💕BAB III💕

3.5K 300 611
                                    


“✨Jika Cinderella bisa membuat pangeran jatuh cinta dalam semalam, kenapa aku tidak? Jika si Buruk Rupa bisa menemukan cinta sejatinya, lantas kenapa aku juga tidak bisa? Intinya kita diajarkan untuk selalu sadar dengan kehidupan nyata bukan terperangkap dalam dongeng hayalan✨.”

Gue baru berangkat sekolah. Gue bangun kesiangan gara-gara gue  nungguin balasan Wa dari Genta. Semalaman gue ngechat, gue videocall, gue voicecall, tapi sengaja gak di jawab. Eh malah nomor Wa gue di blokir. Kan sialan.

Gue masuk kedalam kelas yang ramai kaya pasar. Lima menit lagi bel masuk kelas. Pas gue masuk gue ngelihat Gita udah nangis dibangkunya. Lah ada apaan?

Gue menghampiri Gita yang nangis, dan di sekelilingnya ada anak cewek kelas gue lagi ngoceh-ngoceh.

“Ngapain Gita nangis? Lo apain?” Gue bertanya sama Keysa yang dari tadi ngocehin Gita terus. Kesya itu emang musuh bebuyutan sama Gita. Ya, hampir semua cewek di kelas gue gak suka sama Gita. Mereka bilang Gita sok cantik dan suka ngerebut cowok orang. Tapi menurut gue gak juga, mereka iri aja sih.

“Eh Za, lo bodoh apa gimana sih? Nih, sahabat lo itu tukang tikung temen. Cowok gue mutusin gue gara-gara Gita.”

“Lah cowok lagi. Eh, Key, suka-suka cowok lo dong mau mutusin lo karena apa. Cowok aja direbutin kayak cowok cuma satu aja di dunia ini.”

Kesya berdecak kesal. “Ini bukan yang pertama ya Za. Ini udah yang ketiga kalinya cowok gue semuanya suka sama Gita. Padahal sebelumnya fine-fine aja. Apa lo gak berfikir kenapa semua cowok yang lo tembak malah berbalik nembak Gita? Gak cuma satu, tapi keenam cowok. Lo masih berfikir ini kebetulan?”

Gue gak pernah berfikir sampai kesitu. Menurut gue wajar aja cowok yang gue tembak malah nembak Gita. Ya, karena Gita lebih cantik dari gue.

Gue melihat Gita yang udah sembab. Gue malah kesal sama Keysa karena menyangkut pautkan semuanya ke Gita. Kan emang cowoknya aja yang suka sama cewek cantik.

Gue mendorong Kesya untuk balik ke bangkunya, sebelum dia ngoceh lebih banyak dan buat Gita sakit hati.

“Udah balik sana. Entar mulut lo gue cabein baru tahu rasa.”

“Lo bakal nyesel Za, gue yakin tuh Gita hatinya busuk.”

Setelah mengatakan itu, Kesya balik ke bangkunya. Gue langsung duduk disamping Gita. Gue mengusap air matanya. Kasian Gita selalu di bulli temen sekelas yang notaben-nya emang gak suka sama dia.

“Makasih ya Za,” ucapnya sambil sesenggukan. Gue mengusap rambut Gita yang terurai panjang. Halus. Gita pakai sampo apaan ya?

“Udahlah , mereka cuma iri aja. Btw, rambut lo halus banget. Pakek sampo apaan nih?” Gue mengusap rambut Gita sambil mengendus-endusnya. Wangi banget.

Gita mengibaskan rambutnya sampai kena muka gue.

“Rambut gue udah halus dari sananya. Emangnya rambut lo kaya sapu ijuk,”  ucapnya sambil ketawa. Lah habis nangis langsung ketawa. Gue melihat wajah Gita yang ketawa. Cantik dan manis banget. Gue heran aja kenapa banyak orang yang benci dia. Padahal dia kaya bidadari menurut gue.

Tiba-tiba Hp Gita bunyi. Gue gak sengaja lihat notif Wa-nya. Dan disana tertulis nama Galen. Gita gak sadar kalau gue udah lihat siapa pengirim chatnya. Dia ngeraih Hpnya dan langsung balas. Entah kenapa gue sedikit cemburu. Padahal gue juga udah gak ada perasaan sama Galen, yang jelas gak tau kenapa gue cemburu.

Gue cuma bisa menghela nafas dan menyingkirkan berbagai pikiran buruk yang tiba-tiba melintas gara-gara perkatan Kesya.

***

[SS1] _ HEY BOY, LOVE ME! - COMPLETEDWhere stories live. Discover now