Secret 01.

3.4K 346 22
                                    

Setelah Kiyoshi  menurunkannya di depan mansion usai pulang dari dokter, Tetsuya  langsung pergi menuju ruang kerja Akashi Masaomi.

Dia tahu pasangan suami istri itu akan ada di sana saat ini, Entah itu melakukan suatu pekerjaan atau hanya bersantai menikmati waktu mereka berdua .

Setelah terdiam beberapa saat. Akhirnya Tetsuya  menemukan keberanian untuk mengetuk pintu.

"Ya, masuk."

Jawaban itu adalah  yang dia dengar dari dalam ruangan.

Tetsuya  dengan lembut membuka pintu dan dia melihat Shiori  dan Masaomi  duduk di sofa,  tertawa atas apa yang ditunjukkan  sang suami pada Shiori di Ipad-nya.   Wanita cantik  itu memperhatikan bahwa wajah Tetsuya  telah berwarna kemerahan dan ada bekas  air mata  di sudut pipinya.

Merasa sangat khawatir, dia berdiri dan mendekati Tetsuya.

"Sayang, ada masalah apa? Apa yang dikatakan dokter?"

Shiori bertanya pada Tetsuya dengan suara khawatir.

Mendengar begitu banyak kekhawatiran dan kasih sayang  dalam suara Shiori,  Tetsuya mulai menangis lagi. Rasa bersalah  membasuhnya. Orang-orang ini tidak menunjukkan apa-apa selain cinta sejak dia mulai bekerja untuk mereka.

Dan inilah cara dia  membayar kebaikan  mereka,  dengan tidur dengan putra mereka dan hamil.

"Tidak Shiori-sama, semuanya baik-baik saja.  Saya hanya terkena flu dan dokter sudah memberi saya beberapa obat."

Kata Tetsuya. Dia setengah berbohong, karena yang di berikan dokter adalah vitamin kehamilan bukannya obat seperti yang dia katakan.

" Tetsuya, kau membuatku takut." 

Ucap Shiori merasa lega setelah itu dia memegang tangan Tetsuya di tangannya dan mereka berdua duduk di sofa lain yang menghadap Masaomi .

"Lalu mengapa kau menangis jika semuanya baik-baik saja atau ada sesuatu yang tidak kau katakan padaku?"

"Hmm.. iya.  Saya hanya ingin memberitahu bahwa saya tidak akan akan bekerja di sini".  Jawab Tetsuya lirih.

Shiori  sangat terkejut dan  kecewa pada saat bersamaan. Dia sangat menyayangi  Tetsuya dan dia juga tidak gagal untuk melihat percikan api yang terjadi antara dia dan putranya, Seijuurou.

Dia tahu ada semacam chemistry di antara mereka yang berusaha mereka tepis, dan dia berharap Putranya akan berhenti menjadi pengecut dan mendekati Tetsuya  suatu hari nanti. Sampai beberapa minggu yang lalu ketika Putranya mulai bertingkah aneh dan dia bersikeras ingin pergi untuk mengejar gelar Masternya .

Dia hanya  tidak tahu bahwa mereka berdua telah melanggar batas.

"Tetsuya?,  Shiori memanggil namanya.  Memintanya untuk saling berhadapan .

"Lihat aku,"  Shiori memerintahkan Tetsuya untuk menatap matanya .

"Apakah ada yang membuatmu merasa tidak nyaman di sini? Kau tahu, kau selalu bisa bicara padaku tentang apa saja".

"Tidak nyonya. Hanya saja ibuku sakit dan dia tidak punya siapa-siapa untuk merawatnya."

Shiori  masih merasa Tetsuya menyembunyikan sesuatu. Tetapi dia tidak bisa memaksanya untuk tetap bertentangan dengan keinginannya.  Dia segera menarik Tetsuya ke pelukan dan berbisik ke telinganya.

"Aku akan merindukanmu Tetsuya.  Sangat. Jika kau butuh sesuatu jangan lupa untuk memanggilku.  Kau mengerti kan ?".

Kata Shiori dengan senyum sedih terpampang di wajahnya. Tetsuya  tidak bisa menahan air mata yang kembali mengalir di pipinya.

Secret.Where stories live. Discover now