2 : beach

11.7K 1.2K 81
                                    

hari ini, gue diajak kak lino ke pantai. karena mumpung kak lino lagi libur beberapa hari, dan gue yang sekolahnya udah mulai bebas juga karena baru kelar UAS.

sore hari gini, enak banget sih sumpah ke pantai, bisa liat sunset nantinya.

pantainya sepi, gue cuma bisa liat beberapa orang, gue pun lari ke arah ombak, kak lino cuma jalan sambil ngeliatin gue.

gue teriak, "kak sini!" dia ketawa, abis itu lari deketin gue. "cantik banget gak sih kak langitnya?" tanya gue pas kak lino udah berdiri disamping gue.

kak lino ngangguk, "iya, cantik. tapi masih kalah cantik sama kamu."

gue ngasih dia deathglare, "kak please, lebay deh." kata gue, dia malah senyum lebar.

gue pun main sama kak lino dipinggiran pantai, sampe pakaian kita berdua lumayan basah.

kak lino masih nyiprat-nyipratin air pantai ke gue, "kaaaak, udah ih! udah basah banget nih." ucap gue kesel.

kak lino berhenti, "oh iya hehe maaf." katanya terus nguyel pipi gue.

habis itu kita duduk di pinggiran pantai, diem-dieman sambil nunggu sunset. kak lino kadang nyanyi gitu sih, gue suka suaranya.

sampe akhirnya sunset datang, gue sama kak lino cuma bisa terkagum-kagum liatnya, gak bisa berkata-kata.

kak lino ngeraih tangan gue, terus dia genggam erat, gue senyum.

kak lino ganteng banget astaga, rambutnya yang ketiup angin, matanya, alisnya, dahinya, hidungnya, bibirnya. semua yang ada pada kak lino tuh... indah.

gue langsung kecup pipinya, "hehe." dia kaget gitu, kedip-kedip lucu.





hari udah mulai gelap, gue sama kak lino duduk diatas mobilnya kak lino sambil minum cola.

"kakak gimana kuliahnya?"

"minggu depan kakak mau nge-camp sama anak jurusan."

"oh ya? seru banget!"

"gak juga, ribet, capek." katanya setelah neguk cola terakhirnya.

gue cemberut, "aku malah pengen banget nge-camp, loh."

dia ngeliatin gue, "enak juga tidur dirumah, ada ac, wangi, empuk, daripada tidur dihutan." jawabnya, gue mukul bahunya pelan, "ih dasar kakak!"

"bener 'kan?"

"terserah deh."

"dingin gak?"

"lumayan," gue ngibas-ngibasin baju gue, "masih agak basah sih."

"yaudah sini deketan." dia narik tangan gue, terus ngerangkul gue.

"kak, punya rumah deket pantai enak kali ya?" tanya gue. "kenapa? yaudah ayo buat rumah deket pantai."

enak banget kalo ngomong.

"hm...... kak pulang yuk? aku takut dicariin bunda, aku tadi pamitnya main ke rumahnya nako." kata gue. kak lino turun dari mobil, tangannya ngelingkarin pinggang gue, gue masih diatas mobil, dia natap gue.

"kenapa kak?"

"gapapa."

"kok ngeliatinnya begitu?"

"pengen aja."

"random banget?"

gue berusaha buat turun tapi kak lino malah nahan gitu, "ih, mau turun kak."

"nanti aja,"

ya ampun kenapa sih????

gue ngelingkarin tangan gue dilehernya kak lino, terus dia ngangkat tubuh gue kemudian dia gendong gue, gue ngelingkarin kaki gue dipinggangnya. abis itu gue diturunin di depan pintu mobil.

"ayo cepet pulang, nanti aku dimarahin." kata gue terus masuk ke mobil, kak lino diem dulu sebentar terus baru masuk ke mobil.

"sampe kapan?" tanyanya, mata coklat dia natap gue intens.

"apanya kak?"

"sampe kapan hubungan kita kaya gini?"

gue gak berani natap matanya, "mending kaya gini dulu, kak. ini yang terbaik buat kita."

"tapi kita gak bisa kaya gini terus."

"iya kak, aku ngerti."

"kamu gak perlu takut sama siapapun, karena ada kakak, jangan ngerasa sendirian, kita berdua bakal hadapin ini bareng-bareng, oke?"








































hiyahiyahiyahiya.

visualisasi rambut kak lino ketiup angin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

visualisasi rambut kak lino ketiup angin.

24/7 • lee know [fin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang