue tanya. Kenapa, Shilla?” desak Saka dengan nada menekan.

Shilla menunduk. Air matanya hampir saja keluar. Haruskah Shilla jujur kepada Saka tentang apa yang sedang menganggu pikirannya? Tapi—sudah biasa juga kan Indah seperti itu?

Lagipula, apakah Saka akan peduli dengan dirinya dan Indah? Kan, Indah mama tirinya itu sudah merusak rumah tangga Papa dan Mama Saka.

“Shi—Shilla cuma heran. Kemana Mama Shilla? Apa dia selama itu nggak jenguk Shilla di sini? Apa dia nggak cari Shilla? Apa dia nggak khawatir sama Shilla?” gumam Shilla serak. Cairan bening itu berhasil lolos dari matanya.

Shilla kecewa karena Indah belum sepenuhnya berubah. Ia hanya berbuat baik pada Shilla waktu itu.

Saka diam. Haruskah Shilla memikirkan seorang wanita biadab itu? Padahal ia sedang sakit. Sakit yang tidak biasa.

Pria dingin itu mengembuskan napasnya berat, “Gue sudah datang ke rumah lo. Dan nggak ada Mama lo waktu itu,” ungkap Saka. Beberapa hari yang lalu ia sudah mencari Indah ke rumah Shilla, tapi rumah itu kosong dan tidak berpenghuni.

Shilla tersenyum. Iyalah kosong. Pasti Mama sedang menerima order. Memangnya apa lagi yang dia perbuat selain pekerjaan haramnya itu?

My Cruel Boyfriend [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang