Keputusan

6.8K 323 0
                                    


Dan disinilah aku saat ini, duduk di hadapan nyonya Enjela dan pengawalnya dengan semua hadiah yang mereka bawa untukku.

" Maafkan aku nyonya Ernad, Jane. Dave tidak dapat datang hari ini, cucuku sedang sakit dan Dave tidak bisa meninggalkan nya"

Kulihat wanita paruh baya itu menunduk sungguh. bagaimana ini tidak memalukan, apakah dia benar benar serius akan menikahiku atau tidak. Bahkan dia tidak datang untuk melamarku. Ini benar benar menyedihkan.

"Tidak apa - apa nyonya Enjela, kami mengerti akan hal itu."

Aku sedikit terkejut dengan perkataan ibu tiriku ini, namun mengingat aku telah menyetujui semua ini, membuatku tetap bungkam.

"Baiklah, trimakasih nyonya ernad,

Lalu bagaimana Jane, apakah kau bersedia untuk jadi istri dari putraku Dave?"

Kini dia langsung pada topik pembicaraan. Banyak keraguan dalam diriku, aku bahkan belum pernah mengenalnya dengan jelas, hanya bertemu tanpa sengaja beberapa kali saat mengunjungi ayah.

"Jane.."

Lamunanku terhenti saat ibu memanggil namaku.

"ah.. maaf., Baiklah, saya menerimanya nyonya Enjela."

Ahirnya aku menerima lamaran ini. selamat Jane kau akan menjadi seorang istri sebentar lagi. Ucapku sendiri pada diriku dalam hati. Aku menyakiti hatiku sendiri.

" Trimakasih banyak Jane, ibu sangat senang mendengarnya., mulai sekarang, jangan panggil aku nyonya, tapi ibu."

Nyonya Enjela berucap, dapat kulihat wajahnya memang benar benar senang.

" baiklah ibu."

Balasku.

" Dan, kami akan mengurus semua hal untuk acara pernikahan Dave dan Jane, karna waktu nya sangat singkat, mungkin hanya tamu keluarga saja yang akan hadir."

Jelas ibu enjela langsung.

" Tidak apa - apa nyonya Enjela, kami akan membatu jika diperlukan."

Ibuku mulai angkat bicara setelah pembicaran tadi fokus padaku.

*****

Tak kusangka pernikahan nya 2 hari lagi, itu terlalu cepat untukku. Aku masih berbaring di kamarku setelah acara lamaran dan perbincangan pernikahan tadi. Menikah dengan seorang yang tidak kukenal, dan bahkan tak menunjukkan batang hidung nya saat ibunya datang untuk melamarku.

Apakah ini keputusan tepat?,

Aku selalu bertanya pada diriku sejak tadi. Kuputuskan untuk memejamkan mata. kupikir aku butuh istirahat setelah konflik batin ini.

****

"Jane..., apa tidurmu nyenyak semalam?"

Kulihat ibuku tengah menyiapkan sarapan pagi.

" ya... kurasa cukup nyenyak bu."

Jawabku santai,

Saat ini perasaan ku mungkin tak sesakit waktu pertama kalinya aku tau kalau aku akan menikah dengan seorang pria duda.

" Baguslah sayang, hari ini nyonya Enjela akan datang untuk mengajak mu memilih gaun pengantin."

Ibuku mengingatkan ku.

aku tau hari ini aku akan pergi dengan ibu Enjela.

" Ibu, apa Dave tau kalau dia akan menikah dengan ku?"

Aku bertanya, hanya tak yakin karna Dave tidak hadir di acara lamaran itu.

" Tentu saja tau sayang, dia akan menikah dengan mu, mana mungkin dia tidak tau."

ibuku mengantarkan beberapa potong roti ke hadapan ku.

"kuharap begitu"

Pandangan ku kosong menatap jendela kaca yang menampilkan cuaca yang beitu cerah di pagi hari.

************

Shisilia-kou & Sakurakiome

BEING MAMA ✔Where stories live. Discover now