Bab 3 - Ketidak Sukaan

13.1K 1.4K 77
                                    

Note :
⚠️ Wajib vote dan Comment kalau bisa share!!
⚠️ Dilarang menjadi silent readers!!
⚠️ Gak suka, boleh tinggalkan cerita 😌

TYPO BERTEBARAN

Happy Reading... ❤️

~~~•~~~


Rumah kediaman keluarga Dirgama sedang ramai, Aldov dan Aldev sedang kedatangan teman-teman sekolahnya. Kebetulan hari ini mereka mendapatkan tugas kelompok, dan mereka mumutuskan untuk mengerjakannya di rumah Aldov.

Duduk di atas karpet ruang tamu, mengelilingi meja di temani beberapa cemilan dan minuman. Mereka sedang menyiapkan buku-buku dan alat tulis untuk memulai tugas kelompoknya.

"Bang, Bunda sama Ayah katanya pulang malam. Kalau lapar beli makan di luar aja katanya, Mbok Iyem gak bisa datang sekarang."

Aldov menengok kearah suara, adiknya- Aldev berjalan menuruni tangga membawa beberapa buku dan alat tulis yang kemudian bergabung dengan mereka.

"Iya," Jawab Aldov singkat.

"Yaudah yuk, kita mulai aja." Ucap salah satu dari mereka yang kemudian mereka segera memulai mengerjakan tugas.

Mereka saling berdiskusi dan membagi bagian apa saja yang perlu di cari, Aldov dan Aldev pun ikut sibuk mencari bagian mereka. Aldov dan Aldev berada di kelas yang sama omong-omong, alasannya simple. Agar mereka pulang bersama, biasanya kelas satu dan yang lainnya sering sekali memiliki waktu yang berbeda untuk keluar kelas. Apa lagi ada guru yang sering merembet malaupuan jam puang sekolah sudah berbunyi, dan Aldov paling malas utuk menunggu dan ia pun tak tega membuat kembarannya menunggu.

Sedang sibuk dengan tugas masing-masing, suara derum motor terdengar. Tak lama suara orang mengucapkan salam pun terdengar berbarengan dengan suara langkah kaki terdengar memasuki rumah.

"Eh, ada teman-temannya Aldov sama Aldev. Lagi kerja kelompok ya?" Ken bertanya dengan amat sangat ramah, tak lupa senyuman lebarnya.

"Iya Kak," jawab salah satu dari mereka.

"Yaudah, belajar yang bener ya. Kakak tinggal dulu, Bunda sama Ayah lagi keluar ya?" tanya Ken yang di tujukan kepada kedua adiknya yang hanya di jawab anggukan kepala oleh Aldev, sedangkan Aldov membuang tatapannya membuat Ken hanya bisa tersenyum dan segera pergi menuju lantai dua di mana kamarnya berada.

"Kakak kalian? Gue baru tahu kalo dia Kakak Lo," Ucap salah satu dari mereka setelah tak melihat Ken sudah sampai di lantai atas.

"Bukan, dia anak pungut."

"BANG!"

Aldev menatap tajam kembarannya, ini keterlaluan! Bagaimana Kakaknya mendengar ucapan Aldov? Lagi pula tega sekali Aldov berbicara demikian di depan teman-temannya.

"Gak usah sok belain dia deh!" ketus Aldov yang membuat Aldev menghela napas kasar.

Tiba-tiba suasana menjadi tegang, teman-teman Aldov dan Aldev yang tak mengerti apapun hanya bisa saling lirik.

"Udah yuk, kerjain lagi." suara Aldov memecah keheningan, membuat mereka segera kembali pada kegiatannya masing-masing.

Dan tanpa mereka sadari, seseorang tengah berdiri menatap mereka dari lantai atas dan mendengar semua pembicaraan mereka. Menghela napas dan tersenyu, kemudian ia segera melangkah dan memasuki kamarnya.

*****

"Ucapan Lo tadi tuh keterlaluan banget, Bang! Lo harusnya gak ngomong begitu di depan temen-temen."

"Berisik Lo! Ngomel mulu kayak cewe, heran."

Aldev menghela napasnya kasar, kini si kembar itu tengah duduk berhadapan di meja makan yang kosong. Mendebatkan masalah tadi, Aldev benar-benar tak menyangka jika Aldov bisa berbicara demikian di depan teman-teman tentang kakaknya.

A Truth (New)Where stories live. Discover now